Tersandung Kasus Korupsi Miliaran, DJI Pecat 29 Karyawan
Merdeka.com - Produsen drone terbesar di dunia, DJI, tersandung kasus penggelapan dan penipuan di dalam internalnya sendiri. Korupsi ini terjadi di markas mereka di China.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah dana yang dikorupsi mencapai angka 1 miliar RMB atau US$ 148 juta (setara Rp 2,1 triliun).
Mengutip laman Financial Times via Tekno Liputan6.com, Senin (21/1/2019), gara-gara korupsi ini, perusahaan Tiongkok tersebut memecat 29 karyawan dan merujuk 16 pekerja lainnya untuk menghadapi proses hukum.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
Proses penyelidikan pun masih berlangsung dan diperkirakan bakal menarik lebih banyak karyawan lainnya. Pasalnya, korupsi ini berhasil dideteksi oleh tim audit DJI dalam investigasi internal yang dilakukan.
Pada hasil investigasi, ditemukan sejumlah karyawan yang secara spesifik ditulis "menggelembungkan biaya suku cadang dan material untuk produk tertentu demi keuntungan finansial pribadi." Praktik korupsi ini tersebar di seluruh divisi produksi, penjualan, pemasaran, dan operasi R&D di Tiongkok.
Menurut DJI, pihaknya telah "mengambil langkah untuk meningkatkan kontrol internal dan mengembangkan saluran baru bagi karyawan untuk menyerahkan laporan anonim yang berkaitan dengan pelanggaran kebijakan etik dan perilaku di tempat kerja."
Kabar tentang korupsi ini menyebar setelah pihak DJI mengirim email internal kepada karaywannya di Tiongkok dan melakukan penyelidikan atas hal ini.
"Kami mengharapkan karyawan memegang standar etika tertinggi dan menanggapi pelanggaran kode etik di perusahaan dengan serius," kata DJI dalam pernyataannya.
DJI juga menyebut setelah mengungkap masalah ini, pihaknya memecat dalang yang terkait dan menghubungi yang berwajib. "Kami terus menyelidiki situasi dan bekerja sama sepenuhnya dengan investigasi penegak hukum," tutur DJI dalam pernyataan.
Merebaknya kasus ini menunjukkan adanya kegagalan kontrol yang meluas di DJI. Pasalnya, DJI merupakan salah satu perusahaan elektronik paling sukses di Tiongkok dan mendominasi industri drone konsumer. Perusahaan ini didirikan pada 2006 dan telah menggapai pertumbuhan tinggi, bahkan jumlah karyawannya mencapai angka 14 ribu orang.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan khusus tersebut berkaca dari kasus Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah yang sempat diteror oleh anggota Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan karena vonis John Irfan sudah berkekuatan hukum tetap alias inkrah.
Baca Selengkapnya"Sejumlah Rp153,7 miliar yang kemudian disetorkan ke kas negara sebagaimana isi salah satu diktum bunyi putusan," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri
Baca SelengkapnyaWaktu berjalan, kasus korupsi Helikopter AW-101 berlanjut ke persidangan. Hingga akhirnya terdakwa Irfan Kurnia Saleh dijatuhkan vonis 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKerugian negara akibat korupsi timah ditaksir mencapai Rp300 Triliun
Baca SelengkapnyaKejagung terus mengusut kasus korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk di tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaPengumuman uang tersebut disampaikan sebagai hasil audit dari lembaga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca SelengkapnyaAdapun drone tersebut ditembak jatuh, lantaran terbang berputar di sekitar Lapangan Upacara Kejagung.
Baca SelengkapnyaTersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejaksaan Agung menggeledah 7 kantor di Medan terkait korupsi izin persetujuan ekspor (PE) CPO. Mereka juga memeriksa 17 saksi terkait kasus itu.
Baca SelengkapnyaTiga orang di antaranya untuk kepentingan penyidikan langsung dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan mendalami urgensi panggilan pemeriksaan terhadap para pendiri Sriwijaya Air, perihal tersangka Hendry Lie.
Baca Selengkapnya