Follow
Aksi ambil untung turunkan IHSG 2 poin
Merdeka.com - Merespons pergerakan saham Amerika Serikat, indeks harga saham gabungan dibuka melemah 2 poin atau 0,05 persen dari penutupan kemarin di level 4.400,82.
Pada pembukaan Rabu (16/1) pelemahan dipimpin oleh sektor industri aneka yang kemarin sempat menguat paling tinggi. Sektor tersebut turun 0,54 persen saat prapembukaan. Sementara saham-saham unggulan turun lebih dalam yaitu 0,14 persen.
Hal tersebut juga dialami oleh indeks saham Asia yang dibuka bervariasi. Indeks Jepang, Nikkei 225 dibuka melemah 1,48 persen, Hang Seng turun 0,23 persen dan Straits Times malah menguat 0,25 persen.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi
IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca Selengkapnya
Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca Selengkapnya
Terpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca Selengkapnya
Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca Selengkapnya
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca Selengkapnya
IHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca Selengkapnya
Melansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.
Baca Selengkapnya
IHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca Selengkapnya
Kondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Baca Selengkapnya
Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Baca Selengkapnya
Kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca Selengkapnya
Penurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca Selengkapnya