Pemuda Tinggal di Pedalaman Demi Rawat Ibu dan Adiknya, Hidup dengan Beternak Kambing
Merdeka.com - Tinggal di tengah kota dan mendapatkan kehidupan yang layak adalah cita-cita sebagian besar masyarakat pedesaan. Namun, niat tersebut harus dikubur oleh pemuda bernama Agus.
Dia tinggal di tengah hutan di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta demi merawat ibu dan adiknya. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, Agus beternak kambing dan sang adik harus bekerja di tempat wisata ketika weekend
Seperti apa kehidupan Agus dan bagaimana ia bisa bertahan di tengah hutan? Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Mengapa pemuda itu bekerja di pedesaan? Menurut pemberitahuan perekrutan yang diterbitkan pada Januari, dua orang akan direkrut untuk bekerja di kota-kota di wilayah Lingbi.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Kenapa Pak Kasimin tinggal di hutan? Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Bagaimana cara memelihara anak kambing? Setiap jenis anak kambing tersebut pun memiliki cara memeliharanya yang hampir sama. Kendati cukup tak mudah untuk memeliharanya, namun ternak kambing hingga saat ini merupakan sektor bisnis yang masih digemari banyak orang.
-
Kenapa Bapak Amin memilih hidup di pelosok desa? Setelah lepas jabatan, rupanya Bapak Amin tidak ingin lagi terjun ke dunia politik. Ia pun lebih memilih hidup bahagia dengan keluarga dan membangun rumah megah di pelosok desa.
-
Mengapa Mbah Slamet tetap tinggal di hutan? Mbah Slamet mengaku berani tinggal di sana karena terdesak keadaan ekonomi.
Keluarga Tinggal di Tengah Hutan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Jejak Bang Ibra memperlihatkan seorang pemuda bernama Agus tinggal di tengah-tengah hutan yang jauh dari pemukiman warga.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Agus tinggal di tempat tersebut hanya bertiga dengan sang ibu dan adiknya. Dia berperan sebagai tulang punggung keluarga untuk menghidupi ibu dan adiknya dengan penghasilan yang seadanya.
“Iya ini dalam satu keluarga ada tiga orang, yaitu ibu saya, saya, dan adik saya,” ujar Agus.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Baru Renovasi Rumah di Pegunungan
Agus mengatakan bahwa dalam satu RT, ada tiga rumah yang tinggal di tengah hutan, dan ia adalah salah satunya. Agus sendiri baru saja merenovasi rumah dari kayu menjadi bangunan semen.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
“Iya ini rumah saya. Dulu rumahnya Jawa dan ini baru dibikin belum lama. Dipermanen seperti ini,” ucap Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa pembangunan rumah yang dilakukan perlu tenaga yang lebih besar karena semua material untuk pembangunan harus dipikul secara manual oleh tenaga manusia.
“Kalau dulu itu ya manual mas. Diangkat, mikul. Jaraknya sekitar 1 km dari jalan raya. Makanya di sini pembangunannya masih melambat. Karena materialnya sampai gunung ini kan juga harganya lebih mahal,” lanjut Agus.
Ternak Kambing dan Jaga Wisata
Agus sudah ditinggal sang ayah ketika masih kecil. Oleh karena itu, ia adalah kepala rumah tangga dan harus berusaha mencukupi kebutuhan dengan beternak kambing.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
“Saya umur dua tahun ayah sudah nggak ada, karena dulu itu sakit malaria,” terang Agus.
Setiap hari Agus harus mencari rumput dan berkebun membantu sang ibu. Sementara adiknya setiap libur sekolah membantu perekonomian keluarga dengan ikut menjaga tempat wisata di dekat rumah.
“Adik saya sekarang jaga di wisata Kembang Soka. Tapi itu pun gak setiap hari cuma hari libur, Sabtu Minggu,” lanjut Agus.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaTak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPemuda Telanjang Dada Keturunan Rohingya Bertahan Hidup di Hutan, Usai Orangtua Angkat Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKisah Vina tinggal di gubuk jauh di tengah hutan bersama kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca SelengkapnyaPotret rumah sederhana milik seorang pria di pinggiran hutan.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya itu memilih hidup sendirian, jauh dari hiruk-pikuk manusia dan peradaban dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca SelengkapnyaAlwi mengatakan, modal awal dia sebagai peternak adalah tidak gengsi dan tidak malu untuk belajar kepada para senior yang sudah lama menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaHingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca Selengkapnya