7 Risiko kematian tragis yang muncul jika ngotot koloni ke Mars
Merdeka.com - Beberapa bulan lalu, Elon Musk, seorang pegiat teknologi yang merupakan CEO SpaceX, punya ambisi besar untuk mengirim umat manusia ke Mars. Ia memaparkan bahwa perkembangan teknologi nantinya kana membawa manusia menginvasi Planet Merah tersebut.
Namun satu hal yang akan kita sadari jika kita ingin berinvasi ke Mars adalah: resiko kematian. Ini sama halnya dengan ketika pertama kali umat manusia mengadakan perjalanan ke kutub selatan. Tentu ketidaktahuan medan di sana akan membuat resiko untuk mendatangi Mars sungguh bukan ide bagus. Terlebih lagi untuk tinggal di sana.
Berikut adalah beberapa resiko kematian tragis yang bisa muncul jika umat manusia ingin berkoloni ke Mars.
-
Apa yang bisa mengakibatkan kerugian bagi manusia di Mars? Selama ini, medan magnet dan atmosfer Bumi melindungi manusia dari bahaya radiasi kosmik. Tanpa keduanya, akan berpotensi besar terpapar radiasi yang dapat merusak tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif.
-
Kenapa kehidupan di Mars mungkin hancur? Banyak eksperimen Viking melibatkan pemberian air pada sampel tanah, yang mungkin menjelaskan hasil yang membingungkan itu. Mungkin mikroba Mars yang diduga terkumpul untuk eksperimen pelepasan berlabel tidak bisa mengatasi jumlah air tersebut dan mati setelah beberapa saat.
-
Apa kendala bawa orang ke Mars? Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter. Alasannya adalah persoalan teknologi.
-
Apa yang jadi tantangan besar untuk misi ke Mars? Logistik untuk mencapai Mars juga menjadi tantangan besar. Hanya ada satu jendela setiap 26 bulan, ketika Mars dan Bumi sejajar cukup dekat untuk mengirim pesawat dengan bahan bakar minimal. Dalam 20 tahun ke depan, hanya ada sembilan jendela bagi SpaceX untuk meluncurkan Starship ke Mars.
-
Kenapa asteroid berbahaya untuk Mars? Meskipun menarik, mendeteksi PHA di Mars memiliki tantangan tersendiri. Objek-objek ini sering kali kecil dan gelap, sehingga sulit ditemukan.
-
Mengapa wisata ke Mars sangat sulit dilakukan? Dilansir dari Discover Magazine, Rabu (13/9), seorang arsitek luar angkasa dari Inisiatif Eksplorasi Luar Angkasa MIT Media Lab bernama Valentina Sumini mengatakan bahwa saat ini ada tantangan besar yang pada umumnya mencegah wisatawan mengunjungi Mars, utamanya adalah radiasi.
Roket Anda bisa meledak sebelum meninggalkan Bumi
Peluncuran roket selalu dilakukan dengan melakukan 'ledakan' besar untuk mendorongnya naik. Banyak uji coba keselamatan yang telah dicoba. Namun jika ada sesuatu yang salah terjadi, ledakan akan jadi sangat mengerikan.
Sebagai gambaran, dalam kesemua proyeknya, NASA membawa 833 penumpang dari Bumi ke luar angkasa sejak tahun 1981 hingga 2011. Dari 833 orang, 14 orang meninggal karena ledakan yang berasal dari kecelakaan pesawat Challenger dan Columbia. Rasio kematian hanya untuk sekedar pergi ke luar angkasa adalah 1,6 persen. Angka ini sangat jauh lebih tinggi ketimbang kecelakaan lalu lintas, dan sedikit lebih beresiko ketimbang mendaki Mount Everest.
Rasio kematian di program Appolo yang membawa astronot ke Bulan, bahkan mencapai angka 9 persen.
Anda akan terkena radiasi serius dari matahari
Para astronot yang akan pergi ke Mars tentu akan terekspos lebih banyak radiasi ketimbang ketika berada di Bumi. Masalahnya adalah, Bumi dilindungi atmosfer dan ladang magnetic yang mengalihkan berbagai partikel energi yang terlontar dari matahari atau bintang. Namun jika kita di Mars, kita akan tetap terekspos dan hal tersebut tentu berbahaya.
Sebagai gambaran, radiasi yang kita terima di luar angkasa lebih tinggi 0,3 sieverts. Angka tersebut 15 kali batasan tahunan dari para pekerja nuklir di PLTN. Sedangkan 1 sievert radiasi yang terekspos ke seseorang, bisa meningkatkan resiko kanker hingga 5,5 persen. 8 Sievert sudah cukup untuk membunuh Anda.
