Setelah bunuh pacar, pria ini unggah foto mayatnya ke internet
Merdeka.com - Semakin gila, mungkin hal itu dapat disematkan untuk orang-orang yang justru mengaku atau 'bangga' setelah membunuh seseorang dan mengunggah foto atau informasinya secara online.
Di tahun lalu, ada seorang pria yang menembak mati istrinya dan mengunggah pengakuan sekaligus foto mayat perempuan malang tersebut ke Facebook.
Kali ini, hampir serupa, ada satu aksi pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria bernama David Michael Kalac (33) di salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Korban yang dibunuh Kalac ini adalah pacarnya sendiri bernama Amber Lynn Coplin (30).
-
Bagaimana pria itu ditangkap? Setelah itu, pada 12 November, polisi lokal di Kabupaten Qinyuan menemukan unggahan tersebut dan langsung melakukan penyelidikan. Hanya dalam beberapa jam, Wang berhasil ditangkap di kediamannya.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap terkait hilangnya pria tersebut? Bulan lalu, polisi menangkap keduanya dengan tuduhan keterlibatan dalam kematian dan hilangnya pria tersebut.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
Setelah membunuh Coplin, Kalac justru mengunggah foto wanita yang sudah tak bernyawa tersebut ke sebuah situs bernama 4Chan. Dikutip dari Associated Press (06/11), Kalac juga sempat melarikan diri menggunakan mobil Coplin, namun usahanya sia-sia karena dia berhasil ditangkap pihak kepolisian di Wilsonville, sekitar 20 mil dari Portland.
Menjadi satu hal yang cukup mengherankan apabila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu ketika seseorang lebih memilih menutupi jejaknya setelah melakukan tindakan melanggar hukum, akan tetapi kini serasa bangga setelah melakukan aksi kriminal dan mengunggahnya online.
Penelitian yang pernah dilakukan pada bulan Oktober 2014 (BBC) kemarin menjelaskan bahwa seseorang melakukan hal tersebut karena pengungkapan sesuatu secara online lebih keren dan menyenangkan apapun alasannya dan imbas setelahnya.
Lee Rainey, pimpinan di divisi Internet & American Life Project di Pew Research Center menjelaskan bahwa aktivitas pengunggahan dan pengungkapan aksi keji seperti ini memang kerap dilakukan banyak orang.
Alasannya karena sekarang ini situs-situs sosial media dan jejaring sosial di dalamnya sudah menjadi satu hal yang mainstream dan digunakan oleh banyak orang untuk berbagi segala hal.
"Situs sosial media merupakan sarana untuk publikasi hal-hal yang bersifat spektrum. Mulai dari tindakan yang penuh kasih dan paling mulia sampai dengan altruistik yang paling keji. Hal tersebut merupakan tindakan seseorang untuk mengintegerasikan pengalamannya pribadi dan sehari-hari dengan siapa saja di sosial media, walaupun ada kalanya hal yang masuk dalam kategori melanggar hukum juga diunggah secara bebas ke internet," jelas Rainey, seperti dikutip dari Miami Herald (2013). (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 28 Maret 2023 pelaku menyebarkan foto vulgar korban ke sosial media.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca SelengkapnyaMayat korban dibuang ke parit sekitaran semak-semak Jalan Parit Atmo Kepenghuluan Bagan Punak Meranti, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaNafsu birahi yang memuncak membuat SR (22) gelap mata. Dia tega membunuh lalu memerkosa teman kencannya TIL (21).
Baca SelengkapnyaBaru - baru ini, aksi pemotor pria meninggalkan kekasihnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKA diketahui telah menghabisi nyawa wanita berinisial RP (21), mantan kekasihnya.
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku mengancam korban jika tidak mau menjalin hubungan kembali maka foto korban akan disebarkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaDugaan pencurian sepeda motor itu terjadi di Jalan Batu Tumbuh IV, Tugu Selatan, Koja Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaIA nekat menyebarkan video tersebut karena kesal ajakan bertemu ditolak oleh mantannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang ditembak berinisial berinisial IDB (43) dan pelurunya tepat mengenai bagian belakang atas kepala korban.
Baca Selengkapnya