Chat Terakhir Korban Dukun Pengganda Uang pada Anaknya: Takut Ayah Mati
Merdeka.com - Salah satu korban pembunuhan berantai yang dilakukan Tohari alias Mbah Slamet (45), rupanya sempat mengirimkan pesan terakhir kepada anaknya melalui aplikasi WhatsApp.
PO (53), sepertinya sudah curiga dengan gelagat Slamet yang akan menghabisi nyawanya. Dia pun sempat berkirim pesan dan meminta anaknya untuk datang bersama aparat kepolisian jika ia sudah tak bisa lagi dihubungi. Simak ulasannya:
Korban Pembunuhan Sempat Kabari Anaknya
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana dukun itu dimakamkan? Kini, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Melansir dari Instagram @instambanjarnegara, membagikan foto tangkapan layar berisi chat PO kepada anaknya.
Korban PO berpesan agar anaknya segera datang bersama polisi ke lokasi jika sampai beberapa hari kedepan ia sudah tidak bisa lagi dihubungi.
Instagram/@instambanjarnegara ©2023 Merdeka.com
"Ini di rumah pak slamet buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek. Misal ayah gak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat ya. Glydas tau kok rumahnya," tulis korban dalam pesannya.
Korban Sudah Curiga akan Dihabisi Pelaku
Korban juga sempat mengirimkan lokasi keberadaannya via WhatsApp (WA) ke anaknya. Ia sepertinya sudah curiga dengan gelagat Slamet yang terlihat akan menghabisi nyawanya. "Takut Ayah mati ini share lok Pak Slamet," tulis korban.
Instagram/@instambanjarnegara ©2023 Merdeka.com
Ternyata benar, setelah mengirimkan pesan itu korban PO sudah tidak bisa lagi dihubungi oleh anaknya. Lalu pada 27 Maret, atau tiga hari setelahnya salah satu anak korban melaporkan hal itu ke Polres Banjarnegara. Isi pesan PO yang memberi informasi soal keberadaanya itupun menjadi petunjuk utama terungkapnya kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet.
Lebih dari 10 Mayat Ditemukan
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ditemukan lebih dari 10 jenazah dikubur di sebuah lahan di lereng bukit di daerah Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Mayat-mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan berencana oleh Slamet, yang mengaku-ngaku sebagai dukun pengganda uang. Jenazah-Jenazah tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar 80 centimeter hingga satu meter. Beberapa di antaranya masih dalam kondisi utuh dan sebagian sudah menjadi tulang belulang.
Instagram/@polresbanjarnegara ©2023 Merdeka.com
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet ini dikatakan ada kaitannya dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama beberapa tahun belakangan. Untuk mengelabui korbannya, Slamet mengaku memiliki kemampuan menggandakan uang.Salah satu orang yang datang kepada Slamet adalah PO yang dijanjikan jika uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan akan digandakan menjadi Rp5 miliar. Namun karena tak kunjung mendapat uang yang dijanjikan, korban kemudian menagih uang mahar yang sudah diberikan kepada Slamet. Pelaku yang kesal karena ditagih kemudian tega melakukan pembunuhan dengan cara diracun.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan tulisan tangan di cermin dalam kamar yang menjadi lokasi penemuan tiga orang sekeluarga yang diduga bunuh diri bersama di Malang, Selasa (12/12
Baca SelengkapnyaWarga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) antar Panca dengan istrinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan ini mengakibatkan seorang anak balita berusia dua tahun meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPanca dengan kejinya menghilangkan nyawa keempat anaknya pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaPada saat rekonstruksi diperagakan Panca, adegan ke 40 memperlihatkan pelaku dalam kondisi telanjang meninggalkan pesan di laptopnya.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca Selengkapnya