Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi Gulat Okol, Duel Pemuda Surabaya Bak Sumo Ala Jepang

Tradisi Gulat Okol, Duel Pemuda Surabaya Bak Sumo Ala Jepang Tradisi Gulat Okol©2021 Merdeka.com/Herman Dewantoro

Merdeka.com - Saling menjatuhkan, menggulingkan lawan hingga diselimuti jerami kering. Kedua pemuda ini tidak berkelahi, melainkan melaksanakan sebuah tradisi. Otot-otot mereka kerahkan sekuat tenaga untuk meraih gelar juara. Pertandingan ini bernama Gulat Okol yang digelar warga Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Duel dua pemuda ini layaknya permainan Sumo di Jepang.

Gulat Okol tak hanya sekedar sebagai ajang mencari keseruan semata. Namun punya beragam makna tersendiri. Meskipun terlihat brutal, namun permainan ini punya aturan yang membuat para pemainnya aman. Cara berduelnya mirip dengan Sumo, saling mendorong dengan beradu pada kekuatan tubuh. Bedanya dari Sumo, para pemain Gulat Okol cenderung berbadan ramping. Jika Sumo mendorong lawan ke luar arena, Gulat Okol harus menjatuhkan lawan.

Warga Surabaya biasa mengadakan Gulat Okol bertepatan pada acara sedekah bumi. Arena bermainnya berada di atas panggung, sehingga penonoton dapat menyaksikan dengan leluasa.

tradisi gulat okol

Tradisi Gulat Okol©2021 Merdeka.com/Herman Dewantoro

Tak hanya pria dewasa, remaja bahkan anak-anak diperkenankan memeriahkan Gulat Okol. Teknis bergulatnya begitu sederhana, jika ada yang ingin melawan dipersilahkan. Para tokoh desa menegaskan bahwa Gulat Okol merupakan seni pertunjukan dan bukanlah perkelahian.

Pemain harus bertelanjang dada dalam arena pertandingan. Otot-otot para pemuda terlihat mengencang, mengerahkan seluruh tenaga. Seorang wasit akan memandu jalanya pertandingan. Memastikan agar tidak terjadi kecurangan antar pemain.

tradisi gulat okol

Tradisi Gulat Okol©2021 Merdeka.com/Herman Dewantoro

Udeng atau ikat kepala harus dipasangkan kepada setiap pemain. Selembar kain batik cokelat ini menjadi penanda pertandingan siap dimulai. Udeng merupakan simbol orang Jawa zaman dahulu. Sedangkan selendang diibaratkan sebagai tali pengikat persaudaraan.

Pegulat diharuskan memakai selendang yang kemudian dilingkarkan pada tubuh lawan. Setiap pemain tidak diperkenankan menjatuhkan lawan dengan cara lain. Kedua tangan memegang erat kain sebagai tumpuan utama mengerahkan tenaga menjungkir balikkan lawan.

Kuda-kuda terpasang, berusaha sekuat tenaga menundukkan lawan. Pertandingan semakin sengit ketika kekuatan kedua pemain seimbang. Sorak penonton begitu nyaring terdengar. Mendukung jagoan mereka di panggung pertandingan.

tradisi gulat okol

Tradisi Gulat Okol©2021 Merdeka.com/Herman Dewantoro

Keselamatan menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Tidak meninggalkan asal muasal tradisinya. Panggung akan ditaburi jerami kering sisa panen para petani. Setidaknya ditumpuk hingga tebal agar permukaan panggung menjadi empuk. Tujuannya ialah agar para pemain yang terjatuh bahkan berguling tidak akan merasakan sakit.

Para pemain juga diwajibkan untuk memotong kuku jika ditemukan jari dengan kuku yang panjang. Pasalnya kuku panjang akan memungkinkan untuk melukai tubuh lawan.

tradisi gulat okol

Tradisi Gulat Okol©2021 Merdeka.com/Herman Dewantoro

Gulat Okol menjadi simbol bagi warga sekitar sebagai permohonan agar turun hujan. Konon permainan ini bermula ketika para petani memanfaatkan waktu luang menggembakan ternak. Sisa jerami hasil panen menjadi sarana hiburan dengan cara saling menjatuhkan. Tumpukan jerami yang begitu empuk, seolah jatuh di atas kasur. Rasa senang menyelimuti para penggembala, sekuat tenaga membanting kawan namun tiada meninggalkan dendam.

Tiap tahunnya Gulat Okol diselenggarakan dalam berbagai perayaan. Setidaknya ada 40 petarung yang memeriahkan tradisi Gulat Okol. Hingga kini, Gulat Okol tetap dilestarikan secara turun-temurun. Tidak lain ialah sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar warga Surabaya sisi Barat tersebut. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Melihat Tradisi Sisemba, Duel Kaki Mendebarkan di Tana Toraja
FOTO: Melihat Tradisi Sisemba, Duel Kaki Mendebarkan di Tana Toraja

Ritual Sisemba menjadi ajang tahunan seusai panen padi, sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan panen yang lebih baik di masa mendatang.

Baca Selengkapnya
Permainan Kasti Jadi Olahraga Paling Bergengsi di Sumenep, Tim Bertanding Sewa Dukun Biar Menang
Permainan Kasti Jadi Olahraga Paling Bergengsi di Sumenep, Tim Bertanding Sewa Dukun Biar Menang

Kepopuleran olahraga kasti di Sumenep mengalahkan sepak bola dan bulu tangkis.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau

Seni pertunjukan ulu ambek tumbuh dan berkembang di Pariaman, Pesisir Barat Minangkabau tepatnya Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Permainan Tradisional Sunda Ngadu Muncang, Dulu Pemenangnya Dapat Satu Set Gamelan
Mengenal Permainan Tradisional Sunda Ngadu Muncang, Dulu Pemenangnya Dapat Satu Set Gamelan

Permainan tradisional ini dulu sangat populer, sampai dijadikan perlombaan antar kerajaan

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang  Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan

Penduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.

Baca Selengkapnya
Mengenal Geudeu-geudeu, Olahraga Gulat Tradisional Masyarakat Aceh Pidie
Mengenal Geudeu-geudeu, Olahraga Gulat Tradisional Masyarakat Aceh Pidie

Setiap orang yang memasuki gelanggang arena pertandingan harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat serta tahan pukul.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Toktok, Aduan Sapi Musim Kemarau di Masalembu Sumenep
Mengenal Tradisi Toktok, Aduan Sapi Musim Kemarau di Masalembu Sumenep

Tradisi Toktok masih dilestarikan oleh masyarakat saat musim kemarau.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Keunikan Kompetisi Gulat ala Turki, Licin dan Melelahkan
FOTO: Melihat Keunikan Kompetisi Gulat ala Turki, Licin dan Melelahkan

Yang khas dari kompetisi gulat di kejuaraan ini adalah peserta wajib melumuri tubuhnya dengan minyak zaitun yang mahal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Rorodaan, Permainan Anak Tradisional dari Bandung Barat yang Sarat Makna
Mengenal Rorodaan, Permainan Anak Tradisional dari Bandung Barat yang Sarat Makna

Permainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat

Baca Selengkapnya
Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung
Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Gulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung

Tradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.

Baca Selengkapnya