Bonus Kinerja Dipotong, Pekerja Tesla Protes ke Elon Musk

Merdeka.com - Pekerja pabrik Tesla di Shanghai melakukan protes ke media sosial untuk memohon kepada Elon Musk dan publik China setelah diberitahu pada akhir pekan tentang pemotongan bonus kinerja mereka.

"Beberapa posting mengatakan mereka yakin pemotongan itu terkait dengan kecelakaan fatal awal tahun ini di pabrik, yang terbesar di dunia, dan mengkritik Tesla atas pemotongan tersebut," menurut posting online dan karyawan yang berbicara kepada Reuters, dikutip di Jakarta, Selasa (18/4).

Situasi tersebut jarang terjadi di pabrik Tesla Shanghai yang kerap dipuji para pekerjanya. Ini karena kemampuan dalam menjaga operasi tetap berjalan selama penguncian Covid-19 di kota itu.

Elon Musk mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia diberitahu tentang masalah tersebut selama akhir pekan dan sedang menyelidiki masalah tersebut.

Namun, pemotongan bonus kinerja itu terjadi karena Tesla telah memangkas harga di berbagai pasar, termasuk China di mana permintaan telah melemah. Situasi ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang margin laba yang memimpin industri.

Diketahui, gelombang protes ini mulai muncul di forum seperti Baidu Tieba akhir pekan lalu. Beberapa menggunakan Twitter, yang dimiliki oleh Musk dan diblokir di China, untuk men-tweet ke miliarder, ibunya Maye Musk, dan Tesla.

"Tolong perhatikan kinerja (bonus) pekerja garis depan di pabrik Tesla di Shanghai yang dipotong sewenang-wenang," kata seseorang dengan pegangan @AFeiywu di Twitter dalam tweet yang diarahkan ke Elon Musk dan unit Asia Tesla.

Dua pekerja di pabrik, tempat Tesla mempekerjakan sekitar 20.000 orang, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka diberitahu oleh supervisor mereka pada akhir pekan tentang pemotongan pembayaran bonus triwulanan mereka, yang terkait dengan kinerja pabrik.

Para pekerja mengatakan supervisor Tesla menyebutkan ‘insiden keselamatan’ ketika ditanya tentang alasan pemotongan bonus. Mereka menolak disebutkan namanya karena khawatir dengan pekerjaan mereka.