Kakek Ini Tinggal di Gubuk Reyot Jauh dari Permukiman Warga, Kondisinya Bikin Pilu
Merdeka.com - Kisah pilu dialami oleh seorang kakek di Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatra Utara (Sumut). Di usianya yang sudah renta, Ia harus tinggal di sebuah rumah layaknya gubuk reyot yang kondisinya memprihatinkan.
Kakek tersebut diketahui bernama Badu Ali Rambe, berusia sekitar 80 tahun. Kondisi kakek Badu Ali ini dibagikan pertama kali oleh akun Facebook bernama Ali Yahya Rambe dan diunggah kembali oleh akun Instagram @sergai_talk pada Selasa (7/12).
Dalam video yang beredar, kakek Badu Ali tinggal di sebuah gubuk reyot yang kondisinya sangat tidak layak. Dinding gubuk itu hanya terbuat dari papan-papan kayu, sementara atapnya terbuat dari seng yang sudah bolong dan berkarat.
-
Siapa yang tinggal di gubuk reyot itu? Seperti inilah gubuk yang ditempati Samudi, seorang kakek berusia 66 tahun warga Kampung Cipalid, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
-
Kenapa pria itu tinggal di kolong rumah? 'Ini adalah situasi yang aneh, tetapi mungkin bukan hal yang tidak biasa. Saat ini, orang-orang memang mencari tempat berlindung.'
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Kenapa Pak Sunandar tinggal di gubuk? 'Enak lah cocok di sini,' kata Pak Sunandar saat ditanya alasan tinggal di gubuk itu oleh pemilik kanal YouTube Hardi ArtVenture.
-
Dimana Rumah Kalang ini berada? Di Kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan wisata Kotagede, ada sebuah bangunan bersejarah yang kental nuansa masa lalunya.
-
Gimana suasana rumah Umi Pipik? Begitu masuk lewat pintu depan, udah langsung kerasa suasana sejuk yang nyaman banget.
"Disonma patobang tinggal? (Di sini paman tinggal?)," tanya perekam video kepada Kakek Badu Ali.
"Olo (iya)," jawab kakek Badu Ali yang saat itu sedang berada di rumahnya.
Berikut kisah pilu kakek Badu Ali selengkapnya.
Kondisi Rumah Memprihatinkan
Akun Facebook Ali Yahya Rambe ©2021 Merdeka.com
Diketahui, rumah kakek Badu Ali ini berada di Desa Dalihan Na Tolu, Paluta. Dalam video yang diunggah, rumah tersebut kondisinya terlihat sangat tak layak. Selain kondisi bangunan rumah yang reyot dan banyak yang sudah bolong dan rusak, bagian dalam rumah tersebut tak kalah miris.
Tak ada ruang bersekat di rumah tersebut, hanya satu kotak bangunan yang digunakan kakek untuk beraktivitas sehari-hari. Di bagian dalam rumah itu, tampak tak ada perabotan sama sekali, bahkan Ia tak memiliki kasur untuk tidur. Kakek Badu Ali sehari-harinya tidur hanya beralaskan tikar yang sudah usang yang Ia gelar di lantai.
Di lantai rumah itu pun berserakan runtuhan dinding dan atap rumah yang jebol. Bahkan jendela rumah pun tak ada terbuka lebar karena tak ada penutupnya. Rumah tersebut juga tak memiliki kamar mandi untuk kebutuhan MCK sehari-hari.
Tinggal Berdua dengan Istri
Akun Facebook Ali Yahya Rambe ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, kakek Badu Ali mengaku dirinya hanya tinggal berdua dengan sang istri, yang mengalami gangguan jiwa. Sementara anak-anaknya ada yang sudah meninggal dunia dan ada yang sudah tidak tinggal bersamanya karena masing-masing sudah berkeluarga. "Itu seperti kampung, tapi penghuninya dia sama istrinya. Istrinya kondisi orang dalam gangguan jiwa. Anaknya yang laki-laki katanya meninggal semua, perempuan ada tiga. Udah pada nikah semua," tulis dalam unggahan itu. Sementara untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, kakek Badu Ali dan istrinya hanya mengandalkan pemberian dari orang lain. Di usianya yang renta, Ia mengaku sudah tidak kuat untuk bekerja. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah kakek pembuat gula merah berusia 82 tahun ini memprihatinkan bahkan nyaris roboh.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaTak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSedang menjual hasil memulung, dia terkejut mendapati rumah yang telah terbakar habis.
Baca SelengkapnyaAda seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.
Baca Selengkapnya