3 Tanaman ini Ampuh Menurunkan Kolesterol, Rekomendasi para Ahli
Turunkan kadar kolesterol Anda dengan tiga jenis herbal yang terbukti ampuh dan solusi alami yang direkomendasikan oleh para ahli, aman dan efektif.
Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak disadari. Meskipun tidak menunjukkan gejala, kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
Beruntung, ada banyak tanaman herbal yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami. Menurut Dr. Danang Ardiyanto, MKM, seorang pakar Tanaman Obat dan Obat Tradisional dari RSUP Sardjito Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), beberapa jenis tanaman herbal memiliki khasiat khusus untuk mengendalikan kolesterol.
-
Apa saja bahan alami untuk turunkan kolesterol? Bahan-bahan ini akan membantu mengatasi masalah Anda tanpa perlu bergantung pada obat-obatan. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin umum dihadapi banyak orang di seluruh dunia. Kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
-
Buah apa saja yang bagus untuk menurunkan kolesterol? Beberapa jenis buah yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol antara lain apel, nanas, jeruk, dan tomat.
-
Buah apa yang bisa bantu turunkan kolesterol? Selain momen berkumpul bersama keluarga, Hari Raya juga menjadi waktu di mana berbagai hidangan lezat sering kali menggoda selera makan. Akibatnya, banyak yang mengeluhkan peningkatan kadar kolesterol setelah Hari Raya. Masalah ini tidak boleh diabaikan begitu saja karena selain dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tingginya kadar kolesterol juga meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
-
Buah apa yang bantu turunkan kolesterol? Stroberi mengandung senyawa antioksidan bernama anthocyanin yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan gejala asam urat. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stroberi adalah salah satu buah yang sangat baik untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh.
-
Bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi secara alami? Jika Anda tertarik untuk mencoba membuat seduhan jahe di rumah, berikut adalah beberapa resep praktis yang dapat Anda lakukan.
Mari kita lihat beberapa tanaman herbal yang efektif dalam menurunkan kolesterol di bawah ini.
1. Jati Belanda
Tanaman ini dikenal memiliki banyak manfaat dalam mengatur kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL yang sering disebut kolesterol jahat. Kandungan flavonoid dan tanin yang terdapat dalam jati belanda dapat menghambat penyerapan kolesterol di dalam usus serta mempercepat proses eliminasi kolesterol dari tubuh.
Selain itu, ekstrak dari daun jati belanda dapat mengurangi penyerapan lemak di usus, sehingga berkontribusi pada keseimbangan kadar lipid dalam darah. Sifat antioksidan yang dimiliki jati belanda juga berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, mencegah terbentuknya plak di arteri, dan mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis.
"Jati belanda ini juga sering digunakan untuk membantu mengontrol berat badan, yang juga berperan dalam pengelolaan kolesterol, terutama bagi mereka yang mengalami obesitas," ungkap Danang saat dihubungi Health Liputan6.com melalui telepon baru-baru ini.
2. Teh
Teh, terutama teh hijau, dikenal memiliki banyak manfaat dalam menurunkan kadar kolesterol LDL. Senyawa katekin yang terdapat dalam teh hijau berfungsi untuk mengurangi penyerapan kolesterol di usus dan meningkatkan ekskresinya.
Selain itu, teh hijau juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, yang berfungsi untuk membersihkan arteri dari akumulasi kolesterol yang berlebihan. Meskipun teh hitam memiliki efek yang lebih ringan dibandingkan teh hijau, ia tetap memberikan manfaat yang serupa dalam menurunkan kadar LDL serta melindungi pembuluh darah dari pembentukan plak aterosklerosis.
Baik teh hijau maupun teh hitam mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang penting. Sifat-sifat ini secara keseluruhan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Dengan mengonsumsi teh secara teratur, seseorang dapat memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk perlindungan terhadap penyakit jantung. Oleh karena itu, memasukkan teh hijau atau teh hitam dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan kesehatan jantung.
3. Tempuyung
Walaupun tidak sepopuler jahe atau kunyit, tempuyung (Sonchus arvensis) menyimpan banyak manfaat kesehatan yang penting. Sayangnya, tanaman ini sering dianggap sebagai gulma karena kurangnya budidaya dan perdagangan yang luas.
Tempuyung adalah tanaman terna yang dapat tumbuh hingga 2 meter dengan batang lunak dan berlubang. Daunnya memiliki warna hijau muda, bergerigi rapat, dan bunga berwarna kuning cerah.
