Obama pernah minta Pentagon lakukan serangan siber
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ternyata secara khusus pernah meminta Departemen Pertahanan untuk menyerang internet dengan malware. Permintaan ini disebutkan telah dilakukan Juni lalu.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (13/3), hal tersebut disampaikan oleh Federation of American Scientists (FAS), sebuah organisasi non profit yang mengumpulkan ilmuwan Amerika. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti otentik dari FAS mengenai klaim mereka tersebut.
US Air Force sendiri menyebutkan bahwa FAS menganggap Obama telah meminta militer untuk melakukan perang siber secara agresif di dunia maya. Sayang, belum diketahui siapa pihak yang ingin diperangi Amerika tersebut.
-
Siapa yang ngasih saran ke pemerintah tentang hacker? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Siapa hacker yang mengincar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Apa target utama hacker pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
"Penyerangan rahasia secara siber baik ofensif dan defensif dilakukan oleh Cyber Mission Forces merupakan permintaan dari pihak yang dirahasiakan dikeluarkan pada 21 Juni 2013," sebut salah satu dokumen.
Yang jadi perhatian, adalah penggunaan kata ofensif yang dalam laporan tersebut yang menandakan serangan itu memang ditujukan untuk menghancurkan sesuatu. Hal itu tentu lebih kuat daripada hanya melindungi negara dari serangan siber.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sudah memerintahkan Panglima TNI untuk membentuk angkatan siber.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaMa'ruf mengakui, pemerintah berkali-kali mendapat serangan siber dan telah banyak data penting diretas
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan TNI untuk membentuk Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaTNI berencana untuk membuat pusat siber di markas besar (mabes) dan juga di setiap matra.
Baca SelengkapnyaMenurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca SelengkapnyaNantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca SelengkapnyaFatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca Selengkapnya