Ini Sosok Panglima Terakhir Majapahit, Desa ini Tempat Pasukannya Latihan Perang
Merdeka.com - Cerita sejarah kerajaan Majapahit memang selalu menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara, Majapahit memiliki sederet peninggalan sejarah yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur.
Salah satunya ialah lokasi di mana dulunya para pasukan perang dari panglima terakhir Majapahit pernah melaksanakan latihan.
Desa Terung di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan diyakini sebagai lokasi latihan perang pasukan terakhir Majapahit yang dipimpin Adipati Terung di akhir abad XV saat melawan Kesultanan Demak. Simak ulasan selengkapnya:
-
Siapa pemimpin pasukan Malang yang melawan Mataram? Pasukan Bupati Ronggosukmo jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun berhasil mempertahankan daerahnya dari serangan pasukan Kerajaan Mataram.
-
Mengapa Desa Bejijong disebut Kampung Majapahit? Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga kuat merupakan lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa silam. Kini, desa ini merupakan kawasan konservasi warisan Majapahit dan pariwisata strategis.
-
Siapa yang memimpin kerajaan Majapahit? “Dewi Suhita is the 6th King of the Majapahit Kingdom, who has the title Ratu Ayu Kencono Wungu, He led the Majapahit kingdom from 1429 AD - 1447 AD, The beauty and beauty of DEWI SUHITA made everyone admire and fall in love with him“ - Millen
-
Dimana pertempuran di Tebing Tinggi terjadi? Pertempuran ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Dolok Merawan dan di Paya Pinang.
-
Kapan Pertempuran Tengaran terjadi? Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947.
-
Di mana pertempuran Palagan Ambarawa terjadi? Pertempuran ini merembet ke berbagai tempat, salah satunya di Ambarawa. Di sana, pertempuran terjadi begitu sengit yang hingga sekarang dikenal dengan nama pertempuran Palagan Ambarawa.
Lokasi Latihan Pasukan Perang Terakhir Majapahit
Melansir dari laman kominfo.magetan, disebutkan jika di Desa Terung kabupaten Magetan terdapat sebuah tempat yang dulunya diyakini sebagai lokasi latihan para pasukan perang Majapahit.
Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com
Budayawan Totok Widhiarto mengatakan, Terung sebagai lokasi tempat latihan perang terjadi pada pada tahun 1400 saka atau pada tahun 1478 Masehi. Pada saat itu, Majapahit dipimpin oleh Adipati Terung sebagai panglima terakhir kerajaan Majapahit sebelum runtuh.
"Itu terjadi pada tahun 1400 tahun saka atau 1478 kalau Masehi terjadi huru hara. Kemudian Adipati Terung dipanggil untuk menjadi panglima perang dengan Demak Bintoro. Pada saat itu panglima perang Majapahit adalah Adipati Terung sementara panglima perang Demak adalah Sunan Ngudung," kata Totok dikutip dari laman kominfo.magetan (7/2/2023).
Ada Petilasan
Di lokasi itu, ada Punden Desa Terung yang disebut sebagai petilasan tempat perabuan dari jasad Adipati Terung.
Sementara di bagian Timurnya, terdapat lahan sekitar 8 hektare yang diperkirakan merupakan lokasi dari pemukiman dan juga lokasi latihan pasukan perang. Hal ini diyakini melihat lokasi dari daerah tersebut yang rata. Warga sekitar menyebut lokasi tersebut sebagai Kebon Komplang. Ini dikarenakan selama ini tidak ada warga yang bermukim di kawasan tersebut, padahal lokasinya sangat strategis dan landai.
Sosok Panglima Terakhir Majapahit
Ilustrasi Adipati Terung- Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com
Adipati Pecat Tondo Terung alias Raden Kusen, dikenal sebagai panglima perang terakhir kerajaan Majapahit dan seorang Adipati yang memimpin Kadipaten Terung. Ia merupakan saudara beda ayah dari Raden Patah yang merupakan pendiri Kesultanan Demak. Adipati Terung merupakan anak dari Arya Dillah atau Arya Damar seorang Adipati di kerajaan Palembang. Adipati Terung sendiri seharusnya diminta untuk menggantikan ayahnya menjadi Adipati di Kadipaten Palembang. Hanya saja, ia dan saudaranya Raden Patah memilih meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi berpetualang ke Pulau Jawa.
Perang Lawan Saudaranya
Sesampainya di Tanah Jawa, Adipati Terung disebut sempat singgah di Cirebon untuk menuntut ilmu dengan Sunan Gunung Jati. Sementara Raden Patah melanjutkan perjalanan untuk bertemu dan berguru dengan Sunan Ampel.
Raden Kusen alias Adipati Terung mengabdi kepada Raja Majapahit kala itu yakni Prabu Brawijaya. Raden Kusen kemudian diberi tanah di Kadipaten Terung. Sementara Raden Patah membuka Perkampungan baru di Demak Bintoro atas perintah Sunan Ampel.
Setelah itu, terjadi pengkudetaan yang dilakukan oleh Girindrawarddhana kepada Brawijaya. Girindrawarddhana mengangkat dirinya sebagai Raja Majapahit dengan gelar Brawijaya VI. Semua Kadipaten pun harus tunduk di bawah kepemimpinan Brawijaya VI. Namun ini tidak dilakukan Raden Patah.
Majapahit Runtuh
Ilustrasi Raden Patah - Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com
Setelah melepaskan diri, Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak. Ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ibukota Majapahit.Brawijaya VI menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh Adipati Terung yang merupakan saudara dari Raden Patah. Sempat kalah di peperangan pertama, Kesultanan Demak akhirnya berhasil menaklukan Kerajaan Majapahit bertanda berakhirnya era Kerajaan Majapahit di perang kedua. Disebut sempat melarikan diri ke daerah Blambangan, Adipati Terung akhirnya memutuskan menemui saudaranya di Kesultanan Demak untuk menyerahkan diri. Raden Patah menerima penyerahan diri saudaranya itu dan memberikan kembali tanahnya di Terung.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Desa Tempuran, Kabupaten Blora, ada sebuah makam keramat milik Mbah Lembu Peteng. Konon dulunya ia adalah seorang prajurit.
Baca SelengkapnyaSunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah
Baca SelengkapnyaRumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Baca SelengkapnyaKampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.
Baca SelengkapnyaPara menteri ke Akmil tersebut untuk saling mengenal masing-masing pihak satu satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSelain pembekalan, Prabowo bakal memberikan koordinasi kepada para menterinya di kawasan Akademi Militer tersebut.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami salah satu anak Sunan Giri. Ia terbunuh saat usianya masih remaja.
Baca SelengkapnyaKolam ini juga saksi berdirinya Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaIa sempat ikut berperang untuk membela Kadipaten Banyumas dalam peristiwa Perang Jenar.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca SelengkapnyaPara menteri tampak bersama-sama menaiki pesawat dari pintu belakang pesawat Hercules.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca Selengkapnya