Pencarian bumi kedua akan segera dimulai
Merdeka.com - European Space Agency atau Badan Antariksa Eropa merencanakan akan meluncurkan sebuah misi mencari bumi baru. Misi ini akan dimulai setidaknya pada 2024.
Seperti yang dilansir The Verge (20/2), lewat program PLATO — Planetary Transits and Oscillations of stars, ESA berupaya mencari rumah kedua bagi umat manusia. Terlebih, kesempatan itu terbuka lebar meski harus mencarinya di antara tumpukan jutaan bintang di semesta.
Observasi berbasis luar angkasa ini akan menggunakan 34 teleskop kecil dan kamera untuk memperhatikan titik-titik kecil di langit. Targetnya adalah tanda sebuah kehidupan yang biasanya diawali dengan hadirnya bintang dengan sinar yang memadai.
-
Dimana astronot melakukan penelitian? Seringkali astronot melakukan eksperimen untuk mengetahui karakteristik atau potensi gayaberat mikro, untuk mengetahui organisme biologis, hingga fenomena yang terjadi di luar angkasa.
-
Dimana peneliti mengebor es Antartika? Diketahui, para peneliti telah mengebor lubang di es Antartika dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter.
-
Bagaimana cara NASA meneliti Matahari? Caranya, masyarakat dapat mengambil gambar gerhana matahari melalui aplikasi SunSketcher yang bisa dipasang di ponsel. Dengan bantuan masyarakat, NASA akan melakukan penelitian untuk mengetahui bentuk Matahari yang sesungguhnya.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
-
Apa yang dicari para ilmuwan di atmosfer planet lain? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Siapa yang mencari planet lain? Sejauh ini, para astronom telah berhasil menemukan 5.502 planet di sekitar bintang lain di luar Bima Sakti.
ESA ingin hasil dari observasi ini mampu menemukan planet berukuran seperti bumi atau lebih-lebih bumi super besar. Tentunya, planet yang dicari harus berada dalam zona yang bisa ditinggali manusia.
Untuk mengawali misi, PLATO akan meluncurkan roket Soyuz lewat sebuah fasilitas peluncuran di Guyana Prancis. Diharapkan program ini akan mulai berjalan pada 2024 dan kembali ke bumi enam tahun kemudian.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini membuka kemungkinan terkait tanda-tanda kehidupan di luar Bumi
Baca SelengkapnyaMisi bernama Europa Clipper kini ditargetkan diluncurkan setelah 14 Oktober.
Baca SelengkapnyaKutub selatan Bulan diyakini memiliki kantong air yang selama ini dicari-cari keberadaannya. Rusia pun berambisi menjadi negara pertama yang bisa menjangkaunya.
Baca SelengkapnyaOceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di seluruh dunia semakin optimis dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet yang berada di luar tata surya kita.
Baca SelengkapnyaBerikut isi puisi yang dikirim penyair ke Planet Jupiter.
Baca SelengkapnyaChina ogah keduluan Amerika Serikat bawa sampel Mars ke Bumi.
Baca SelengkapnyaHarapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaTeleskop Einstein memungkinkan pengamatan lebih jauh ke alam semesta, seperti pembentukan galaksi dan bintang pertama.
Baca SelengkapnyaPersaingan China dan Amerika Serikat (AS) makin meluas hingga dulu-duluan ke planet Mars.
Baca SelengkapnyaPerjalanan ke luar angkasa ini merupakan program dari Blue Origins.
Baca Selengkapnya