Beberapa kandungan utama dalam tempuyung antara lain flavonoid, kaempferol, quersetin, kalium, natrium, silika, dan magnesium. Senyawa-senyawa ini memberikan berbagai khasiat, antara lain:
- Diuretik: Membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh, serta mendukung fungsi ginjal.
- Peluruh Batu Ginjal: Kandungan kalium berperan dalam meluruhkan kristal kalsium pada batu ginjal, mencegah penyumbatan urine dan kerusakan ginjal.
- Antioksidan: Melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular.
- Antihiperurisemia: Menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.
- Antihipertensi: Kandungan flavonoid dan kalium dalam tempuyung efektif dalam membantu mengontrol tekanan darah tinggi.
Dengan berbagai manfaat yang dimilikinya, tempuyung memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan secara alami. Banyak orang mungkin belum menyadari khasiatnya yang beragam, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran akan tanaman ini.
Selain itu, pemanfaatan tempuyung dalam pengobatan tradisional dapat menjadi alternatif yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Apa Saja Ciri-Ciri Seseorang Terkena Kolesterol Tinggi?
Kolesterol merupakan jenis lemak yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah terbatas, di mana sebagian besar dihasilkan oleh hati dan sisanya diperoleh dari konsumsi makanan. Namun, jika kadar kolesterol dalam tubuh meningkat secara berlebihan, hal ini dapat memicu penumpukan plak di dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah kondisi yang dapat menyebabkan penyempitan serta pengerasan pembuluh darah, dan dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung koroner serta stroke, seperti yang dilaporkan oleh yankes.kemkes.go.id.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai indikasi kolesterol tinggi meliputi rasa mudah lelah. Hal ini terjadi karena aliran darah ke jaringan tubuh berkurang akibat penumpukan plak dalam pembuluh darah. Selain itu, sering merasa mengantuk juga dapat menjadi sinyal tidak langsung adanya kolesterol tinggi, karena penyumbatan pembuluh darah mengurangi pasokan oksigen ke otak, yang berdampak pada tingkat kewaspadaan.
Nyeri pada kaki juga merupakan gejala yang umum terjadi, di mana penumpukan plak dalam pembuluh darah kaki dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Selain itu, pegal-pegal di tengkuk, meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, sering kali berkaitan dengan penumpukan plak di pembuluh darah leher yang menghambat aliran darah ke otak.
Nyeri dada adalah tanda lain yang perlu diperhatikan, karena dapat menunjukkan adanya penumpukan plak di pembuluh darah jantung, yang berisiko mengakibatkan penyakit jantung atau serangan jantung. Selain itu, penumpukan kolesterol dalam tubuh juga dapat menyebabkan terbentuknya xanthomata, yang merupakan pembengkakan berwarna kekuningan yang terlihat pada kulit atau urat, serta xanthelasma, berupa bercak-bercak kuning di bawah kelopak mata, yang menandakan kadar kolesterol dalam darah tinggi.
Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari Jika Kolesterol Tinggi?
Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu cara untuk mengelola kadar kolesterol adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Menurut p2ptm.kemkes.go.id, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari jika Anda memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi.
Makanan yang digoreng, seperti gorengan, bisa mengandung kolesterol yang tinggi, terutama jika minyak yang digunakan sudah dipakai beberapa kali. Selain itu, otak sapi dan jenis jerohan lainnya juga patut diwaspadai. Sebagai contoh, otak sapi mengandung kolesterol yang sangat tinggi, bahkan dalam jumlah yang signifikan pada 10 gram.
Selain itu, makanan hewani yang memiliki lemak jenuh tinggi, seperti hati sapi, sebaiknya dikurangi. Dalam 100 gram hati sapi, terdapat sekitar 564 mg kolesterol, yang sudah melampaui sebagian besar kebutuhan kolesterol harian.
Kuning telur juga harus dikonsumsi dengan hati-hati, karena setiap 100 gram kuning telur mengandung sekitar 1200 mg kolesterol, jauh melebihi batas konsumsi yang disarankan. Butter juga merupakan makanan tinggi kolesterol; dalam 100 gram butter, terdapat 215 mg kolesterol, dan satu sendok makan butter mengandung sekitar 20 mg kolesterol.
Selain itu, udang juga perlu diwaspadai karena mengandung kolesterol yang cukup tinggi, dengan 100 gram udang mengandung sekitar 195 mg kolesterol.
Makanan cepat saji, yang umumnya digoreng dengan minyak jenuh, turut berkontribusi terhadap tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Minyak jenuh yang digunakan dalam proses pengolahan makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.
Oleh karena itu, dengan menghindari makanan-makanan tersebut dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat, Anda dapat menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.