Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penipuan Lewat Instagram Naik Lebih Dari 50 Persen di Inggris

Penipuan Lewat Instagram Naik Lebih Dari 50 Persen di Inggris Vertikal Instagram. ©2018 TIME

Merdeka.com - Berbarengan dengan meningkatnya penggunaan internet dan smartphone di kala pandemi, ternyata jumlah penipuan lewat jejaring sosial juga ikut tinggi.

Mengutip laporan Ubergizmo via Tekno Liputan6.com, terbaru, angka penipuan di Instagram meningkat lebih dari 50 persen. Angka ini berdasarkan temuan dari Action Fraud, pusat pelaporan nasional kepolisian Inggris untuk penipuan dan kejahatan dunia maya.

Salah satu kisah penipuan terparah dialami oleh seorang pria yang kehilangan £17,000 atau setara Rp 326,8 juta.

Dilaporkan BBC, pria bernama Jonathan Reuben (24) ini jadi korban penipuan berkedok investasi bodong dari seseorang yang diikutinya di Instagram.

Reuben menceritakan, ia diyakinkan untuk mendaftar ke sebuah program investasi setelah mengikuti akun seseorang di Instagram. Orang tersebut mengklaim dirinya sukses setelah mengikuti program investasi serupa yang ditawarkan ke Reuben.

Bahkan dalam akun Instagram-nya, orang tersebut terus mengunggah foto mobil Maserati berwarna rose gold.

Reuben mulanya mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Hal ini kemudian mendorongnya untuk berinvestasi lebih banyak lagi. Bukannya untung, Reuben malah kehilangan banyak uang gara-gara investasi bodong tersebut.

Awalnya Sedikit, Lama-Lama Banyak

"Mulanya saya hanya investasi £1.000 dan ketika mendapatkan sedikit keuntungan, saya mendepositkan lebih banyak uang. Pada akhirnya saya justru kehilangan £17,000," kata Reuben kepada BBC.

Reuben merupakan satu dari deretan pengguna Instagram yang terjerat penipuan berkedok investasi bodong tersebut.

Ahli keamanan siber Jack Moore mengatakan, banyak anak muda yang tenggelam di media sosial tiap harinya. Akibatnya, penipuan semacam investasi bodong itu pun menjadi hal yang banyak terjadi.

"Orang-orang tersedot dan ingin percaya, menginginkan gaya hidup mewah, terutama saat ini di tengah banyaknya anak muda yang berjuang mendapatkan pekerjaan," tutur Jack Moore.

Ia mengatakan, ada berbagai cara baru untuk menghasilkan banyak uang.

"Ada miliaran akun media sosial dan algoritma belum cukup canggih (untuk mengenali tindak penipuan). Perusahaan media sosial menghadapi rintangan yang berat," tuturnya.

Tips Tidak Tertipu

Jack Moore pun mendesak para pengguna medsos untuk tidak pernah mengeluarkan uang, saat mereka berurusan dengan orang yang tidak mereka kenal.

"Ada rekening di luar sana yang menawarkan skema luar biasa, menggandakan, melipatgandakan uang Anda. Ini adalah jelas penipuan," tutur Jack Moore.

Sementara itu, pihak Facebook mengatakan, mereka secara proaktif terus memerangi jenis penipuan spam melalui deteksi teknologi.

"Tidak ada tempat untuk perilaku curang dan tidak autentik di Instagram. Kami memiliki tim keamanan yang terdiri dari 35.000 orang yang bekerja menjaga keamanan platform kami dan memblokir jutaan akun tidak autentik setiap harinya," kata seorang juru bicara Facebook.

Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hanya Indonesia, Orang-orang di Negara Ini Paling Banyak Jadi Sasaran Penipuan Kerja Lewat WA dan Telegram
Tak Hanya Indonesia, Orang-orang di Negara Ini Paling Banyak Jadi Sasaran Penipuan Kerja Lewat WA dan Telegram

Berikut daftar warga di berbagai negara yang sering kena tipu info pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram

Iklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.

Baca Selengkapnya
Begal HP Ternyata Marak di Negara Maju Ini, Tak Tanggung-tanggung Korban Bisa Kena Tusuk
Begal HP Ternyata Marak di Negara Maju Ini, Tak Tanggung-tanggung Korban Bisa Kena Tusuk

Di negara maju kriminalitas masih kerap dijumpai. Kepolisian setempat pun mulai mengkhawatirkan kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Penipuan Online Bikin Masyarakat Rugi Rp16.495 Triliun
Penipuan Online Bikin Masyarakat Rugi Rp16.495 Triliun

Penipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .

Baca Selengkapnya
Waspada, Marak Kejahatan Digital Sasar Pencurian Data Perusahaan
Waspada, Marak Kejahatan Digital Sasar Pencurian Data Perusahaan

Menurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Jadi Bandar Arisan Bodong, Raup Cuan Rp1,2 Miliar
Perempuan Muda Jadi Bandar Arisan Bodong, Raup Cuan Rp1,2 Miliar

Dari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya
Promosikan Judi Online, 6 Influenser Bali Jadi Tersangka
Promosikan Judi Online, 6 Influenser Bali Jadi Tersangka

Para tersangka tidak ditahan karena umumnya merupakan wanita. Bahkan ada yang mempunyai bayi,

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram

Masyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.

Baca Selengkapnya
Fakta Mengejutkan di Balik Selebgram dan Gangster Bogor Promosi Judi Online
Fakta Mengejutkan di Balik Selebgram dan Gangster Bogor Promosi Judi Online

Polisi berturut-turut meringkus selebgram yang promosikan judi online di Bogor

Baca Selengkapnya
Penipuan Online 'Love Scamming' Internasional, Pelaku Untung Rp50 Miliar per Bulan
Penipuan Online 'Love Scamming' Internasional, Pelaku Untung Rp50 Miliar per Bulan

Mereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya