Temukan Siswa SD Tak Pakai Masker saat PTM, Bupati Batu Bara Ancam Akan Lakukan Ini
Merdeka.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah di Indonesia memang sudah mulai dilakukan, tak terkecuali bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Namun, pelaksanaan PTM ini harus mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Belum lama ini, viral di media sosial, momen saat Bupati Batu Bara, Zahir, marah kepada sejumlah guru di salah satu sekolah dasar yang ada di Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara (Sumut). Usut punya usut, Zahir marah kepada para guru itu lantaran mendapati siswa di sekolah itu tidak memakai masker saat PTM di sekolah.
Pemandangan itu Ia temui saat mengunjungi SD Desa Pematang Rambai, Kecamatan Nibung Hangus, Batu Bara, belum lama ini. Video saat Zahir geram dan marah tersebut pun viral, seperti yang diunggah di akun Instagram @tkpmedan pada Selasa (21/12).
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
-
Kenapa Pak Guru marah saat ditanya murid? Amarga ora kepenak atine, Pak Guru njawab nganggo basa sing sak karepe.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Di mana lokasi SD Negeri Butuh? SD Negeri Butuh terletak di Dusun Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.
Akibat dari kejadian tersebut, Zahir mengaku akan memberikan sanksi untuk keteledoran para guru dan kepala sekolah yang melanggar prokes di tengah pandemi tersebut.
Berikut informasi selengkapnya.
Marah Lihat Siswa Tak Pakai Masker
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Di video tersebut, Zahir dan sejumlah stafnya sedang melakukan peninjauan ke sekolah dasar tersebut. Namun, baru sampai di halaman sekolah, Ia sudah mendapati pemandangan para siswa yang tak memakai masker dan bebas bermain dan berlarian.
Ia pun langsung geram dan marah melihat hal tersebut. Ia langsung memanggil para guru yang ada di sekolah itu, dan langsung memarahi mereka karena teledor dan tidak mengindahkan prokes ketat.
"Kalo anaknya nggak mau pake masker, pulangin saja suruh online di rumah. Kan lebih aman begitu. Daripada tetap di sekolah tapi nggak bisa kontrol. Nanti kalau mereka sakit, terjangkit virus ini, siapa yang tanggung jawab? Kita nanti yang harus tanggung jawab," tegur Zahir dengan nada tinggi.
Saat mendapat teguran keras dari Zahir, para guru sempat melakukan pembelaan dengan mengaku sudah menyuruh para siswa untuk memakai masker, namun para siswa enggan dan sulit diatur. Namun, Zahir menegaskan bahwa itu lah tugas para guru untuk mengontrol dan mengondisikan anak didiknya agar tetap bisa patuh dengan prokes selama PTM.
"Kontrol, bu," tegas Zahir kepada para guru.
Panggil Kadis Pendidikan dan Siapkan Sanksi
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Saat itu juga, Zahir pun kemudian langsung memerintahkan stafnya untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan. Sementara para guru yang ada di lokasi hanya bisa diam dan mengatakan akan memperbaiki keteledoran mereka."Hubungi Kepala Dinas Pendidikan sekarang," ujarnya kepada salah satu stafnya.Zahir mengaku juga akan memberikan sanksi kepada para guru dan kepala sekolah atas keteledoran mereka karena tidak menerapkan prokes dengan ketat saat PTM. Ia juga langsung stafnya untuk memberikan masker kepada para siswa di sekolah tersebut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaDirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaKoster menegaskan, PPDB adalah hak semua anak Indonesia. Sehingga, tak boleh ada praktik titip menitip siswa agar masuk sekolah negeri tertentu.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan siswa yang terdampak akibat gas air mata sedang dalam pemulihan.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid itu mendatangi sekolah dan menganiaya korban.
Baca Selengkapnya