Kisah Menarik Legenda PSS M. Anshori: Nomor Punggung Keramat hingga Mes Pemain yang Horor
Merdeka.com - Bola.com, Sleman - Mantan pemain PSS Sleman, M. Anshori, memiliki banyak kenangan bersama klubnya dulu. Terlebih ia tercatat selama satu dasawarsa berseragam tim Elang Jawa, periode tahun 1996 hingga 2006.
Selama 10 tahun membela tim tanah kelahirannya jelas jadi kenangan istimewa dan kebanggaan tersendiri bagi Anshori. Banyak yang ia dapatkan termasuk karier maupun hal unik lainnya selama berkostum PSS Sleman.
Anshori adalah satu di antara putra daerah potensial Kabupaten Sleman pada masanya, layaknya keluarga Seto Nurdiyantoro sebagai pesepak bola paling sukses dari Sleman.
-
Siapa yang memuji jersey PSS Sleman? “Kandidat jersey terbaik Liga 1 musim ini,“ tulis @mitraadian_14.
-
Dimana PSS Sleman main di BRI Liga 1? Hampir semua klub peserta BRI Liga 1 sudah bersiap diri untuk mengarungi jalannya musim kompetisi 2023/2024.
-
Apa julukan PSMS Medan? Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau disingkat PSMS Medan adalah klub yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Klub yang berjuluk “Ayam Kinantan“ ini telah berdiri pada tahun 1950.
-
Siapa yang direkrut PSS Sleman? Salah satunya adalah Elvis Kamsoba.
-
Apa nama awal PSM Makassar? PSM Makassar dibentuk pada 2 November 1915 dengan nama pertama klub kebanggaan warga Makassar tersebut, Football Bone.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
Ia termasuk dalam generasi emas PSS saat untuk pertama kalinya mencicipi kasta tertinggi Liga Indonesia pada awal milenium baru. Anshori adalah gelandang sayap kiri PSS bersama sejumlah pemain andalan saat itu seperti M. Eksan, Seto Nurdiyantoro, Fajar Listyantoro, Kahudi Wahyu, atau trio Brasil Anderson Da Silva, Deca dos Santos, dan Marcelo Braga.
Ia menceritakan awal kariernya di PSS Sleman yang bermula dari hobi bermain bola dan masuk tim internal Sleman. Bahkan bakatnya sudah tercium ketika masuk di tim Piala Soeratin membela Kabupaten Sleman, hingga pernah masuk seleksi Timnas pada 1997.
"Awal karier saya, ikut main bola dan masuk tim internal AMS Sayegan, dari situ ada pemantau dan masuk tim Soeratin 1995. Terus menanjak ke tim senior," ungkap Anshori dalam wawancara di PSS TV pada Juni lalu.
"Sempat ke Timnas Indonesia yang megang Jalal Talebi selamanya satu bulan di Sawangan. Ada kebanggaan tersendiri anak dari kampung bisa masuk Timnas," katanya.
Nomor Punggung Keramat
Mantan pemain PSS Sleman, M. Anshori atau Bagong dalam podcast PSS TV. (Tangkapan layar kanal YouTube PSS TV)Selama sepuluh tahun di PSS, banyak peristiwa menarik dialaminya. Mulai dari nomor punggung yang cukup keramat dari seorang Anshori yakni 26, ritual sebelum bertanding, hingga cerita mistis mes lama PSS yang berada dekat Stadion Tridadi.
"Nomor punggung 26, awalnya saya di kasih nomor 2, tapi saya enggak sreg, lalu minta ditambahi angka 6, jadi nomor 26 keramat bagi saya. Ritual sebelum pertandingan, berdoa minta kemudahan dalam melakoni pertandingan. Kalau malam saya minum bir biar santai, tapi enggak boleh ditiru," kelakarnya.
"Mes pemain horor juga, walau belum pernah mengalami, belum pernah sama sekali diganggu penampakan atau apa. Pengalaman lucu bersama PSS, saya habis latihan pagi pasti mancing. Dekat mes kan ada pemancingan, habis latihan langsung mancing tidak perlu balik ke mes dulu".
"Momen paling berkesan di PSS saat cetak gol lawan Pelita yang dikawal Kurnia Sandi. Saat itu kandang PSS di Stadion Mandala Krida Yogyakarta," kenang pria yang pernah dijuluki Bagong saat masih aktif bermain.
Menjadi Inspirasi
M. Anshori cukup lama gantung sepatu sebagai pemain sepak bola. Kini ia bekerja sebagai PNS di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi DIY, untuk pengelolaan air limbah wilayah Kabupaten Bantul.
Selain itu ia memiliki usaha kecil-kecilan untuk tambahan penghasilan. Dunia si kulit bundar tak dapat lepas dari kehidupannya, dengan masih sering bermain dengan teman seangkatan atau anak-anak muda, sebagai kegiatan di waktu luang.
Bicara kariernya dulu, Anshori bisa dibilang pemain yang mengedepankan profesionalisme. Seperti pernah membuat gempar dengan menyeberang ke tim rival, PSIM Yogyakarta, kemudian harus melawan PSS yang membesarkan namanya.
"Menjadi lawan PSS di Maguwoharjo, campur aduk rasanya. Karena dulu ingin main di stadion baru itu dengan seragam PSS, tapi justru dengan tim lain. Profesional saja lah, bagaimanapun tim yang membesarkan nama dan punya ikatan batin emosional dengan suporter, walau agak renggang karena kepindahan ke tim lain," jelasnya.
Anshori bisa menjadi inspirasi bagi para generasi penerus sepak bola. Menurutnya, pemain era dulu tidak memikirkan besar kecilnya gaji, selama bisa membawa prestasi, penghargaan akan datang sendirinya. Ia berpesan setidaknya berusaha dulu mencapai prestasi terbaik, yang bakal diikuti dengan penghargaan.
"Untuk para pemain junior, harus punya semangat tinggi, harus lebih giat berlatih, menambah porsi latihan sendiri. Saya dulu latihan tidak hanya di tim dengan pelatih, jam 10-11 siang masih nambah sendiri jogging 5-10 kilometer, untuk menambah kekuatan fisik," tegas Bagong.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPSMS Medan merupakan klub sepakbola berbasis di Kota Medan yang berdiri pada tahun 1950.
Baca SelengkapnyaPratama Arhan mencatatkan penampilan keduanya bersama Suwon FC.
Baca SelengkapnyaSalah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaPonirin Meka kini masih dikenal sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki PSMS Medan dan juga Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemain legendaris sekaligus salah satu striker lokal terbaik milik Persiraja ini menjadi salah satu tokoh di balik berkembangnya klub kebanggaan warga Aceh.
Baca SelengkapnyaPerjalanan yang tak mudah harus dilalui klub kebanggaan kota Riau ini.
Baca SelengkapnyaPemain yang berposisi sebagai bek tengah asal Aceh ini dikenal sebagai stopper yang tangguh dan mumpuni, serta membawa Timnas juara Sea Games.
Baca SelengkapnyaPada waktu itu, PSS Sleman berhasil menembus empat besar selama dua musim berturut-turut.
Baca SelengkapnyaMemiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.
Baca SelengkapnyaPersebaya adalah salah satu klub dengan fans paling solid di Indonesia
Baca SelengkapnyaMeski hanya berpostur 168 cm, sebagai gelandang ia begitu andal dalam menjaga ritme permainan tim di lapangan.
Baca Selengkapnya