Bayi Boneka Ini Dijual Hampir Rp100 Juta, Begini Keunikannya
Boneka ini diyakini memberikan manfaat terapeutik sensasi menjadi seorang ibu.
Seorang perempuan berusia 50 tahun, menggemparkan jagad media sosial karena menjual boneka bayi seharga Rp97,5 juta.
Melansir South China Morning Post (SCMP), perempuan bernama Andrea Lee itu merupakan seniman yang sudah memiliki bakat melukis sejak kecil. Namun bakat itu dia kesampingkan dan fokus bekerja demi keluarga.
Pada tahun 2021, setelah anak bungsunya beranjak dewasa, minatnya pada seni kembali menggebu-gebu. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti lokakarya boneka “lahir kembali”.
-
Apa saja benda-benda unik di makam bayi? Situs tersebut mengandung lebih dari 60 manik-manik kerang yang berlubang, empat liontin, dan bahkan satu cakar burung hantu elang yang ditemukan berdekatan dengan sisa-sisa tulang manusia.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Dengan membagikan keahliannya secara online, Andrea mulai kebanjiran pesanan dari para kolektor yang berminat membeli bonekanya.
Dia pun membuat situs web untuk menjual kreasi boneka "lahir kembali". Boneka ini terbuat dari silikon atau vinil dan dibuat dengan cermat untuk meniru penampilan dan tekstur bayi sungguhan.
Proses kolaboratif ini melibatkan seorang pematung yang membuat boneka lalu menyerahkannya kepada Andrea untuk dicat agar menjadi seolah nyata.
Andrea mengoleskan lapisan dasar untuk memastikan cat tidak memudar, lalu “memanggang” boneka itu dalam oven untuk memproses lapisan pertama.
Pengecatan detil dan pemasangan rambut merupakan proses yang menantang dan memakan waktu.
Sedikitnya, butuh waktu tiga hingga enam minggu untuk menciptakan warna kulit yang nyata.
Sementara penanaman setiap helai rambut dengan tangan dapat memakan waktu hingga 40 jam.
Setelah menyelesaikan boneka-boneka itu, Andrea mendandani mereka dengan pakaian yang dibelinya dari toko perlengkapan bayi, mengunggah foto ke situs webnya untuk dijual.
Dia memberi setiap boneka nama khusus dan memberikan rincian seperti tinggi dan harga.
"Saat membuat boneka, saya menikmati prosesnya. Mampu menghidupkan boneka melalui seni dan warna benar-benar memberi kepuasan bagi saya," kata Andrea saat melakukan wawancara dengan Channel NewsAsia Singapura.
Boneka-bonekanya yang "dilahirkan kembali" dapat terjual hingga USD6.000 atau setara Rp97,5 juta dan ia menjual sekitar 26 boneka setiap tahunnya. Pembelinya datang dari seluruh dunia.
Jessica Wu, seorang kolektor boneka yang membeli "bayi" bernama Lillie mengatakan bayi-bayi yang dia posting biasanya terjual dalam satu atau dua hari.
"Jadi ketika saya melihat Lillie, dia masih dalam tahap pengerjaan. Dalam pembaruan yang diposting Andrea, saya segera membuat reservasi. Saya membelinya dengan harga sekitar Rp30 juta," ujar Jessica.
Setelah pesanannya saampai, Jessica berujar bahwa bayinya sangat nyata, rambutnya, alisnya, kukunya, dan wajahnya kemerahan. Kulitnya tampak seperti bayi sungguhan.
"Ketika saya bangun, saya menciumnya, menyentuh kepalanya, dan mengatakan kepadanya bahwa saya akan bekerja. Kadang-kadang saya menidurkannya dalam posisi tengkurap,” katanya.
Andrea yakin, boneka terlahir kembali bukan sekadar karya seni, tetapi juga memberikan manfaat terapeutik, memberi para kolektor sensasi menjadi seorang ibu.
“Pertama kali menggendong bayi yang terlahir kembali, itu sangat mengharukan bagi saya. Saya menangis, tetapi itu adalah air mata kebahagiaan. Itu benar-benar menenangkan, dan itu membawa kembali begitu banyak kenangan indah yang saya miliki sebagai seorang ibu muda. Rasanya seperti menggendong bayi yang baru lahir lagi,” kata Andrea.