Ini Wajah Para Eksekutor Jenderal TNI saat G30S, Mendekam di Sel Tahanan
Merdeka.com - Sejarah paling kelam bangsa Indonesia setelah kemerdekaan adalah peristiwa G30S yang terjadi pada tahun 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan enam jenderal TNI AD dan satu perwira pertama TNI AD.
Subuh itu, PKI membunuh dan memasukkan jenazah enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD itu ke dalam sebuah sumur tua yakni Lubang Buaya.
Sebuah video lawas memperlihatkan para eksekutor jenderal TNI yang mendekam di dalam penjara Lembaga Pemasyarakatan Khusus Salemba. Simak ulasannya sebagai berikut dilansir akun Youtube MbN Files.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Apa yang dilakukan pasukan G30S/PKI di Semarang? Gerakan G30S/PKI di Jakarta diikuti dengan gerakan di sejumlah daerah. Salah satunya di Jawa Tengah. Kolonel Sahirman yang dipengaruhi PKI membentuk Dewan Revolusi Jawa Tengah. Kolonel Sahirman dan Pasukannya Menduduki Markas Kodam Diponegoro Dia menyeberang ke kubu Letkol Untung Cs, dan merebut sejumlah obyek vital di Semarang.
Penampakan Kapten Suradi
Terungkap wajah-wajah para eksekutor TNI yang terlibat dalam peristiwa kelam tahun 1965. Mereka adalah pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berhasil ditangkap dan mendapatkan hukuman penjara.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Wajah-wajah para eksekutor tersebut terekam dalam sebuah acara berita televisi Amerika Serikat yang direkam pada tahun 60-an setelah peristiwa kelam itu terjadi.
Secara jelas terlihat Kapten Suradi, seorang pentolan PKI dan menjadi komandan tiga divisi pelopor peristiwa kelam tersebut. Sementara itu, beberapa eksekutor lainnya mendekam di penjara.
Wajah Eksekutor Mendekam di Penjara
Wajah pertama yang sangat jelas terpampang adalah seorang Kolonel Latief. Ia adalah orang yang mencoba untuk membunuh Jenderal A.H. Nasution, namun peluru yang ia tembakkan gagal mengambil nyawa sang jenderal.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Sementara itu, tampak juga dengan jelas pria yang membunuh Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Siswondo Parman. Letjen S Parman pernah menjabat sebagai Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Darat.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Di sampingnya, duduk eksekutor Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Menteri/Panglima Angkatan Darat. Yani gugur ditembak di rumahnya saat peristiwa kelam tersebut.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Peristiwa G30S
G30S adalah sebuah peristiwa kelam bangsa Indonesia yang mengakibatkan gugurnya enam orang jenderal TNI AD dan satu orang perwira pertama TNI AD. Peristiwa kelam itu terjadi pada 30 September 1965 / 1 Oktober 1965.
Pemberontakan tersebut diinisiasi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Para Jenderal yang gugur kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang sumur yang disebut Lubang Buaya di Jakarta Timur.
Oleh Presiden Soekarno gerakan itu disebut Gestok alias Gerakan Satu Oktober. Sementara oleh Presiden Soeharto disebut G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) dan diperingati sebagai gerakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah negara Indonesia. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaPara petinggi TNI hingga jajaran pejabat nampak hadir di lokasi.
Baca SelengkapnyaAgen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan (Wadan) Puspomad, Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, hukuman itu berdasarkan Pasal 170 dan 351 KUHP.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca Selengkapnya"Pangkatnya digondol kucing," teriak penghuni tahanan yang lain.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya