Menyusuri Pokekea di Lore Lindu, Situs Megalitikum Tertua di Indonesia
Merdeka.com - Pulau Sulawesi punya banyak objek sejarah yang penuh misteri. Pulau Celebes ini kental akan budaya megalitik. Manusia zaman megalitikum menggunakan batu-batu besar untuk menunjang kebutuhan hidup mereka. Salah satu di antaranya ialah Situs Pokekea yang menjadi kesatuan situs megalitik di Lembah Lore Lindu Sulawesi Tengah. Berdasarkan penelitian, kawasan Lore Lindu menjadi tempat situs megalitikum tertua di Indonesia.
Dari hasil penanggalan karbon, ada dua periode tradisi megalitik di Lore Lindu, yakni tahun 2.500 hingga 1.500 Sebelum Masehi dan 1.500 hingga abad 1 Masehi. Namun kelangsungan hidup tradisi tersebut terjadi bersama sama. Setidaknya kawasan Lore Lindu terdapat 4 lokasi situs megalitikum. Ada Lembah Napu, Lembah Palu, Danau Lindu, dan Lembah Behoa dengan Situs Pokekeanya.
Hingga saat ini, peninggalan megalitik Lore Lindu terdapat 83 objek benda yang telah teridentifikasi. Sedangkan di Pokekea Lembah Behoa sendiri ada tugu (menhir), bejana batu (kalamba), meja batu (dolmen), tempat jenazah (sarkofagus) hingga batu arca.
-
Dimana batu purba ini ditemukan? Dalam penggalian terbaru di Yeşilova Hoyuk, distrik Bornova, İzmir, Turki, ditemukan batu berangka berusia 8.000 tahun.
-
Dimana situs megalitik itu berada? Bukti kehidupan zaman Megalitikum juga terdapat di Provinsi Sumatra Barat, tepatnya di kaki Gunung Dempo.
-
Kapan artefak tertua di lokasi ditemukan? Artefak-artefak ini berasal dari berbagai zaman, mulai dari Neolitikum sampai era Perang Dunia II.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Dimana struktur kuno ini ditemukan? Para peneliti dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menemukan struktur melingkar di situs arkeologi El Tigre yang berada di hutan, di negara bagian Campeche, Semenanjung Yucatán.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Pesona alam Lembah Behoa memang tidak mengecewakan. Topografinya berisi padang rumput yang luas. Jauh mata memandang dibatasi dengan perbukitan yang mengelilingi seluruh lembah. Lokasi Lembah Behoa di Lore Lindu sangat strategis. Berada di Sulawesi Tengah yang merupakan Jantung Pulau Sulawesi.
Lembah Behoa sendiri ditemukan puluhan benda megalitik. Ada empat arca batu yang memiliki ketinggian beragam. Posisi ketiga arca berdiri tegak, sedangkan satu arca dalam posisi terbaring. Keseluruhan arca di Pokekea digambarkan bentuknya seperti manusia. Namun hanya setengah badan tanpa kaki. Arca batu ini menjadi perhatian dunia dengan bentuk dan maknanya yang misterius.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Ukiran raut wajah arca batu di Situs Pokekea memang khas dan sama dengan situs lain di Lore Lindu. Arca batu pertama memiliki ketinggian 140 centimeter dengan lebar badan 74 centimeter dalam keadaan terbaring. Raut wajahnya berbentuk bulat, mata melotot, alis dan hidung yang menyatu dan kedua tangan yang dilipat ke perut. Arca pertama ini punya kedua telinga berbentuk bulat.
Arca kedua ini sama dengan arca pertama bedanya mempunyai ketinggian 170 centimeter dan lebar 70 centimeter. Selain itu arca kedua ini tidak memiliki telinga dan tangan. Sedangkan arca ketiga memiliki tinggi 146 centimeter dan lebar 80 centimeter. Diperkirakan arca wanita dengan dada yang menonjol dan pahatan bulat pada perut. Arca keempat setinggi 140 centimeter dengan lebar 60 centimeter. Terdapat pahatan di bagian dada dengan raut hidung dan alis menyatu.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Selain arca batu, ada 8 buah kalamba atau bejana batu. Bentuknya bulat silinder pada tengah terdapat lubang. Yang unik ialah ukiran badannya memiliki garis geometris dan relief berupa wajah manusia. Ukurannya bervariasi dengan tinggi 1.5 hingga 2.7 meter dan diameter 1 hingga 1.8 meter. Keseluruhan kalamba menyerupai bentuk tong dengan dugaan fungsi yang masih mengandung misteri.
Dugaannya sebagai penampungan air atau bejana. Selain itu sebagian peneliti berpendapat Kalamba merupakan kuburan. Terlepas itu, masih ada 18 buah batu kerakel, 14 buah batu dakon, 5 buah dolmen, 5 buah altar batu, 2 buah batu tetralit, 1 buah batu bergores, dan 2 buah palung batu. Semuanya menyimpan misteri purbakala yang belum terpecahkan.
Dari hasil penelitian, peninggalan situs Lore Lindu menunjukkkan suatu pemukiman. Kehidupan masyarakat megalitik Lore Lindu diperkirakan menetap dalam kelompok. Stratifikasi sosialnya meyerupai kehidupan perkampungan di masa sekarang.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Pahatan batu besar di Situs Pokekea menyimpan beragam misteri yang belum terpecahkan. Keberadaanya menjadi teka-teki yang menggambarkan kehidupan nenek moyang orang Sulawesi. Pokekea dan situs di Lembah Lore Lindu merupakan bukti manusia pra sejarah Sulawesi telah memanfaatkan teknologi. Saat ini Lore Lindu dalam tahap pengajuan untuk menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO.
Situs Pokekea Lore Lindu berjarak 4 jam perjalanan dari Kota Palu. Nilai sejarahnya yang tinggi menuntut Situs Pokekea agar lebih diperhatikan. Keberadaanya menjadi aset untuk menguak peradaban masa lampau masyarakat Sulawesi. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional di Sulawesi Tengah ini menyuguhkan keindahan alam dari setiap sudutnya yang sungguh memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaSisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaTempat ini diduga sebagai bekas perkampungan warga bernama Parigi, berdasarkan temuan perkakas rumah tangga yang memperkuat dugaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata di Kabupaten Sijunjung ini terdapat berbagai peninggalan sejarah berupa tebing-tebing tinggi dari bebatuan tua zaman Paleozoikum.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaDi kawasan Geopark Merangin ini terdapat endapan fosil yang dipercaya sudah berumur sekitar 250 sampai 299 juta tahun .
Baca SelengkapnyaBerikut 7 tempat wisata di Toraja yang paling dicari dan direkomendasikan untuk dikunjungi bersama keluarga.
Baca Selengkapnya