Anda bisa menabrak permukaan Mars ketika mendarat
Takeoff dan landing adalah hal paling mengerikan dari perjalanan ke luar angkasa. Pesawat luang angkasa lajunya sangat cepat, mencapai 62.000 mil per jam. Ketika pada mode mendarat, pesawat akan melontarkan ledakan sekali lagi sebagai rem untuk mendarat. Hal inilah yang berbahaya.
Pasalnya permukaan Mars jauh lebih tipis ketimbang Bumi. NASA terbukti kesulitan dan tak berhasil mulus untuk mendaratkan robot Curiosity yang beratnya 1 ton. Pesawat luar angkasa beratnya 450 ton. Berbahaya bukan?
Gravitasi yang rendah ternyata berbahaya bagi tulang
Hal ini memang tak pernah diperlihatkan di film, namun rendahnya gravitasi bisa membunuh kita juga. Pasalnya tulang akan kehilangan kalsium di gravitasi nol. Astronot diharuskan untuk olahraga dua jam per hari di luar angkasa untuk melawan hilangnya massa otot. Massa otot memang bisa dipertahankan, namun massa tulang ternyata menghilang meski mereka sudah kembali ke Bumi.
Di mars, gravitasi hanya 0,38 persen dari daya tarik di Bumi. Yang dilakukan astronot untuk mencegah hilangnya massa tulang hanyalah mengonsumsi obat.
Baju luar angkasa Anda bocor, padahal udara di Mars sama sekali tak bisa dihirup
Di Mars tidak ada makanan, air dan oksigen. Jika kita ke sana, persediaan itu kita bawa dari Bumi. Yang ditakutkan hanya satu: kecelakaan. Mars dipenuhi oleh tanah dan debu, yang ternyata cukup berbahaya. Jika salah satu segel terhantam benda asing dan bocor, astronot akan langsung mati. Bahkan, hanya sekedar kotor pun jadi sangat beresiko. Kotor di Mars tak seperti kotor di Bui, karena partikel di Mars lebih berbahaya.
Tanah Mars beracun, dan Anda bisa mati keracunan
Tanah Mars ternyata mengandung racun. Tanah merah tersebut mengandung perchlorates, partikel gram yang bisa merusak kelenjar tiroid manusia. Untuk menyentuhnya, tidak apa-apa. Namun jika makanan dan minuman mengandung tanah Mars, itu akan membunuh Anda. Anda juga sulit untuk menumbuhkan tanaman dari tanah Mars.
Anda akan dibunuh teman Anda
Salah satu tantangan yang dilakukan NASA selama mempersiapkan misi Mars adalah hal yang cukup aneh: setiap anggota kru tidak boleh membenci satu sama lain. Hal ini dikarenakan mereka akan bersama selama berbulan-bulan, jauh dari planet asal, di sana membosankan, dan tidak terlalu ada privasi.
Di proyek Biosphere II tahun 1994, misi harus dihentikan lebih awal karena ada perselisihan antar anggota. Hal ini ditakutkan oleh para psikologis akan jadi tekanan, dan akan membuat lebih mudah untuk berbuat hal yang tidak diinginkan. Resiko untuk hidup di Mars sudah tipis, tentu kita tidak mau untuk berselisih dengan rekan kita. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luar angkasa merupakan sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi manusia. Bukan hanya sulit, manusia bisa mati seketika bila tidak dengan perhitungan matang.
Baca SelengkapnyaAda syarat dan ketentuan jika manusia ingin berwisata ke Planet Mars.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaAkan ada efek bagi tubuh manusia jika memaksakan pergi ke Planet Mars.
Baca SelengkapnyaSeks di luar angkasa menimbulkan risiko, terutama terkait kehamilan dan radiasi kosmik. Ini menjadi perhatian penting saat merencanakan hidup di Mars dan Bulan.
Baca SelengkapnyaSeorang peneliti astrobiologi di Jerman mengungkap pihak yang bertanggung jawab membunuh kehidupan "alien" di Mars 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.
Baca SelengkapnyaPakaian astronot tidak sekadar gaya, tetapi ada alasan khusus memakainya.
Baca SelengkapnyaKemajuan ilmu pengetahuan telah jelas menyatakan bahwa hal ini akan terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaTak semua orang bisa tinggal di Mars. Ada karakter tertentu yang sulit beradaptasi di sana.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMars lebih dekat ke sabuk asteroid, sumber utama puing-puing batuan di tata surya.
Baca Selengkapnya