Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Glints Perkenalkan Teknologi AI Untuk Persingkat Proses Rekrutmen

Glints Perkenalkan Teknologi AI Untuk Persingkat Proses Rekrutmen Glints Perkenalkan Teknologi AI Untuk Persingkat Proses Rekrutmen. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Glints dikenal sebagai sebuah startup penyedia platform rekrutmen dan pertumbuhan karier. Inovasi terbarunya mengintegrasikan teknologi Artificial Intellegent (disingkat AI) dengan produk-produk mereka.

Salah satu produknya TalentHunt , memiliki fungsi utama yaitu untuk mempermudah HR dalam proses merekrut karyawan agar lebih efisien. Melalui Glints TalentHunt (employers.glints.id) perusahaan dapat mengakses sebanyak lebih dari 29.000 profil di database Glints yang telah dikurasi melalui proses screening tim internal Glints dan semua kandidat yang ada di dalam database Glints terbuka untuk menerima tawaran pekerjaan maupun peluang baru.

Selain perusahaan dapat menyortir manual kandidat yang ada di dalam database, Glints juga dilengkapi dengan teknologi AI yang dapat membantu perusahaan untuk menyaring secara otomatis kandidat yang sesuai dengan kriteria dan bidang yang dicari. Setiap minggunya, AI akan mengirimkan rekomendasi beberapa nama kandidat yang kiranya sesuai dengan kriteria yang sedang dicari, perusahaan bisa memilih untuk melanjutkan maupun menolak rekomendasinya.

Rahel Maharani, Product Manager dari Glints mengatakan, “Sebanyak 60% waktu HR habis digunakan untuk menyortir CV kandidat yang sebenarnya tidak relevan. Waktu yang ada jadi tidak dapat digunakan secara maksimal. Disini, teknologi seperti AI dapat digunakan untuk mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan membantu perusahaan untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan baik.”

glints produk©2019 Merdeka.com

Selain itu, dengan diperolehnya akses ke database kandidat, perusahaan juga dapat secara aktif mencari kandidat yang dirasa sesuai dengan kriterianya dengan menekan tombol “connect”, kemudian AI akan secara otomatis mengirimkan notifikasi kepada kandidat dan konsultan Glints, untuk dibantu mengatur jadwal interviewnya.

Perlu diketahui, rata-rata perusahaan dapat mempekerjakan kandidat dan mengisi posisi kosong dalam waktu selama 40-50 hari, biaya yang dikeluarkan pun besar. Dengan bantuan sourcing dari AI di produk Glints, rata-rata waktu perusahaan untuk dapat mempekerjakan kandidat hanyalah 14 hari. (mdk/aik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerja di Tesla Kini Tak Hanya Mimpi, Ikuti Tips Ini Biar Lolos Jadi Karyawan
Kerja di Tesla Kini Tak Hanya Mimpi, Ikuti Tips Ini Biar Lolos Jadi Karyawan

Begitu ketatnya proses rekrutmen karyawan Tesla, engineer tersebut mengatakan, perekrut hanya akan memanggil maksimal 20 orang, dari ribuan CV yang lolos.

Baca Selengkapnya
Para Pencari Kerja Wajib Tahu, Jangan sampai Masuk ke Perusahaan Seperti Ini
Para Pencari Kerja Wajib Tahu, Jangan sampai Masuk ke Perusahaan Seperti Ini

Untuk menilai perusahaan itu baik atau justru buruk 'red flag' calon karyawan bisa mendeteksi hal tersebut saat proses wawancara.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Keuntungan Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam Menjalankan Bisnis
Ini Dia Keuntungan Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam Menjalankan Bisnis

Bisnis di dunia kini berlomba-lomba untuk mengadopsi AI demi menguatkan kinerja mereka.

Baca Selengkapnya
Bos Perusahaan Teknologi ini Bangga Tak Lagi Punya Banyak Karyawan
Bos Perusahaan Teknologi ini Bangga Tak Lagi Punya Banyak Karyawan

Berkurangnya karyawan tidak membuat perusahaan besutannya sulit mencapai angka produksi. Justru ia merasa senang.

Baca Selengkapnya
Survei Jobstreet: 72 Persen Pekerja di Indonesia Tertarik Gunakan Teknologi AI
Survei Jobstreet: 72 Persen Pekerja di Indonesia Tertarik Gunakan Teknologi AI

Meskipun, tantangan dalam hal pelatihan terstruktur dan akses ke sumber daya memadai masih ada untuk memaksimalkan potensi GenAI.

Baca Selengkapnya
Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara
Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara

Hal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Persaingan AI Makin Ketat, China Malah Kurang SDM
Persaingan AI Makin Ketat, China Malah Kurang SDM

Pasar kerja di China untuk para ahli terbaik di negara itu tetap ketat.

Baca Selengkapnya
Penelitian: Indonesia Paling Antusias Terapkan AI dalam Bekerja
Penelitian: Indonesia Paling Antusias Terapkan AI dalam Bekerja

Kecerdasan buatan (AI) akan memberikan pengaruh besar ke dunia kerja.

Baca Selengkapnya
Google PHK Ratusan Karyawan, Pekerjaannya Digantikan Kecerdasan Buatan
Google PHK Ratusan Karyawan, Pekerjaannya Digantikan Kecerdasan Buatan

PHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.

Baca Selengkapnya
Warga Korea Butuh Waktu Hampir 1 Tahun Agar Bisa Dapat Kerja
Warga Korea Butuh Waktu Hampir 1 Tahun Agar Bisa Dapat Kerja

Sebagian besar universitas Korea mengharuskan mahasiswanya untuk menyelesaikan delapan semester untuk kelulusan.

Baca Selengkapnya
Riset Ini Sebut 46 Perusahaan Kesulitan Mencari Karyawan di Tengah Tingginya Angka Pengangguran
Riset Ini Sebut 46 Perusahaan Kesulitan Mencari Karyawan di Tengah Tingginya Angka Pengangguran

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang.

Baca Selengkapnya
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut

Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Baca Selengkapnya