Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Botol Isi Ulang Lebih Banyak Hasilkan Bakteri Dibandingkan Dudukan Toilet

Botol Isi Ulang Lebih Banyak Hasilkan Bakteri Dibandingkan Dudukan Toilet Botol Isi Ulang Lebih Banyak Hasilkan Bakteri Dibandingkan Dudukan Toilet. Unsplash/Brett Jordan

Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru benar-benar mengejutkan banyak orang. Hasil riset itu datang dari waterfilterguru.com.

Dilansir dari laman Indy100, Senin (26/6), studi tersebut mengungkap bahwa botol air yang digunakan lagi ternyata mengandung 20,8 juta unit pembentuk koloni atau setara dengan 40.000 kali lebih banyak daripada bakteri di dudukan toilet.

Jadi apa akibatnya jika terus-menerus menggunakan botol isi ulang tanpa mencucinya dengan benar?

Dr. Donald Grant, Senior Dokter dari The Independent Pharmacy mengatakan, di dalam masyarakat telah terjadi kesalahpahaman mengenai penggunaan botol isi ulang. Karena dianggap botol isi ulang hanya digunakan sendiri, maka kerap digampangkan kebersihannya.

"Kesalahpahaman yang umum mengenai kebersihan botol air minum isi ulang adalah tidak perlu sering membersihkannya," kata dia.

Faktanya, justru setiap kali meminum dari botol, itu sama saja memindahkan bakteri dari mulut sendiri yang kemudian dapat berkembang biak di dalamnya.

"Apa pun yang dapat digunakan kembali dapat rentan terhadap penumpukan kotoran, debu, atau kotoran, dan akibatnya, bakteri," kata seorang dokter, Dr Suhail Hussain.

Botol air, dikatakan Donald, ada tempat yang ideal untuk menyimpan bakteri karena kelembapannya.

Beberapa celah yang sulit dijangkau untuk benar-benar dibersihkan salah satunya di dalam sekrup atau di bawah sedotan lipat. Di tempat itu, jamur dapat berkembang dan kemudian ada terkontaminasi dari sumber lain.

"Saat menyimpan botol isi ulang di dalam tas olahraga, misalnya, ia dapat mengambil bakteri dari bagian dalam tas atau apa pun yang disimpan di dalamnya, sementara Anda juga dapat memindahkan bakteri dari tangan ke botol Anda," kata Donald.

"Salah satunya adalah bakteri seperti E.coli – penyebab umum infeksi urin dan usus – seringkali ada di dalam botol yang tak dibersihkan secara benar," ungkap Hussain.

Oleh sebab itu, Hussain menyarankan agar masyarakat setidaknya mencuci bersih beberapa kali seminggu dengan menggunakan air panas dan sabun pembersih.

"Isi botol dengan campuran sabun panas dan kocok-kocok, atau biarkan terendam dalam campuran sabun. Ingatlah untuk memberi perhatian khusus pada tutup atau penutup dan bagian atas sekrup. Gunakan sikat bersih untuk menggosoknya," jelasnya. (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Air Galon Isi Ulang Apa Perlu di Masak Sebelum Diminum? Ini Penjelasan Ahli
Air Galon Isi Ulang Apa Perlu di Masak Sebelum Diminum? Ini Penjelasan Ahli

Penjelasan ahli gizi soal perlukan merebus air galon isi ulang

Baca Selengkapnya
Jangan Asal Minum Air Putih, Karena Bisa Menyebabkan Stunting pada Anak
Jangan Asal Minum Air Putih, Karena Bisa Menyebabkan Stunting pada Anak

Penyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.

Baca Selengkapnya
Rawan Terkontaminasi BPA, BPOM Soroti Penggunaan Galon Guna Ulang
Rawan Terkontaminasi BPA, BPOM Soroti Penggunaan Galon Guna Ulang

Guna melindungi masyarakat ini pula, BPOM pun telah melakukan beberapa tindakan.

Baca Selengkapnya
KKI Sebut Ada Upaya Pengaburan Fakta Terkait Risiko Bahaya BPA
KKI Sebut Ada Upaya Pengaburan Fakta Terkait Risiko Bahaya BPA

Upaya pengaburan fakta ini dianggap dapat membingungkan konsumen, untuk mengetahui fakta sebenarnya terkait senyawa BPA apakah berbahaya atau tidak.

Baca Selengkapnya
Cuma 11,9% Rumah Tangga Punya Air Layak, Dokter: Kualitas Air Buruk Picu Stunting
Cuma 11,9% Rumah Tangga Punya Air Layak, Dokter: Kualitas Air Buruk Picu Stunting

Ada tujuh dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri e-coli.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Potensi Bahaya BPA Terhadap Reproduksi Pria, Wajib Diwaspadai!
Pakar Ungkap Potensi Bahaya BPA Terhadap Reproduksi Pria, Wajib Diwaspadai!

Paparan BPA, terutama saat janin masih dalam kandungan, bisa menyebabkan kelainan pada organ reproduksi pria.

Baca Selengkapnya
Pakar Kesehatan Ajak Masyarakat Lebih Kritis Soal Informasi yang Mengesampingkan Bahaya BPA
Pakar Kesehatan Ajak Masyarakat Lebih Kritis Soal Informasi yang Mengesampingkan Bahaya BPA

Opini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.

Baca Selengkapnya
7 Alasan Kesehatan Mengapa Perlu Menghindari Minum dari Sedotan
7 Alasan Kesehatan Mengapa Perlu Menghindari Minum dari Sedotan

Minum menggunakan sedotan bisa menimbulkan dampak kesehatan dan juga lingkungan.

Baca Selengkapnya
Terbitkan Peraturan Baru, BPOM Wajibkan Pencantuman Potensi Bahaya BPA Pada Air Galon Isi Ulang
Terbitkan Peraturan Baru, BPOM Wajibkan Pencantuman Potensi Bahaya BPA Pada Air Galon Isi Ulang

Di dalam peraturan tersebut, BPOM mewajibkan pencantuman potensi bahaya BPA pada kemasan polikarbonat yang biasa digunakan pada AMDK.

Baca Selengkapnya
Berdampak Bagi Kesehatan Masyarakat Luas, Pakar Ingatkan Pemerintah Akan Urgensi Pelabelan BPA
Berdampak Bagi Kesehatan Masyarakat Luas, Pakar Ingatkan Pemerintah Akan Urgensi Pelabelan BPA

BPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek

Baca Selengkapnya
Ini Hasil Laboratorium Terkait Kandungan BPA pada Galon Guna Ulang
Ini Hasil Laboratorium Terkait Kandungan BPA pada Galon Guna Ulang

Wiyu menerangkan, dalam galon PC, paparan BPA yang masuk ke dalam tubuh, dikeluarkan sekitar 2 hingga 4 jam sekali melalui urine atau zat sisa.

Baca Selengkapnya
Berbahaya Bawa HP ke Toilet, Ini Alasannya
Berbahaya Bawa HP ke Toilet, Ini Alasannya

Berikut adalah lima alasan mengapa kamu sebaiknya tidak membawa smartphone ke toilet, mulai dari risiko bakteri hingga virus yang bisa mengancam kesehatanmu.

Baca Selengkapnya