Beragam Tantangan Pajak Tahun ini, Mulai Pemilu Hingga Turunnya Harga Komoditas
Merdeka.com - Kementerian Keuangan menargetkan penerimaan pajak dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 1.577,57 triliun. Angka ini meningkat 19,8 persen jika dibandingkan dengan penerimaan pajak tahun lalu.
Direktur Eksekutif Center of Indonesia Taxtion Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengatakan tantangan penerimaan pajak tahun ini adalah adanya pesta demokrasi atau tahun politik. Tahun politik diperkirakan akan mempengaruhi aktivitas investasi.
"Secara umum tahun politik lah, karena aktivitas investasi akan stagnan. Kemungkinannya kan itu. Ini harus diantisipasi pemerintah," ujar Prastowo kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (25/1).
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Bagaimana Kementerian Penerimaan Negara dapat meningkatkan penerimaan? 'Saya sangat optimis kita akan dapat modal dari luar negeri sebagai modal investasi, nanti juga ada modal dari perbaikan sistem pajak, perpajakan, sistem cukai kita, ada banyak program-program yang akan dimulai untuk menutup kebocoran-kebocoran,' jelas Hasyim.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Bagaimana Pramono-Rano berencana meningkatkan pendapatan Jakarta? Pramono mengatakan, Jakarta tidak boleh lagi bergantung dari retribusi Jakarta harus punya sumber pendapatan baru. 'Saya akan buat Jakarta Funding. Saya yakin APBD Jakarta cukup dana akan saya buat lebih sehat dan transparan,' kata Pramono.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
Tantangan kedua penerimaan pajak ke depan adalah, terkait fluktuasi harga komoditas dan impor migas yang akan mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Di mana, tahun lalu impor migas turut mendorong penerimaan negara.
"Kedua, harga komoditas yang kemungkinan tidak sebaik tahun lalu. Harusnya kan kita tidak akan banyak impor, kabar baiknya kan itu. Namun juga impor migas berarti akan lebih rendah kan," jelas Prastowo.
Lebih lanjut, Prastowo menambahkan, untuk memaksimalkan penerimaan pajak pemerintah perlu menumbuhkan industrialisasi yang selama ini belum optimal. Selain itu, evaluasi terhadap pemberian beberapa insentif kepada pengusaha juga perlu dilakukan.
"Sekarang kita harus punya roadmap untuk industrialisasi. Tantangan kita menumbuhkan industrialisasi termasuk bagaimana insentif pajak yang sudah diberikan sekarang dievaluasi dan diukur daya dukungnya seberapa besar ke ekonomi. Berkontribusi berapa banyak," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara di 2024 ditargetkan capai Rp2.781,3 triliun, di mana penerimaan perpajakan ditargetkan capai Rp2.307,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca Selengkapnya