Isu Beyonce di Pusaran Kasus P Diddy: Dicurigai Beri Ancaman Halus ke Artis Lewat Kiriman Buket Bunga
Beyonce ramai dikaitkan dengan skandal kasus hukum P Diddy atau Sean Combs yang meliputi prostitusi, narkotika, pemerasan, dan kekerasan seksual.
Sejumlah selebritas terkenal di dunia terlibat dalam kasus yang menimpa P Diddy. Salah satu di antaranya adalah diva internasional, Beyonce Knowles. Terdapat dugaan bahwa Beyonce memiliki maksud tersembunyi karena sering mengirim buket bunga kepada artis lainnya.
Rumor beredar bahwa karangan bunga yang dikirim oleh Beyonce bukan sekadar hadiah, melainkan sebuah ancaman. Dugaan ini muncul setelah Beyonce dikaitkan dengan masalah hukum yang melibatkan Sean Combs, alias P Diddy, yang mencakup prostitusi, narkotika, pemerasan, dan kekerasan seksual.
P Diddy dan Beyonce memiliki hubungan yang dekat sebagai sesama rekan di industri hiburan, di mana keduanya telah lama berkarier. Bahkan, suami Beyonce, Jay Z, dikenal sebagai salah satu sahabat P Diddy dan sering terlibat dalam berbagai proyek bersama.
Karena hal tersebut, publik mulai mencurigai kebiasaan Beyonce yang sering memberikan buket bunga kepada selebritas Hollywood. Teori konspirasi mengenai hal ini banyak dibahas di media sosial, termasuk oleh akun Twitter atau X, @Arin9910.
Beberapa orang berspekulasi bahwa buket bunga dari Beyonce mungkin memiliki makna lebih dari sekadar ungkapan terima kasih, melainkan sebagai ancaman peringatan. Beyonce diketahui pernah mengirim karangan bunga kepada sejumlah artis terkenal, seperti Rene Rapp, Lady Gaga, dan Taylor Swift, lengkap dengan kartu ucapan.
Narasi dalam kartu ucapan yang dikirim oleh Beyonce terkesan biasa, di mana ia menyampaikan ucapan selamat dan kasih sayang kepada para artis tersebut. Namun, spekulasi liar menyebutkan bahwa kiriman bunga dari Beyonce bisa jadi merupakan pengingat bagi mereka bahwa penyanyi berusia 43 tahun ini mengetahui lokasi tinggal mereka.
"Faktanya bahwa Beyonce terus mengirim bunga ke selebriti untuk mengingatkan mereka bahwa dia tahu di mana mereka tinggal," tulis akun Arin9910 pada 3 Oktober 2024.
Ucapan Selamat dari Beyonce Terkesan Menakutkan
Hal ini mirip dengan postingan dari akun @chantalcaz. Beyonce pernah memberikan buket bunga mawar putih kepada SZA setelah dia meraih tiga penghargaan Grammy pada Februari 2024. Dalam kartu ucapan untuk SZA, Beyonce menulis,
"Aku sangat bahagia untukmu, cantik! Melihatmu tumbuh dan melihatmu menang adalah suatu kehormatan. Mengirimkan ucapan selamat yang sebesar-besarnya untukmu, ratu yang berbakat. Semua cinta dan rasa hormatku, B," tulis Beyonce dalam kartu ucapan untuk SZA.
"Terima kasih telah melihatku sebelum orang lain melihatku. Terima kasih telah membuatku merasa berharga saat aku masih jadi yang terkecil di ruangan ini. Terima kasih telah menyinariku dengan cahayamu dan mencurahkan kebaikan tingkat Dewi kepadaku. Semoga Tuhan terus melindungi dan memberkatimu, ratu (Beyonce),” balas SZA di Instagram Story.
Ada nuansa intimidatif dalam ucapan Beyonce kepada SZA yang disertai dengan buket bunga, terlihat dari penulisan kata "S ending" yang terkesan aneh. Banyak warganet menduga bahwa kesalahan penulisan kata "sending" tersebut disengaja dan bisa diartikan dengan makna lain, yaitu "s ending" (akhir dari SZA).
Dampak yang Ditimbulkan oleh Beyonce
Publik menduga bahwa Beyonce sengaja mengirim karangan bunga dengan pesan tersebut setelah SZA menerima Grammy, namun tidak menyebutkan nama diva tersebut saat berada di podium. Banyak orang berasumsi bahwa para selebriti yang menerima karangan bunga dari Beyonce diingatkan secara halus untuk tidak membicarakan isu-isu yang mungkin mereka ketahui mengenai hubungan Beyonce dengan Diddy atau transaksi-transaksi industri yang tidak menyenangkan.
Meskipun belum ada bukti yang jelas, kedekatan antara Beyonce, suaminya Jay-Z, dan P Diddy telah memicu spekulasi di kalangan masyarakat tentang keterlibatan mereka dalam kasus ini. Beyonce adalah seorang penyanyi, penulis lagu, produser, dan aktris asal Amerika Serikat yang telah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam industri musik global.
Ia memulai karirnya sebagai anggota grup R&B Destiny's Child sebelum akhirnya mencapai kesuksesan sebagai artis solo. Prestasi dan pengaruhnya dalam dunia musik telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu artis terhebat sepanjang masa. Popularitas Beyonce, yang memiliki nama lengkap Beyonc Giselle Knowles, tidak hanya diukur dari penjualan album dan konser yang selalu terjual habis, tetapi juga dari dampaknya dalam budaya pop dan aktivisme sosial.
Majalah Time pernah menempatkannya dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia, sementara Forbes secara konsisten mencantumkannya sebagai salah satu selebriti dengan penghasilan tertinggi.
Hubungan Dekat Beyonce dan Jay Z dengan P Diddy
Menurut laporan dari Antara dan berbagai sumber lainnya, hubungan antara Beyoncé, suaminya Jay-Z, dan P Diddy telah lama diketahui publik. Mereka sering terlihat bergaul di berbagai acara industri hiburan serta pesta-pesta elit.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah "White Party" atau "Freaks Off" yang diadakan oleh P Diddy. Diketahui bahwa pasangan Beyoncé dan Jay-Z tidak pernah melewatkan pesta-pesta tersebut, yang kini diduga menjadi lokasi terjadinya pesta seks dan skandal yang sedang ramai diperbincangkan.
Kontroversi semakin memanas ketika muncul spekulasi bahwa Beyoncé dan Jay-Z mungkin terlibat lebih dari sekadar sebagai tamu di acara-acara P Diddy. Beberapa sumber anonim mengklaim bahwa pasangan ini mungkin memiliki pengetahuan atau bahkan terlibat dalam aktivitas ilegal yang diduga berlangsung selama pesta-pesta itu.
Namun, semua klaim tersebut masih bersifat spekulatif dan belum didukung oleh bukti konkret. Reaksi publik terhadap skandal ini bervariasi. Sebagian besar penggemar Beyoncé tetap memberikan dukungan, beranggapan bahwa tuduhan-tuduhan ini tidak berdasar dan hanya merupakan upaya untuk merusak reputasinya.
Di sisi lain, beberapa kritikus dan pengamat industri hiburan mendesak agar dilakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik skandal ini. Mereka berpendapat bahwa tidak ada yang seharusnya kebal dari hukum, terlepas dari seberapa besar popularitas atau pengaruh yang dimiliki dalam industri.