Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Sejak 16 Tahun Lalu, Sanggar Budaya Ini Lestarikan Reog Singo Menggolo di Medan

Ada Sejak 16 Tahun Lalu, Sanggar Budaya Ini Lestarikan Reog Singo Menggolo di Medan Ada Sejak 16 Tahun Lalu, Sanggar Budaya Ini Lestarikan Reog Singo Menggolo di Medan. Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), memang dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman etnis dan budaya. Di sini, berbagai etnis hidup saling berdampingan dengan harmonis.

Ada salah satu sanggar di Kota Medan yang sudah belasan tahun mengenalkan budaya Jawa kepada masyarakat sekitar. Namanya adalah Sanggar Turonggo Siswo Budoyo. Sanggar ini berlokasi di Jalan Pasar III Timur, Kecamatan Medan Marelan.

Didirikan oleh Jumarik, seorang pria keturunan Jawa yang lahir di Sumatra, sanggar ini dibentuk sebagai wujud keinginannya untuk melestarikan budaya leluhurnya. Uniknya, meski sanggarnya identik dengan budaya Jawa, tetapi anak-anak asuhnya berasal dari bermacam suku daerah, tak hanya Jawa.

Melansir dari Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan, berikut kisah Jumarik bersama Sanggar Turonggo Siswo Budoyo miliknya.

Sudah Ada Sejak 16 Tahun Lalu

ada sejak 16 tahun lalu sanggar budaya ini lestarikan reog singo menggolo di medan

Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan ©2020 Merdeka.com

Sebenernya, awal mula berdirinya sanggar ini berangkat dari kesenian kuda kepang yang Ia mulai pada tahun 1986. Baru setelah itu, Ia akhirnya mendirikan Sanggar Turonggo Siswo Budoyo ini, dari 16 tahun yang lalu.

Jumarik dulunya adalah seorang pemain kuda kepang, sebuah kesenian Jawa dengan tunggangan properti berbentuk kuda sembari mempertontonkan atraksi kekebalan tubuh yang dilakukan karena adanya kekuatan magis.

Dua tahun setelah sanggar ini terbentuk, barulah Ia menggeluti bidang Reog Singo Menggolo. Kini, sanggar ini sudah memiliki kurang lebih 90-an anak asuh, yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Kebanyakan pelajar, tapi ada juga mahasiswa, pekerja wiraswasta, guru bahkan pengusaha.

Kesenian Reog Singo Menggolo

ada sejak 16 tahun lalu sanggar budaya ini lestarikan reog singo menggolo di medan

Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan ©2020 Merdeka.com

Reog Singo Menggolo di Sanggar Turonggo Siswo Budoyo ini memiliki empat babat atau bagian. Yang pertama di awali dengan jatilan, yang ditarikan oleh wanita. Biasanya ditampilkan sebagai pembuka di pertunjukan Reog Ponorogo. Yang kedua, ganongan kecil, yang ditarikan oleh anak laki-laki. Yang ketiga, ganongan besar atau bujang lanang, tarian yang menampilkan atraksi yang menggambarkan seorang patih yang sakti. Dan yang terakhir adalah singo barongan, yang merupakan tarian inti dari Rego Ponorogo. Dalam singo barongan inilah pembarong akan membawa babat merak atau reog itu sendiri.

Anak Asuhnya Berasal dari Berbagai Macam Latar Belakang Suku

ada sejak 16 tahun lalu sanggar budaya ini lestarikan reog singo menggolo di medan

Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan ©2020 Merdeka.com

Di sanggar ini, siapa pun bisa ikut belajar tentang kesenian reog. Jumarik mengizinkan permainan ini dilaksanakan oleh remaja-remaja yang notabene bukan beretnis Jawa seperti mereka.Dari semua anak asuhnya, beberapa diantaranya justru bertenis Batak dan Karo bahkan Tionghoa. Seperti salah satu anak asuhnya yang bernama Ferdinan Sembiring, yang berasal dari Suku Karo. Ia bergabung dengan sanggar Turonggo Siswo Budoyo ini sudah lebih dari 10 tahun. Awalnya, Ia hanya diajak untuk menemani temannya belajar di sanggar ini, namun setelah beberapa kali menemani, Ia akhirnya tertarik dan bergabung dengan sanggar ini.Ferdinan berperan menjadi pemain Ketuk Kenong. Ketuk Kenong adalah dua gong kecil yang di dalam acara gamelan menjadi sebagai suatu rhytm dalam musik itu.

Berharap Bisa Semakin Eksis

ada sejak 16 tahun lalu sanggar budaya ini lestarikan reog singo menggolo di medan

Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan ©2020 Merdeka.com

Sanggar Turonggo Siswo Budoyo ini sudah banyak berkiprah di Sumut, khususnya di Kota Medan. Sanggar ini terbilang aktif mengikuti berbagai gelaran kegiatan yang diselenggarakan di Kota Medan.Sebagai pendiri sanggar ini, Jumarik berharap, ke depannya sanggarnya bisa semakin eksis di Kota Medan. Ia juga berharap agar pemerintah setempat dan masyarakat terus memberikan dukungan agar sanggar ini semakin dikenal luas. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih

Selangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Latihan Barongsai dan Liong Naga di Jatinegara Jelang Imlek
FOTO: Mengintip Latihan Barongsai dan Liong Naga di Jatinegara Jelang Imlek

Menjelang perayaan Imlek, Sanggar Shen Lung Jakarta kebanjiran pesanan untuk mentas di berbagai lokasi.

Baca Selengkapnya
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang

Menak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Gelar Festival Pelangi Nusantara, Pj Walkot Tangerang: Kita Rayakan Keberagaman dan Tradisi
Gelar Festival Pelangi Nusantara, Pj Walkot Tangerang: Kita Rayakan Keberagaman dan Tradisi

Tema 'Pelangi Nusantara' diangkat untuk menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa, yang ada di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya
Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal
Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal

Penampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.

Baca Selengkapnya
Kisah Joglo Berusia 200 Tahun di Yogyakarta, Pernah Jadi Kantor Kelurahan hingga Rumah Sakit Gerilyawan Kini Masih Berdiri Megah
Kisah Joglo Berusia 200 Tahun di Yogyakarta, Pernah Jadi Kantor Kelurahan hingga Rumah Sakit Gerilyawan Kini Masih Berdiri Megah

Rumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.

Baca Selengkapnya
Berakar dari Karya Sastra Daerah, Intip Uniknya Tembang Batanghari Sembilan Khas Sumatera Selatan
Berakar dari Karya Sastra Daerah, Intip Uniknya Tembang Batanghari Sembilan Khas Sumatera Selatan

Lagu yang diiringi dengan petikan gitar akustik ini membawa nuansa romantik, melankolis, dan naturalistik yang berakar dari karya sastra atau Rejung.

Baca Selengkapnya
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur

Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu

Karena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.

Baca Selengkapnya
Cerita Rahasia Soto Podjok Kediri Bisa Bertahan Sejak 1926, Pakai Bumbu Khusus yang Dibuat Enam Bulan Sekali
Cerita Rahasia Soto Podjok Kediri Bisa Bertahan Sejak 1926, Pakai Bumbu Khusus yang Dibuat Enam Bulan Sekali

Katanya, makin lama bumbu disimpan, rasa sotonya akan semakin lezat.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Magelang, Sisipkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Asyiknya Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Magelang, Sisipkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Di desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.

Baca Selengkapnya