Mengenal Batu Siungkap Ungkapon, Upacara Adat Toba Penentu Hasil Panen Berkualitas
Merdeka.com - Tradisi batu siungkap ungkapon menjadi salah satu warisan budaya masyarakat Batak Toba yang diterapkan di ranah pertanian. Warga setempat menggelar tradisi ini sebagai panduan dalam melakukan proses penanaman hingga bisa menghasilkan panen yang berkualitas.
Melansir laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, tradisi tersebut merupakan ciri khas dari masyarakat adat yang tinggal di kawasan kaldera Toba yang memang menggantungkan hidup sebagai penggarap lahan.
Bagi masyarakat setempat, aktivitas menanam padi bukan hanya sekadar kegiatan berladang tanpa makna, sehingga membutuhkan sebuah ritus agar rasa syukur dari hasil panen bisa diberkati oleh para leluhur. Berikut informasinya.
-
Kenapa tradisi bakar batu sangat penting bagi warga Papua? Bagi warga Papua, tradisi ini adalah bentuk syukur terhadap berkah yang diberikan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Kenapa masyarakat Labuhan Batu melakukan tradisi upah-upah? Tujuan utama dari diadakannya tradisi ini adalah untuk mengembalikan tondi ke individu atau kelompok yang diberikan upah-upah.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi labuhan? Tradisi Labuhan adalah ritual yang dilakukan di Pantai Parangtritis setiap 8 tahun sekali untuk menjaga keselamatan Sultan Hamengkubuwono dan masyarakat sekitar. Dalam tradisi ini, sesaji berupa makanan, minuman, kain, dan bunga ditampilkan dan diarak ke tengah laut sebagai tanda penghormatan kepada Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut.
-
Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Tabot di Bengkulu? Upacara Tabot dimulai dengan pengambilan tanah sebelum 1 Muharram. Kemudian dilanjutkan dengan ritual Duduk Penja, yang melibatkan proses penyucian benda yang disebut Penja. Proses ketiga adalah Menjara, merupakan salah satu tahapan yang menghadirkan elemen persaudaraan dan kebersamaan dalam perayaan. Bagian penting dari tradisi Tabot adalah Malam Arak Jari-jari dan Arak Sorban pada tanggal 7 Muharram. Dilanjut tanggal 9 Muharram pelaksanaan Tabot mencapai Hari Gam, yaitu momen ketika keheningan mencakup seluruh perayaan, menandakan keseriusan dan penghormatan kepada tradisi Tabot. Lalu masih banyak proses lainnya yang dilangsungkan hingga tanggal 10 Muharram.
Media Penentu Hasil Panen Masyarakat Batak Toba di Masa Lampau
Tradisi adat Batak
boombastis.com ©2020 Merdeka.com
Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (dahulu bernama Lembah Bakara) percaya, ritual yang berpusat pada medium batu itu mampu menghasilkan kualitas beras super.
Batu siungkap ungkapon merupakan upacara membuka batu bundar dengan penutup kerucut yang juga terbuat dari batu. Mereka akan melakukan ritual tersebut selama tujuh hari tujuh malam sebelum melaksanakan aktivitas bercocok tanam.
Penggunaan medium batu tersebut bisa mengundang semut yang dipercaya bisa menentukan bibit yang akan ditanam akan menghasilkan panen yang seperti apa.
Media Komunikasi dengan Leluhur
Miftah Nasution menuliskan bahwasanya batu siungkap ungkapon merupakan media komunikasi dengan leluhur agar masa pengelolaan tanaman padi diberi keselamatan dan keberkahan hingga menghasilkan panen yang baik.
Dalam kepercayaan masyarakat sebelum masuknya agama Kristen, sang tokoh adat yang memimpin jalannya upacara akan berkomunikasi dengan tondi (roh leluhur) yang mendampingi kehidupan di dunia. Di sana akan ada penerimaan nasihat, terutama terkait pertanian melalui perantara semut-semut khusus.
Sayangnya, saat ini tradisi batu siungkap ungkapon sudah langka karena masyarakat sudah banyak mengandalkan kemajuan teknologi dalam melakukan aktivitas pengelolaan tanaman padi.
Tata Cara Pelaksanaan Upacara
Melansir laman gobatak, pelaksanaan upacara adat batu siungkap ungkapon biasanya akan dijalankan oleh sang pemimpin (Raja Sisingamangaraja di Lembah Bakara). Mulanya, raja bersama tokoh adat akan memberikan persembahan dengan menyembelih seekor kuda atau kerbau di atas batu berbentuk cekung.
Saat disembelih, darah hewan akan menetes di atas batu siungkap ungkapon yang kemudian mengalir sampai ke bagian bawah (Barus). Setelah beberapa hari ditinggal, area batu akan dipenuhi oleh semut merah yang nantinya menjadi penentu langkah pertanian.
Jika yang keluar hanya semut merah saja, maka tandanya sebagian tanah tidak akan menghasilkan panen yang baik. Namun jika semut merah dengan telur putih yang keluar, pertanda tanaman akan menghasilkan panen yang bagus dan tidak diserang hama.
Tak lama, pemimpin langsung menyampaikan waktu serta teknis penanaman kepada para petani sehingga mereka bisa mempersiapkannya.
Pernah Dianggap Sesat
Kuatnya unsur spiritual di ritus tersebut, membuat eksistensinya pernah dianggap sesat oleh salah satu penyebar agama Kristen di masa penjajahan Belanda bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
Ludwig yang merupakan misionaris zending utusan Seminari Rheinische Missionsgesellschaft dari Wupertal-Barmen, Jerman itu menganggap kegiatan tersebut berlawanan dengan agama, sehingga mengarahkan masyarakat agar tidak meneruskannya.
Untuk informasi, ia menyebarkan Kristen di periode awal abad ke-19. Saat itu misinya jelas, masyarakat dilarang melakukan praktik-praktik yang berlawanan dengan aturan gereja dan jika ada yang nekat melakukannya akan dianggap sesat. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca SelengkapnyaDengan berbekal ribuan buah tomat, para peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang ini saling menyerang satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu sajian tradisional khas suku Batak ini membuat siapapun yang mencicipinya merasakan cita rasa yang berbeda dan unik.
Baca SelengkapnyaKabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaSaka dibalut kain kafan, seperti layaknya orang yang telah meninggal, dan menjalani sumpah dengan wajah serius penuh keyakinan.
Baca SelengkapnyaNgalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, ingin kembali menghidupkan ritual Irung-Irung dengan segala tantangan yang harus mereka hadapi
Baca Selengkapnya