Masjid di Medan Ini Gelar Pameran Artefak Rasulullah, Ada Rambut hingga Sorban Nabi
Merdeka.com - Masjid di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) menggelar pameran artefak atau barang-barang peninggalan Nabi Muhammad. Pameran itu digelar di Masjid Al Musannif yang berlokasi di Jalan Cemara, Kota Medan.
Masyarakat bisa mengunjungi pameran yang digelar mulai Jumat-Sabtu, 28-29 Januari 2022. Di masjid ini, warga bisa melihat sejumlah koleksi barang-barang peninggalan Nabi Muhammad yang baru saja dipamerkan di masjid tersebut.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah pun turut menghadiri pameran itu dan memamerkan momen saat mengunjungi pameran tersebut di akun Instagram miliknya @musa_rajekshah pada Jumat (28/1).
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Apa saja temuan di Masjid Utsman bin Affan? Penyelidikan arkeologis di Masjid Utsman bin Affan menemukan artefak berasal dari abad kedua Hijriah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Temuan di masjid Utsman bin Affan mencakup periode sejarah yang berbeda, khususnya, pilar kayu hitam yang ditemukan di dekat Mihrab, dianalisis dan ditelusuri kembali ke Pulau Ceylon (sekarang Sri Lanka) di Samudra Hindia, yang menyoroti hubungan perdagangan luas di Jeddah yang bersejarah.Di situs yang sama ditemukan juga sejumlah bejana keramik dan pecahannya, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa bejana dibuat di Provinsi Jiangxi, China dan berasal dari abad ke-16 sampai 19 Masehi, sedangkan pecahan tembikar yang lebih dua berasal dari era kekhalifahan Abbasiyah.
-
Dimana Museum Muhammadiyah dibangun? Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa museum disajikan secara komunikatif dengan teknologi informasi sehingga bisa mencerahkan, menarik, serta menghibur pengunjung yang datang.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Dimana Museum Al Bayt Al-Qur'an berada? Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah kompleks wisata budaya yang terkenal di Jakarta. Tidak hanya menawarkan keindahan dan keberagaman budaya nusantara, tetapi juga menjadi rumah bagi Museum Bayt Al-Qur'an.
-
Apa yang menarik di Museum Al Bayt Al-Qur'an? Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia. Pengunjung seakan diajak untuk mengagumi keindahan dan kedalaman spiritual kitab suci umat Islam, dengan berbagai koleksi keindahan seni kaligrafi, ilustrasi, dan sejarah Al-Qur'an.
"Alhamdulillah hari ini Road Show Artefak Rasulullah SAW telah dibuka di Masjid Al Musannif, Jl Cemara Medan hingga besok Subuh, Sabtu, 28 Januari 2022," tulisnya dalam unggahan itu.
Intip sejumlah koleksi barang milik Nabi Muhammad yang dipamerkan dalam pameran tersebut berikut ini.
Sorban dan Rambut Nabi Muhammad
Instagram/@musa_rajekshah ©2022 Merdeka.com
Sejumlah artefak atau barang-barang peninggalan Nabi Muhammad dipamerkan di pameran ini. Warga yang datang dapat melihat sorban yang pernah dipakai Nabi Muhammad, ada juga rambut Nabi Muhammad, tongkat, jenggot Nabi Muhammad, dan satu pedang replika milik Nabi Muhammad.
"Sisa peninggalan Rasulullah SAW yang diperlihatkan pada pameran ini ada sorban, tongkat, darah bekam, rambut, tanah makam, Kiswah Ka'bah, jenggot, Kiswah Penutup Makam dan satu pedang replika Rasulullah SAW," tulis dalam unggahan Wagub Musa.
Instagram/@musa_rajekshah ©2022 Merdeka.com
Pameran ini tentu saja menarik banyak minat masyarakat setempat. Namun, warga yang datang diharapkan datang sesuai waktu yang telah ditentukan, karena jam kunjung untuk laki-laki dan perempuan dibedakan.
"Waktu kunjungan pukul 09:00 s.d 12:00 khusus Akhwat/Perempuan, pukul 13:30 s.d 16:00 khusus Ikhwan/Laki-laki, pukul 16:30 s.d 20:00 untuk Umum," lanjutnya.
Meningkatkan Kecintaan kepada Nabi Muhammad
Instagram/@musa_rajekshah ©2022 Merdeka.com
Pameran ini digelar untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Sumut, khususnya Kota Medan, kepada Nabi Muhammad. Selain itu, dengan adanya pameran ini diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk melaksanakan amalan yang diajarkan Nabi Muhammad.
"Pameran ini sebagai mahabbah kepada baginda Rasulullah SAW, melihatnya mengingatkan kita kepada pengorbanan dan cinta Rasullullah kepada umatnya. InshaAllah mendorong kita juga untuk melaksanakan amalan sunnah Nabi Muhammad SAW yang bisa mendatangkan banyak berkah bagi kehidupan," tulis Wagub Musa.
Selain itu, dengan adanya pameran ini, diharapkan juga bisa meningkatkan minat masyarakat Kota Medan untuk datang ke masjid. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaTak sekedar meramaikan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena tradisi bernama Panjang Mulud khas Banten juga menyiratkan pesan kebaikan.
Baca SelengkapnyaGaleri Islam di Masjid Raya Al Azhom menghadirkan nuansa museum di dalam rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaMasjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaPeninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.
Baca SelengkapnyaDi Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaBedug ini dibuat dari kayu meranti merah gelondongan berusia 300 tahun.
Baca SelengkapnyaMereka berebut mencium Ka'bah yang didatangkan langsung dari Mekkah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.
Baca SelengkapnyaMuseum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Baca Selengkapnya