Pengelolaan Sampah dengan Belatung Maggot di Kampung Jelekong
Merdeka.com - Sampah menjadi permasalahan yang tak kunjung reda. Penanganan sampah yang baik menjadi dambaan setiap tempat pembuangan sampah. Salah satunya Bandung, yang jadi penyumbang sampah terbesar kedua di Jawa Barat. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengelola sampah. Terlebih kepada pengelolaan yang mudah dan ramah lingkungan.
Desa Jelekong, Baleendah, Bandung memiliki pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Tergabung dalam Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (PUSPA), pengelolaan sampahorganik dan anorganik ini menerapkan sistem 3R (Reuse, Reduse, Recycle). Uniknya, mereka menggunakan larva maggot sebagai proses biokonversi.
Maggot merupakan jenis belatung yang bisa mengurai sampah organik. Sampah organik akan dirombak oleh organisme hidup larva maggot. Hasilnya, penguraian sampah untuk pemanfaatan yang lebih luas.
-
Apa jenis sampah yang bisa diolah jadi kompos? Sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa makanan, daun atau bahan-bahan alami lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, biogas, atau pakan ternak.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Siapa yang mengolah limbah jadi pupuk? Setiap hari para petugas di rumah potong hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Banten sibuk mengumpulkan kotoran sapi.
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Bagaimana mengolah limbah organik jadi pupuk? Menjadi pupuk kompos dengan cara mencampurkan limbah organik basah dengan tanah dan menambahkan mikroorganisme pengurai.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
PUSPA bekerjasama dengan UPT Pasar Baleendah dalam mengelola sampah. Sampah yang terkumpul dari berbagai lokasi akan disortir, dan dipisahkan. Jenis organik lunak akan dilakukan sistem biokonversi. Sedangkan sampah organik kasar, seperti daun dan ranting akan melalui sistem komposting. Berbeda lagi dengan sampah anorganik dimasukkan ke bank sampah PUSPA.
Sampah organik lunak akan dikumpulkan dalam satu ruangan. Induk Black Soldier Fly (BSF) akan ditabur ke dalam ruangan. Nantinya BSF jantan akan mati setelah perkawinan. Sedangkan induk BSF mampu menghasilkan 300 hingga 1.200 telur, Telur-telur tersebut nantinya akan menghasilkan jutaan larva maggot. Maggot atau larva dewasa yang berasal dari telur Black Soldier Fly (BSF) nantinya akan menguraikan sampah.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Tak ada patokan waktu dalam mengurai sampah organik lunak. Proses penguraian sepenuhnya dilakukan oleh belatung berwarna cokelat kehitaman ini. Setidaknya, dalam satu kilogram sampah organik bisa diuraikan 10.000 maggot.
Sehingga dalam 24 jam, dari 1 kilogram sampah akan tersisa 200 gram sampah sisa. Sampah bekas maggot atau kasgot dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
BSF atau lalat black soldier punya manfaat yang beragam. Selain sebagai pengurai utama bahan organik, maggot memiliki kandungan nutrisi. Maggot mengkorversi nutrien dari sampah organik menjadi nutrient baru. Kandungan larva maggot berisi protein 40 hingga 48% dan lemak 25 hingga 32%. Larva yang sudah dewasa ditandai dengan perubahan warna cokelat muda menjadi kehitaman.
Nantinya, maggot dewasa akan dijadikan sebagai pakan ternak. Ayam ternak, petelur, kalkun, lele, nila, bahkan pakan burung. Maggot menjadi makanan kesukaan beberapa ternak tersebut. Selain dijadikan pakan langsung, maggot juga bisa dijadikan pelet. Hebatnya, hewan ternak yang mengkonsumsi maggot cenderung tumbuh dengan cepat.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Dalam sehari, pusat pengolahan sampah di Jelekong setidaknya mengelola 2,8 ton. Pusat pengolahan sampah inilah yang menjadi solusi polusi yang dihasilkan sampah.
Para pengelola berharap akan ada penerapan sistem pengelolaan sampah di setiap rumah. Termasuk sistem biokonversi. Sampah akan mempunyai nilai ekonomis jika dimanfaatkan dengan baik. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaPenanganan terhadap sampah perlu serius dilakukan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaTak banyak hotel yang punya tanggung jawab mengelola sampah agar lebih bermanfaat
Baca SelengkapnyaLalat tentara hitam adalah lalat yang bersih karena tidak memakan apapun dan hanya minum selama fase hidupnya yang berlangsung sekitar tujuh hari. .
Baca SelengkapnyaSampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaLimbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
Baca SelengkapnyaPjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melaksanakan kunjungan lapangan ke Pasar Baleendah.
Baca Selengkapnya