Kadisdik Madina Ramai Disebut akan Berhentikan Honorer, Ternyata Ini Faktanya
Merdeka.com - Persoalan pegawaihonorer sampai saat ini masih sering kali menimbulkan polemik di tanah air. Beberapa waktu terakhir, beredar isu soal pemberhentian honorer Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di sejumlah instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut).
Sebelumnya, sejumlah Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) mengeluarkan surat pemberitahuan kepada para honorer TKS, yang isinya menyebutkan berakhirnya masa tugas tenaga honorer di tahun 2021. Surat edaran ini kemudian jadi sorotan masyarakat. Banyak yang mengira bahwa akan ada pemberhentian honorer di sejumlah instansi tersebut, salah satunya di Dinas Pendidikan.
Terkait isu tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Madina, Arbiuddin Syahputra Harahap, membantah akan ada pemberhentian honorer.
-
Siapa sosok pahlawan di bidang pendidikan di Mandailing Natal? Sosok yang satu ini adalah pahlawan di bidang pendidikan khususnya daerah Mandailing Natal, Sumatra Utara.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Dimana Dekan FK Undip diberhentikan? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
-
Siapa Dekan FK Undip yang diberhentikan sementara? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
-
Kenapa Dekan FK Undip diberhentikan sementara? Dirut RS Kariadi menerbitkan surat keputusan penghentian sementara Wisnu agar ia bisa berfokus dalam investigasi kasus kematian Dokter Risma.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Terkait isu pengurangan tenaga honorer TKS di lingkungan Dinas Pendidikan kita tidak ada melakukan pengurangan tenaga pendidik," ujar Arbiuddin, saat melakukan kunjungan ke Korwil 11 Kecamatan Batang Natal pada Selasa (4/1).
Ia bahkan mengatakan bahwa pihaknya justru akan memperjuangkan agar semua tenaga honorer kembali bisa bekerja. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Bantah Isu Pemberhentian Honorer
Dalam kunjungannya tersebut, Arbiuddin menjelaskan bahwa dalam surat edaran yang Ia keluarkan, tidak ada keterangan soal pemberhentian. Ia hanya menyampaikan soal masa kontrak yang sudah selesai dan menunggu SK baru yang akan diperbarui.
"Dalam surat yang saya keluarkan tidak ada mengeluarkan bahasa pemberhentian, saya hanya sampaikan masa kontrak kerja saudara telah berakhir dan menunggu SK lanjutan," jelasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Ia tidak akan memberhentikan honorer di lingkungan Dinas Pendidikan.
"Insha Allah kami di Disdik Madina tidak akan melakukan pengurangan, saya menepis isu tersebut bahwa Disdik Madina akan memberhentikan tenaga honorer, saya akan memperjuangkan honor TKS ini, jadi jangan takut," tegasnya.
Berupaya Terus Dengarkan Aspirasi Para Tenaga Pendidik
Arbiuddin juga mengatakan, kunjungannya ke wilayah Pantai Barat Madina itu merupakan agenda rutin Dinas Pendidikan, sekaligus upayanya untuk bisa terus mendengar dan menyerap aspirasi dari para tenaga pendidik yang ada di daerah."Tujuan saya melakukan kunker ini hanya satu, yakni ingin bertatap muka dengan bapak ibu tenaga pengajar di wilayah Batang Natal. Saya ingin membuktikan kepada semua bahwa kita semua ini keluarga, marilah bersama-sama kompak dan kita tetap sama," sebutnya.Selain soal kejelasan nasib para honorer, dalam kesempatan itu, Kepala Korwil 11 Batang Natal, Rasudin Nasution juga menyampaikan beberapa permasalahan yang dialami oleh tenaga pendidik, di antaranya soal kondisi beberapa sekolah yang sudah tak layak pakai lagi karena kondisi bangunannya yang hancur. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disdik Jakarta telah mengingatkan sejak 2017, agar tak mengangkat guru honorer.
Baca SelengkapnyaDalam aturan tersebut, tidak ada disebutkan bahwa tenaga honorer ini akan diangkat menjadi PPPK atau ASN.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan DKI Jakarta mengungkapkan kurang lebih 4 ribu guru honorer terkena cleansing atau pemutusan kontrak.
Baca SelengkapnyaData ribuan guru honorer di Jakarta itu didapat dari penambahan yang terakumulasi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca SelengkapnyaUntuk menghemat anggaran, pemerintah bisa saja menempuh cara yang keras dengan tidak menganggap keberadaan tenaga honorer bagi yang diangkat kepala daerah.
Baca Selengkapnyakebijakan cleansing guru honorer tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan
Baca SelengkapnyaAnggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.
Baca SelengkapnyaMenurut Iman, pemberitahuan cleansing guru honorer itu dibagikan dalam bentuk formulir.
Baca Selengkapnya"Ada 2,3 juta tenaga non-ASN, kalau kita normatif, maka mereka tidak boleh lagi bekerja November 2023," kata Menteri Anas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah melarang pengangkatan tenaga honorer baru.
Baca Selengkapnya