Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak diekspor, cadangan batubara RI terancam habis

Banyak diekspor, cadangan batubara RI terancam habis General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati Jepara, Jateng Ari Basuki. Parwito ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati Jepara, Jateng Ari Basuki meminta pemerintah untuk tegas mengatur ekspor batubara. Sebab, saat ini batubara yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) marak diekspor ke negara lain.

Menurutnya, mayoritas batubara berasal dari Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan untuk menekan biaya produksi sebagai program efisiensi dari pemerintah untuk 50 tahun ke depan terancam habis. Sebab, praktik ekspor batubara sampai hari ini masih marak berlangsung di empat negara lain.

"Indonesia soal bahan baku cadangan nomor 5 sampai 6, bukan the big five. Tapi kita eksportir (batubara) terbesar," tegas Ari Basuki kepada merdeka.com di Jepara, Kamis (24/8).

Ari mengungkapkan, keempat negara yang menerima ekspor batubara dari Indonesia adalah Amerika Serikat, Australia, India dan China. Padahal pasokan batubara milik ke empat negara itu masih cukup banyak dan sengaja mereka simpan sebagai tambang batubara cadangan.

"Mereka simpan. Andai, umpama penjualan luar distop maka (ketersediaan batubara) bisa lebih panjang. Misalnya India, China, Australi, Amerika padahal cadangan lebih besar tapi yang diekspor lebih sedikit," ungkapnya.

Ari berharap, pemerintah membuat kebijakan agar persediaan batubara sebagai bahan baku dari beberapa PLTU yang berada di Indonesia tidak terancam habis dan punah. Kebijakan yang membatasi ekspor atau tambang batubara hanya digunakan untuk kepentingan dalam negeri (domestic) saja.

"Mungkin kalau ada policy lain dari pemerintah jadi lain. Nih nambah, sebetulnya tidak nambah, proses untuk menjadi batubara kan jutaan tahun kan. Ini memang tergantung pemakaian. Memang perlu campur tangan pemerintah untuk meregulasi pemakaian untuk kebutuhan domestik. Memang tidak mudah, PLN jelas tidak mungkin. Dalam konteks ini PLN pengusaha. Yang bisa melakukan regulator pemerintah," tandasnya.

Ari menegaskan, jika ekspor batubara besar-besaran ini tidak segera diatur maka pasokan akan habis dalam kurun waktu 50 tahun ke depan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar

Surplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Empat Daerah di Indonesia Simpan Harta Karun Timah Paling Banyak
Ini Dia Empat Daerah di Indonesia Simpan Harta Karun Timah Paling Banyak

ESDM mencatat, total cadangan timah dunia sebanyak 4,74 juta ton logam pada 2019 lalu.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya

Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 55 Bulan Berturut-Turut
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 55 Bulan Berturut-Turut

Neracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan China Investasi Penglolaan Batubara di Indonesia, Mau Bikin Apa?
Pemerintah Tawarkan China Investasi Penglolaan Batubara di Indonesia, Mau Bikin Apa?

Pemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton

Kenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .

Baca Selengkapnya
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia

Kementerian ESDM mencatat, cadangan batu bara yang masih tersedia di Indonesia ada sekitar 38,84 miliar ton di tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Indonesia Simpan Harta Karun 1,2 Juta Hektare Tambang Nikel, Di mana Lokasinya?
Indonesia Simpan Harta Karun 1,2 Juta Hektare Tambang Nikel, Di mana Lokasinya?

Nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya