Omzet Miliaran per Tahun, Ini Kisah Mantan Kades Humbahas Sukses Jadi Eksportir Kopi
Merdeka.com - Kisah inspiratif datang dari seorang mantan Kepala Desa (Kades) asal Desa Sirisirisi, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut). Mantan Kades yang bernama Manat Samosir ini, kini sukses menjadi seorang eksportir kopi di desanya.
Manat, panggilan akrabnya, mendirikan perusahaannya yang bernama PT Penabur Benih Indonesia pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu. Hanya dalam waktu dua tahun, perusahaan miliknya berkembang pesat. Bahkan, saat ini Manat bisa mencapai omzet mencapai Rp10 miliar per tahunnya dari ekspor kopi tersebut.
Perusahaan milik Manat ini dulunya merupakan sebuah usaha dagang. Namun, Ia kemudian dibantu oleh Asosiasi UMKM Sumut untuk mengurus dokumen ekspor hingga akhirnya hasil kopi dari perusahaannya bisa menembus pasar Taiwan dengan pengiriman mencapai 200 ton kopi selama satu tahun.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Kenapa Kopi Sumedang jadi terkenal? Kopi ini menjadi salah satu gambaran kekayaan alam dan hasil bumi di Jawa Barat karena banyak jenisnya.
-
Siapa orang terkaya di Sumatera Utara? Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan minyak dan gas yang besar, yakni Bayan Resources Tbk.
-
Siapa pemilik pertama pabrik kopi di Semarang? Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
Melansir dari akun YouTube Nawacita TV, berikut kisah Manat Samosir selengkapnya.
Jatuh Bangun Kembangkan Usaha Kopi
Akun YouTube Nawacita TV ©2021 Merdeka.com
Sebelum mendirikan perusahaan di tahun 2020, Manat sudah menjadi petani kopi sejak tahun 2000. Namun, Ia sempat mengalami kebangkrutan di tahun 2005. Ia mengaku, kebangkrutan itu disebabkan karena pada saat itu Ia masih melakukan penjemuran kopi secara manual lantaran belum ada Green House.
Ada banyak kendala yang Ia hadapi saat menjadi petani kopi, salah satunya karena faktor cuaca. Karena letak desa yang berada di atas Bukit Barisan, Ia kesulitan menghadapi cuaca ekstrem. Apalagi dulu teknologi belum maju seperti sekarang. Proses penjemuran kopi yang saat itu masih manual, membuat hasil produksi Manat tidak bisa maksimal.
Selain cuaca, Manat juga mengalami kendala pada keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Ia mengaku, petani-petani di desanya masih tradisional sehingga pengetahuan mereka masih minim. Ia pun gencar melakukan edukasi kepada para petani setempat.
Hasil Kopi Tembus Pasar Luar Negeri
Akun YouTube Nawacita TV ©2021 Merdeka.com
Kemudian, di tahun 2007 Manat terpilih menjadi Kades di desanya dan menjabat hingga tahun 2013. Meski telah menjadi Kades, Manat tidak meninggalkan profesinya sebagai petani kopi. Sembari menjabat sebagai Kades, Ia terus mengembangkan perkebunan dan usaha kopinya.Di tahun 2020 Ia akhirnya membangun perusahaan miliknya. Dan berkat ketekunannya, saat ini PT Penabur Benih Indonesia sudah memiliki sekitar 800 petani yang tergabung dalam Gapoktan Mutiara Kasih yang memiliki 15 kelompok dan di luar gapoktan.Setiap tahunnya, perusahaan milik Manat mampu menghasilkan 200 ton penyerapan kopi Arabica Sumatra Lintong dari ratusan petani di Kecamatan Lintong. Hasil kopi tersebut telah menembus pasar luar negeri, salah satunya Taiwan. Selain itu, kopi dari perusahaan Manat juga dikirim ke sejumlah daerah di Tanah Air, seperti Pekanbaru, Jakarta dan Bali. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan hidup Slamet yang penuh rintangan menjadikannya sebagai salah satu sosok inspiratif, terutama bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.
Baca SelengkapnyaKopi perdana yang diekspor ke Filipina merupakan kopi specialty asal Kabupaten Bandung yang diproduksi oleh Grav Farm.
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDi Desa Prangat Baru Yandri Susanto takjub akan potensi desa ini sebagai sentra penghasil kopi luwak berkualitas.
Baca SelengkapnyaHaji Isam memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris.
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya"Konsisten dan tekun. Dengan ini, sekecil apapun karya kita, kalau kita menghargai itu, tidak menutup kemungkinan karya itu akan jadi besar," ucap Agus.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut Provinsi Sumsel menjadi daerah penghasil kopi terbesar dan terluas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca SelengkapnyaTak terkira, ada alasan menarik yang membuatnya akrab dengan sebutan demikian.
Baca Selengkapnya