Botol Isi Ulang Lebih Banyak Hasilkan Bakteri Dibandingkan Dudukan Toilet
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru benar-benar mengejutkan banyak orang. Hasil riset itu datang dari waterfilterguru.com.
Dilansir dari laman Indy100, Senin (26/6), studi tersebut mengungkap bahwa botol air yang digunakan lagi ternyata mengandung 20,8 juta unit pembentuk koloni atau setara dengan 40.000 kali lebih banyak daripada bakteri di dudukan toilet.
Jadi apa akibatnya jika terus-menerus menggunakan botol isi ulang tanpa mencucinya dengan benar?
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang buang air kecil? Aturan ini terinspirasi dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa teknik mesin di Institut Teknologi Georgia.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Dr. Donald Grant, Senior Dokter dari The Independent Pharmacy mengatakan, di dalam masyarakat telah terjadi kesalahpahaman mengenai penggunaan botol isi ulang. Karena dianggap botol isi ulang hanya digunakan sendiri, maka kerap digampangkan kebersihannya.
"Kesalahpahaman yang umum mengenai kebersihan botol air minum isi ulang adalah tidak perlu sering membersihkannya," kata dia.
Faktanya, justru setiap kali meminum dari botol, itu sama saja memindahkan bakteri dari mulut sendiri yang kemudian dapat berkembang biak di dalamnya.
"Apa pun yang dapat digunakan kembali dapat rentan terhadap penumpukan kotoran, debu, atau kotoran, dan akibatnya, bakteri," kata seorang dokter, Dr Suhail Hussain.
Botol air, dikatakan Donald, ada tempat yang ideal untuk menyimpan bakteri karena kelembapannya.
Beberapa celah yang sulit dijangkau untuk benar-benar dibersihkan salah satunya di dalam sekrup atau di bawah sedotan lipat. Di tempat itu, jamur dapat berkembang dan kemudian ada terkontaminasi dari sumber lain.
"Saat menyimpan botol isi ulang di dalam tas olahraga, misalnya, ia dapat mengambil bakteri dari bagian dalam tas atau apa pun yang disimpan di dalamnya, sementara Anda juga dapat memindahkan bakteri dari tangan ke botol Anda," kata Donald.
"Salah satunya adalah bakteri seperti E.coli – penyebab umum infeksi urin dan usus – seringkali ada di dalam botol yang tak dibersihkan secara benar," ungkap Hussain.
Oleh sebab itu, Hussain menyarankan agar masyarakat setidaknya mencuci bersih beberapa kali seminggu dengan menggunakan air panas dan sabun pembersih.
"Isi botol dengan campuran sabun panas dan kocok-kocok, atau biarkan terendam dalam campuran sabun. Ingatlah untuk memberi perhatian khusus pada tutup atau penutup dan bagian atas sekrup. Gunakan sikat bersih untuk menggosoknya," jelasnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan ahli gizi soal perlukan merebus air galon isi ulang
Baca SelengkapnyaPenyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.
Baca SelengkapnyaGuna melindungi masyarakat ini pula, BPOM pun telah melakukan beberapa tindakan.
Baca SelengkapnyaUpaya pengaburan fakta ini dianggap dapat membingungkan konsumen, untuk mengetahui fakta sebenarnya terkait senyawa BPA apakah berbahaya atau tidak.
Baca SelengkapnyaAda tujuh dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri e-coli.
Baca SelengkapnyaPaparan BPA, terutama saat janin masih dalam kandungan, bisa menyebabkan kelainan pada organ reproduksi pria.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaMinum menggunakan sedotan bisa menimbulkan dampak kesehatan dan juga lingkungan.
Baca SelengkapnyaDi dalam peraturan tersebut, BPOM mewajibkan pencantuman potensi bahaya BPA pada kemasan polikarbonat yang biasa digunakan pada AMDK.
Baca SelengkapnyaBPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek
Baca SelengkapnyaWiyu menerangkan, dalam galon PC, paparan BPA yang masuk ke dalam tubuh, dikeluarkan sekitar 2 hingga 4 jam sekali melalui urine atau zat sisa.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lima alasan mengapa kamu sebaiknya tidak membawa smartphone ke toilet, mulai dari risiko bakteri hingga virus yang bisa mengancam kesehatanmu.
Baca Selengkapnya