Kisah Sukses Pemilik Ucok Durian Medan, Putus Sekolah dan Jadi Buruh Angkut Durian
Merdeka.com - Siapa yang tak tahu Ucok Durian? Bagi siapa saja yang pernah berkunjung ke Kota Medan, pasti sudah tidak asing lagi dengan spot makan durian paling favorit di ibu kota Sumatra Utara itu. Hampir setiap wisatawan yang datang ke kota ini, baik wisatawan lokal maupun asing, rasanya wajib mampir untuk mencicipi duriannya. Seolah rasanya belum ke Kota Medan kalau belum mampir ke kedai Ucok Durian ini.
Kedai durian ini tepatnya berada di Jalan KH Wahid Hasyim No.68, Babura, Kecamatan Medan Baru. Saking terkenalnya, bahkan namanya pun tersohor hingga ke luar daerah. Kedai Ucok Durian ini juga ramai disambangi artis ibu kota, bahkan pejabat saat berkunjung ke Kota Medan.
Pemiliknya bernama Zainal Abidin Chaniago, atau akrab disapa Ucok. Di balik kesuksesan kedai duriannya, ternyata ada perjuangan panjang Ucok dalam membangun dan merintis usaha kedai duriannya itu. Memulai usaha sejak tahun 1980-an, Ucok menempuh jalan yang cukup berliku dalam membesarkan kedai duriannya hingga bisa menjadi terkenal seperti sekarang.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Siapa yang menginisiasi usaha dawet durian? Dicky kemudian berinisiatif jualan martabak di teras rumah.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana Inul Daratista memulai bisnis kuliner? Di balik Kelezatan Kuliner Inul Daratista tak hanya menggoyangkan panggung, tapi juga lidah penikmat kuliner. Dengan bisnis keripik Inul Food, kue kekinian Inul Cake n Pastry, hingga restoran BBQ berkonsep Kore, Inul menunjukkan keberagaman dalam bisnis kuliner. Bahkan, kisahnya dimulai dari menjadi model produk mi hingga memiliki pabrik mi sendiri.
-
Bagaimana Dapoer Sukowati memulai usaha? Diungkap owner Dapoer Sukowati, Partini, mulanya ia tak berniat membuka kedai makan dan hanya iseng menjual menu melalui sistem open pre order.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
Namun, berkat kegigihannya, pria paruh baya itu kini berhasil mengembangkan usaha kedai duriannya hingga menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dalam sehari. Bahkan tanpa Ia sadari, kedai durian miliknya pun kini telah menjadi ikon pariwisata Kota Medan.
Melansir dari agronet, simak kisah sukses di balik kedai Ucok Durian selengkapnya.
Putus Sekolah dan Pernah Jadi Buruh Angkut Durian
liputan6.com ©2022 Merdeka.com
Ucok lahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan. Ayahnya hanya bekerja sebagai penarik becak, sementara sang ibu merupakan buruh cuci. Ia hidup bersama lima orang adiknya. Karena keterbatasan ekonomi itu lah, Ia terpaksa harus putus sekolah sejak usia 14 tahun. Pendidikannya pun hanya tamatan Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Sejak saat itu, Ucok terpaksa harus mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Di usianya yang masih remaja, Ia akhirnya bekerja sebagai buruh angkut durian. Tepatnya di awal tahun 1980, Ia membantu para penjual durian di sepanjang Jalan Iskandar Muda, Kota Medan.
Tak hanya membantu mengangkut dagangan, Ucok aktif belajar dan mencari tahu seluk-beluk durian. Ia sering diajak para pedagang untuk berkeliling ke daerah sentra durian, untuk mencari pasokan durian. Dari situ lah Ucok tertarik untuk membuka usaha duriannya sendiri. Apalagi Ia melihat keuntungan besar dari hasil berdagang durian.
Jatuh Bangun Bangun Bisnis Durian
travelingmedan.com ©2022 Merdeka.com
Setelah bertahun-tahun menjadi buruh angkut durian, akhirnya ucok nekat untuk membuka usaha duriannya sendiri. Bermodal uang Rp1,75 juta dan berbekal pengalaman, Ia membuka lapak duriannya sendiri. Awalnya modal itu Ia pakai untuk membeli setengah mobil bak durian yang Ia jajakan di pinggir jalan. Dari sekedar mangkal di pinggir jalan, pelan-pelan akhirnya Ucok bisa membuka lapak kaki limanya di warung tenda sederhana. Usaha durian itu Ia tekuni selama 25 tahun. Mengaku alami jatuh bangun, Ucok terus mencari ilmu soal durian. Ia rajin menyambangi petani durian di berbagai tempat, seperti ke Aceh, Sumatra Barat dan hampir seluruh Pulau Sumatra. Kegigihannya itu pun membuahkan jaringan bisnis, koneksinya ke petani durian semakin luas. Banyak petani yang kemudian menjual duriannya ke kedai milik Ucok. Alhasil, stok durian di kedai milik Ucok selalu tersedia sepanjang tahun, kualitasnya pun sangat bagus. Akhirnya usaha kedai durian miliknya semakin lama semakin besar dan semakin banyak dikenal orang hingga seperti sekarang.
Omzet Ratusan Juta Rupiah per Hari
infomakan.com ©2022 Merdeka.com
Berkat kegigihan Ucok dalam membangun usahanya, kini kedai durian miliknya menjadi yang paling favorit di Kota Medan. Namun, usahanya untuk menarik minat dan memanjakan para pelanggannya pun tak berhenti sampai di situ. Ia terus melakukan inovasi agar para pelanggan betah untuk mampir ke kedainya. Ucok membuat kedai duriannya menjadi nyaman agar pelanggan bisa makan di tempat. Para pelanggan pun bisa dengan bebas memilih sendiri durian sesuai selera mereka. Selain itu, kedai durian miliknya juga menyajikan durian dengan variasi rasa paling banyak. Mulai dari pilihan produk durian yang terdiri dari manis legit dan pahit. Ia juga menjual berbagai olahan durian, seperti pancake durian, daging durian, durian beku, dan es krim durian. Dibantu oleh 30 orang karyawannya, kedai durian milik Ucok buka 24 jam. Tak heran jika kedai ini tak pernah sepi oleh pengunjung. Dalam sehari, Ucok bisa mengantongi omzet paling sedikit Rp100 juta. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaDengan luas tanah yang dia miliki 1,5 hektare, Ujang mampu mendapat keuntungan mencapai Rp300 juta sekali panen.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaKisah ini berawal ketika Eko terlilit utang hampir Rp500 juta. Hal tersebut terjadi karena Eko mengalami kegagalan dalam usaha suplai barang ke hotel.
Baca SelengkapnyaUnang Bagito berbagi cerita mengenai kisahnya dulu yang merupakan seorang pengusaha sukses.
Baca SelengkapnyaMemperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaKisah pria dulu bos rental mobil namun bangkrut dan jatuh miskin. Kini tumbuh menjadi seorang pengusaha kuliner berjualan nasi telur yang sukses.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaYongki, membuktikan, selagi ada kemauan dan ulet, akan terbuka jalan untuk mendirikan sebuah bisnis.
Baca Selengkapnya