Asosiasi targetkan 3.000 hektare kawasan industri di 2016
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Fahmi Shahab menargetkan pembangunan kawasan industri di seluruh Indonesia mencapai 3.000 hektare.
"Kita prediksi dengan adanya kawasan industri mudah mudahan bisa jual sekitar 3.000 hektare ke end user. Gross ya dari semua kawasan industri yang ada," katanya dalam acara acara Indonesia Investment Week 2016 di JIExpo, Jakarta, Jumat (6/5).
Konsentrasi pengembangan kawasan industri menurut Fahmi masih harus mengikuti permintaan pasar. Sebab, wilayah serta komoditas bakal mempengaruhi adanya kawasan industri.
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Apa yang membuat Jawa sebagai pusat ekonomi Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Bagaimana Banten Girang berkembang? Diperkirakan, eksistensinya sudah ada sejak abad ke-10 dan terus mengalami perkembangan hingga abad ke-13.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
"Jawa Barat, Batam, Jawa Timur sedang dikembangkan besar besaran. Ada AKR grup sampai 3.000 hektare. Jadi investor akan melihat bahwa ini akan cocok masuk ke yang mana," tuturnya.
Fahmi mengungkapkan buat kawasan industri wilayah timur Indonesia masih terkendala pengembangan infrastruktur. "Masalahnya infrastruktur ya. Pemerintah harus menggiring dan menyiapkan infrastruktur-nya. Karena 74 persen masih di jawa saat ini. Nanti target nya akan 60 Jawa dan 40 luar Jawa," katanya.
Pihaknya mendorong pemerintah mempercepat pembangunan khususnya wilayah-wilayah yang berpotensi dengan sumber daya alam yang melimpah.
"Yang berkembang ya melihat potensi daerah ya. Kayak di Morowali ada Nikel. Jadi tergantung potensi alam yang ada," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam beberapa waktu ke depan, akan ada sejumlah perusahaan yang mulai beroperasi.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaTiko menyampaikan, pembangunan TOD yang menggunakan lahan milik KAI telah berhasil dilakukan di Stasiun Pondok Cina, Margonda, Depok dan Stasiun Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaKITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Persero).
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaBendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi di Pulau Jawa masih lebih mendominasi jika dibagi secara porsi wilayah.
Baca SelengkapnyaAngka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.
Baca SelengkapnyaBendungan yang hampir rampung ada di Nusa Tenggara Timur dan Aceh.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca Selengkapnya