Mengenal Martumpol, Prosesi Pernikahan Adat Batak Beragama Kristen yang Penuh Makna
Merdeka.com - Indonesia terkenal kaya dengan kebudayaan lokal, termasuk untuk acara pernikahan. Di Sumatra Utara terdapat tradisi bernama Martumpol yang sakral dan penuh makna untuk mengikat janji suci dari dua insan.
Secara tradisi, Martumpol menjadi bagian dari acara pernikahan adat Batak pemeluk Kristen yang diwariskan secara turun-temurun. Saking bermaknanya, prosesi ini juga digunakan oleh seluruh kalangan termasuk public figur.
Salah satu alasan tradisi Martumpol terus bertahan di masa sekarang karena bagi warga adat Batak Toba, pernikahan merupakan sesuatu yang istimewa dan harus dirayakan secara spesial. Ini merupakan salah satu cara untuk menghormati para leluhur yang menciptakannya.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Apa itu Tradisi Markusip? Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, Markusip adalah aktivitas memadu kasih yang biasa dilakukan anak muda di Tapanuli Selatan pada masa lalu.
-
Apa itu Pariban dalam pernikahan Batak? Arti Pariban Melansir dari beberapa sumber, istilah Pariban berarti saudara sepupu. Contohnya, anak laki-laki akan memanggil Pariban kepada anak perempuan dari Tulang atau pamannya. Begitu juga sebaliknya, anak perempuan akan menyebut Pariban kepada anak laki-laki dari Namboru atau saudara perempuan ayah.
-
Apa makna tradisi Marpege-pege bagi masyarakat Batak Angkola? Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan.
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
Lantas apa makna mendalam dari tradisi Martumpol yang melegenda bagi warga Batak Toba? Berikut informasi selengkapnya.
Mengikat Janji di Depan Saksi dan Pendeta Gereja
Tradisi Martumpol Khas Batak ©2023 YouTube Rumah Batak/ Merdeka.com
Dikutip dari laman Budaya Indonesia, Martumpol menjadi salah satu prosesi yang penuh makna. Pasalnya kedua belah pasangan yang akan melangsungkan pernikahan akan diikat secara agama Kristen agar bersatu di bawah naungan Tuhan.
Di sana juga ada ikrar suci untuk memastikan bahwa pihak lelaki dan perempuan tidak terikat hubungan asmara dengan pihak lain, alias keduanya sudah bersepakat untuk saling setia sehidup semati.
Acara ini biasanya dilaksanakan di gereja terdekat atau yang telah disepakati oleh kedua belah keluarga dari masing-masing mempelai.
Merupakan Acara Pertunangan
Merujuk laman Gobatak, Martumpol sebenarnya bukan acara inti dari pernikahan adat Batak Toba. Ini hanya salah satu dari 9 rangkaian prosesi menuju pernikahan yang harus dijalani.
Dalam kanal YouTube Rumah Batak disebutkan bahwa acara Martumpol akan dilaksanakan belasan hari sebelum acara inti. Di sini, juga merupakan ajang untuk saling mengenal antar masing-masing keluarga besar dari calon mempelai.
Untuk teknisnya, anggota keluarga didampingi calon mempelai akan masuk ke ruang gereja secara bergantian. Saat di dalam kedua belah anggota keluarga akan duduk secara terpisah satu sama lain sebagai syarat adat.
Di sini kedua mempelai akan ditanyakan soal kesiapannya menjalin bahtera rumah tangga bersama pasangannya kelak.
Memastikan Keduanya Tidak Menjalin Hubungan dengan Pihak Lain
Seperti disinggung sebelumnya, terdapat seorang pendeta yang memimpin jalannya prosesi Martumpol. Di depan altar, kedua belah mempelai dipanggil untuk dipastikan rasa cintanya terhadap calon istri maupun suami.
Pendeta akan mendoakan, dengan posisi ketiganya berjabat tangan. Di sana juga diikrarkan menggunakan pengeras suara bahwa mereka siap untuk menikah, di hadapan pengurus gereja dan para Jemaah yang hadir.
Setelah ini, keduanya akan diminta menandatangani kesepakatan dan akan diumumkan secara berkala melalui jaringan di gereja tersebut sebanyak beberapa kali untuk pernikahan.
Adapun acara ini dikhususkan bagi mereka yang beragama Kristen. Jika salah satunya beragama Katolik atau yang lainnya, maka tidak diwajibkan untuk menjalani prosesi ini. Bagi masyarakat adat Batak Toba pernikahan merupakan acara yang tak main-main dan suci.
Menurut beberapa sumber ini karena adanya keterlibatan keluarga besar, serta jemaat gereja dan pihak-pihak penting lainnya sehingga akan membawa nama baik mereka. Ini yang juga menyebabkan pernikahan adat Batak Toba awet dan tidak mudah bercerai karena kedua belah pasangan mengutamakan komitmen dan saling memahami satu sama lain di bawah ikatan bersama Tuhan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fritz Hutapea dan Chen Giovani mengadakan acara Martumpol. Mereka mengadakan upacara perjanjian untuk menikah dalam tradisi Kristen Batak di dalam Gereja.
Baca SelengkapnyaMartarombo, tradisi interaksi sosial orang Batak untuk mengetahui silsilah keturunan.
Baca SelengkapnyaMomen pernikahan bagi masyarakat Lampung adalah hal yang sakral dan salah satu unsur kehidupan yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri asal Banyuwangi, Kohar dan Pipit hadir dalam upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka mengenakan busana pengantin Mupus Braen Blambangan.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaOlop-Olop Bolon, acara pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat yang melimpah milik masyarakat Batak
Baca SelengkapnyaTradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaMakanan ringan dari Batak ini selain disajikan dan menjadi buah tangan dalam kunjungan adat, juga mengandung sarat makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaSebuah upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.
Baca SelengkapnyaMalam Tari Inai ini dilaksanakan oleh kedua pihak keluarga beserta undangan lainnya sekaligus menjadi media untuk menyatukan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaSetiap rangkaian upacara pernikahan adat Minang, terdapat tradisi arak-arakan yang melibatkan anggota kerabat perempuan dari kerabat ayah Anak Daro.
Baca SelengkapnyaPara artis cantik ini tampil cantik dengan nuansa adat batak saat jalani prosesi mangadati.
Baca Selengkapnya