Menjunjung Tinggi Marga, Ini Alasan Kenapa Marga Sangat Penting Bagi Suku Batak
Merdeka.com - Batak merupakan suku yang berasal dari Sumatera Utara. Hingga sekarang, orang Batak selalu menjunjung tinggi marganya. Bahkan, setiap ada dua orang Batak bertemu, pasti hal pertama yang dilakukan adalah menanyakan dari marga apa Ia berasal.
Marga adalah nama pertanda bagi seseorang dari mana orang tersebut berasal sehingga orang yang masih satu marga bisa dianggap memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Meski orang Batak memiliki marga, tetapi tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu mengapa mewarisi marga tersebut dan apa sebenarnya tujuan dari pemberian marga itu.
Bukan tanpa alasan orang Batak hingga saat ini masih melestarikan dan menjunjung tinggi marga yang mereka miliki. Penasaran kenapa marga sangat penting bagi orang Batak? Ini dia ulasannya.
-
Apa saja unsur prinsip kekerabatan Batak? Dalam prinsip kekerabatan masyarakat Batak terdapat 3 unsur yang memiliki arti dan fungsi yang berbeda.
-
Dimana orang Batak membangun relasi keluarga? Dalihan Na Tolu sendiri diibaratkan seperti tungku berkaki tiga, apabila salah satunya tak seimbang, maka akan mempengaruhi yang lain. Dalihan Na Tolu terdiri dari Hula-Hula (pihak keluarga dari perempuan), dongan tobu (orang semarga dengan kita) dan boru (keluarga dari pihak laki-laki).
-
Dimana prinsip kekerabatan Batak diterapkan? Bagi orang Batak, perkawinan merupakan upacara sakral karena menghubungkan dua marga yang berbeda menjadi satu ikatan kekerabatan yang lebih besar dan luas.
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Siapa yang meneliti orang Batak? Seorang psikolog asal Medan yang meneliti tingkat kemarahan orang Batak, Minangkabau, dan Jawa mengatakan, tingkat kemarahan dari 3 suku tersebut sebenarnya sama, hanya saja cara mengekspresikannya yang berbeda-beda.
Marga Menandakan Silsilah Keturunan
Dilansir dari laman horas.web.id, bagi orang Batak, marga menunjukkan ia berasal dari silsilah keturunan yang mana. Hal ini penting bagi orang Batak karena silsilah adalah identitas orang Batak dalam pergaulan sehari-hari.
Dengan mengetahui silsilah keturunannya, orang Batak menjadi semakin bisa membawa diri dalam pergaulan sehari-hari, terlebih jika bertemu atau bergaul dengan sesama orang Batak. Hal tersebut juga menjadi kebanggan tersendiri dalam turut melestarikan silsilah keturunannya.
Marga Menentukan Jodoh
Bagi banyak orang, jodoh adalah hal yang selalu dihubungkan dengan sebuah pilihan hati. Namun, hal ini sangat berbeda dan tentu tidak berlaku bagi orang Batak. Meskipun dalam memilih pasangan tetap melihat dari kecocokan masing-masing individu, namun orang Batak juga akan melihat dari marga mana pasangannya berasal. Karena di tradisi Batak, tidak diperbolehkan menikah dengan orang yang memiliki marga yang sama.
Marga Mempersatukan Persaudaraan
Suku Batak adalah salah satu suku yang memiliki sejarah sangat panjang di Indonesia. Meski berasal dari tanah Sumatera, namun kini orang Batak sudah banyak menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Garis keturunan orang Batak pun juga semakin luas seiring dengan bertambahnya keturunan. Hal ini sangat memungkinkan hilangnya saudara atau tidak ada lagi sebuah kabar berita dari keluarga orang suku Batak. Ini lah salah satu peran penting adanya marga bagi orang Batak. Adanya sebuah marga, orang Batak akan dengan mudah dan akan terus bisa bertemu dengan sesama marganya bahkan ketika berada di tanah perantauan. Hal ini kemudian menjadikan tali persaudaraan akan selalu ada bagi orang Batak.
Marga Menjadi Modal dalam Bergaul
Dalam tata cara orang Batak bergaul, tidak jarang marga menjadi patokan dasar bagaimana menjalin hubungan dengan orang yang baru dikenal, misalnya dalam bagaimana bertegur sapa dengan orang yang baru ditemui apalagi jika dengan sesama orang Batak.Kebiasaan menarik lain dari orang suku Batak adalah selalu menghargai sesama orang suku Batak terlebih jika sama-sama berada diperantauan. Kedekatan emosional sesama orang Batak akan selalu tercermin dalam diri orang Batak. Marga dapat menentukan bagaimana kami harus bersikap kepada orang yang baru dikenal.
Marga Dapat Memberikan Banyak Jalan Hidup
Orang Batak identik dengan perantauan. Bahkan, bisa dibilang tidak lengkap jika orang Batak tidak pernah merantau selama hidupnya. Marga memiliki peran penting dalam mencari jalan hidup diperantauan. Karena di tanah rantau, orang Batak dapat bertemu dengan sesama marganya. Contohnya jika Anda adalah Marga Marpaung, Anda pasti akan disuruh untuk bertemu dengan sesama Marga Marpaung di tanah perantuan dan orang tua biasanya akan menitipkan kepada keluarga Marpaung di perantuan tersebut. Hal ini akan memberikan jalan hidup bagi orang Batak di perantuan, karena akan lebih mudah dalam mencari relasi untuk memberikan informasi pekerjaan, misalnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Martarombo, tradisi interaksi sosial orang Batak untuk mengetahui silsilah keturunan.
Baca SelengkapnyaMenjunjung tinggi 3 filosofi hidup, ini alasan orang Batak sangat terkenal sebagai perantau sejati dan juga tangguh
Baca SelengkapnyaTerkenal dengan karakter yang galak, rupanya ada alasan orang Batak sering berbicara keras saat berkomunikasi
Baca SelengkapnyaDalam catatan Roberto Bangun, dikatakan bahwa orang-orang awal Karo berasal dari keturunan India.
Baca SelengkapnyaKepercayaan ini sudah mulai dianut pada masa kepemimpinan Si Singamangaraja XII yang juga menganut Ugamo Malim.
Baca SelengkapnyaPrabowo begitu mengagumi sosok putra daerah tanah Batak.
Baca SelengkapnyaPepatah Batak menyimpan nilai-nilai kehidupan yang dalam dan mengajarkan prinsip-prinsip yang penting bagi orang Batak.
Baca SelengkapnyaSuku ini merupakan salah satu marga etnis Minangkabau yang masih berkerabat dengan Suku Koto yang membentuk Adat Katumanggungan.
Baca SelengkapnyaSuku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.
Baca SelengkapnyaSebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.
Baca SelengkapnyaPemena sendiri diambil dari bahasa Batak Karo yang berarti Pertama atau Yang Awal.
Baca Selengkapnya