Begini proses terbentuknya BBM yang dijual di Indonesia
Merdeka.com - Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, saat ini sebanyak 40 persen kebutuhan minyak mentah nasional masih diperoleh secara impor. Sebab, kapasitas kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM baru mencapai 1 juta barel per hari (bph).
Dari 800.000 barel per hari produksi minyak Indonesia hanya 500.000 yang bisa diolah di dalam negeri. Sementara, sisanya merupakan milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Lebih lanjut Rachmad mengatakan, impor minyak juga dilakukan dengan alasan produksi minyak Indonesia rata-rata merupakan jenis sweet crude atau jenis minyak mahal. Oleh sebab itu, agar efisien maka minyak produksi Indonesia yang mahal tersebut diekspor untuk kemudian dilakukan impor jenis minyak yang lebih murah yakni sour crude untuk diolah di dalam negeri.
-
Kenapa Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM subsidi? 'Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,' tukas Riva.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana cara Pertamina jamin ketersediaan BBM? Pertamina Patra Naiga menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi seluruh masyarakat terutama di wilayah Karawang dan sekitarnya.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg,' terang Riva.
"Sekarang impor (crude/minyak mentah) masih 40 persen. Crude yang bagian pemerintah sekarang makin menyusut akibat harga anjlok, jadi kita harus dapat pasokan, tidak hanya dari dalam tapi juga dari luar negeri. Selain itu, rata-rata minyak Indonesia adalah sweet crude yang mahal," jelas Rachmad di Kilang Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (9/6).
Dia menegaskan impor crude berasal dari berbagai negara, antara lain Rusia, Azerbaijan, Arab Saudi, dan Nigeria. Sebelum melakukan impor crude, Pertamina terlebih dahulu menganalisis crude mana yang paling efisien untuk diolah menjadi BBM.
"Kita betul-betul masuk ke pasar dengan melakukan sourcing, ditenderkan, yang kita pilih yang paling optimal. Harganya bisa saja lebih mahal tapi valuable product-nya lebih tinggi, lebih efisien. Paradigma kami adalah optimasi margin," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai upaya Pertamina, tutur Nasim melanjutkan, juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaProgram pendidikan, hingga kesehatan harus berbagi dengan impor BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPR mendukung upaya Pertamina memperluas distribusi BBM hingga pelosok Nusantara.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menciptakan produk alternatif BBM yang lebih ramah lingkungan, semisal bahan campuran untuk bahan bakar nabati (BBN).
Baca Selengkapnya