Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Irna, Berhenti Jadi PNS Demi Bangun Usaha Hingga Tembus Pasar Internasional

Cerita Irna, Berhenti Jadi PNS Demi Bangun Usaha Hingga Tembus Pasar Internasional Irna Agustine. ©2020 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Tatkala banyak orang mengharapkan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), Irna Agustine justru berhenti dari pekerjaan itu. Wanita kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 1 Agustus 1987 itu memilih berwirausaha.

Baru-baru ini merdeka.com mengunjungi workshop Irna yang berada di Jalan Sultan Mohammad Mansyur, Komplek Bayu Lestari, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Di sebuah rumah itu lah, Irna beraktivitas dan menjalankan bisnisnya dalam brand Alisha Marsya.

Irna menceritakan, usahanya itu dimulai sejak 2016 dengan modal hanya Rp300 ribu. Ketika itu, dia fokus menggarap kerajinan tangan bertema home decoration. Dia mengerjakan dan menjualnya sendiri di lapak-lapak keramaian.

Orang lain juga bertanya?

"Saya jualan di Kambang Iwak, minggu pagi. Saya jual karya sendiri, dijahit sendiri, pakai tangan pula," ungkap Irna.

Ternyata, produk yang dihasilkannya direspon positif warga Palembang. Pesanan pun berdatangan dan usahanya mulai berkembang. Modal ratusan ribu itu semakin banyak keuntungan. Selama setahun, keuntungannya tidak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi menjadi tambahan modal.

Pada tahun kedua atau 2017, Irna mulai menggaet para penjahit dari kalangan ibu-ibu yang berasal dari kampus suaminya di Desa Seri Tanjung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir. Produk yang dihasilkannya seperti bantal, taplak meja, frame (bingkai), tempat tisu, gorden, dan aksesoris lain.

Semua produknya itu bermotif songket, kain khas Sumsel. Hal ini pun semakin diminati konsumen karena bernilai seni. Irna kembali mendapat penghasilan berlipat dan mampu menambah pekerja baru.

"Bisa dibilang ketika itu saya pencetus pembuat hand made khas Sumsel, pangsa pasarnya sangat menjanjikan," ujarnya.

Produk Irna ternyata diikuti pengrajin lain. Dia pun mencari kreasi lain agar tak kalah bersaing meski telah mengantongi brand cukup dikenal konsumen.

Bantal 'Sriwijaya'

Tahun 2018, Irna membuat bantal bermotif jumputan yang juga kain khas Bumi Sriwijaya. Lagi-lagi, produknya diminati. Tahun berikutnya, bantal buatan Irna menggunakan kain blonsong, kain asli Sumsel yang belum banyak diketahui orang.

"Semuanya saya pakai khas Sumsel, bisa bilang warisan Kerajaan Sriwijaya. Ini yang membuat orang tertarik, ada kolaborasi antara seni dan sejarah pada barang yang digunakan," kata dia.

Dari situlah, Irna memenangkan perlombaan dan kurasi dalam negeri hingga berkesempatan tampil di pameran internasional. Tahun lalu, dia menjadi peserta pameran di Filipina dan New York, Amerika Serikat. Semuanya difasilitasi pemerintah dan Bank Indonesia.

Pameran internasional tersebut menjadi awal mula produk Irna menjamah pasar dunia. Sejak saat itu, pesanan dari konsumen luar negeri, terutama bantal 'Sriwijaya', diterimanya hingga saat ini.

"Alhamdulillah, target saya go internasional terwujud, saya bangga karena membawa nama Sriwijaya yang tidak punya sejarah besar," tuturnya.

Irna menjelaskan, konsep produksinya ada tiga, yakni shabby untuk rumah tangga, anak-anak, dan remaja putri, modern internasional untuk perhotelan dan khas Sumsel untuk ekspor. Semuanya dibuat secara manual oleh tangan perajin dan standar ekspor.

"Permintaan luar negeri sangat banyak tapi kami belum memenuhi semuanya karena produk kami hand made, otomatis produksinya terbatas," ujarnya.

Sementara harga yang dipatok, terbilang relatif murah dibandingkan dengan rumitnya pembuatan dan nilai seni di dalamnya, yakni mulai USD 11-43 atau Rp110 ribu-Rp450 ribu. Alisha Marsya kini telah memiliki 16 agen yang tersebar di Palembang, Bangka Belitung, dan Lubuklinggau. Penjualan diutamakan melalui media sosial dan website.

"Untuk omzet tidak perlu disebut ya, tapi cukup untuk keluarga, untuk pekerja dan keluarganya, dan mitra-mitra kami," kata dia.

Berhenti Jadi PNS

Sebelum menggeluti usaha itu, Irna adalah seorang PNS di salah satu daerah di Provinsi-provinsi Bangka Belitung. Atas keinginan pribadi dan berniat berwirausaha, Irna memutuskan berhentilah dari PNS pada 2010. Sebelumnya, dia juga karyawan di bank dengan posisi cukup tinggi.

Tak lagi menjadi abdi negara, Irna fokus mengurus rumah tangga, terlebih telah memiliki dua orang anak. Namun, keinginan entrepreneur semakin menggebu dan tak ada kata lain selain memulai bisnisnya.

"PNS bukan pekerjaan saya, walaupun saya lulus murni saya merasa tak puas dengan pekerjaan itu, sangat berseberangan dengan keinginan saya untuk berwirausaha. Bahkan saya sudah bercita-cita berbisnis dan tembus pasar internasional sejak SD, dan Alhamdulillah tercapai," terangnya.

Irna juga kerap berbagi pengalaman ke orang banyak melalui seminar-seminar wirausaha. Dia menjadi langganan sebagai pembicara yang diundang swasta maupun pemerintah. Kalimat yang biasa diutarakannya adalah semua orang atau UKM punya peluang go internasional asal paham alurnya.

"Sumsel kaya dengan produk dan warisan budaya, itu harus dikembangkan dan jadi peluang. Ingin tembus pasar internasional tidak mesti modal gede, tapi harus pede, produk bagus, dan tentunya paham dengan bahasa dunia," pungkasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belasan Tahun jadi Budak Perusahaan, Wanita ini Pilih Pulang Kampung Malah jadi Kaya Raya
Belasan Tahun jadi Budak Perusahaan, Wanita ini Pilih Pulang Kampung Malah jadi Kaya Raya

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Modal Awal Hanya Rp100 Ribu, Warga Tangerang Raup Cuan Belasan Juta Rupiah dari Tas Plastik
Modal Awal Hanya Rp100 Ribu, Warga Tangerang Raup Cuan Belasan Juta Rupiah dari Tas Plastik

Usaha ini sudah dimulai sejak masa Pandemi Covid-19 dengan modal yang minim.

Baca Selengkapnya
Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Serang Sukses Jualan Aksesori sampai Beromzet Ratusan Juta Rupiah
Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Serang Sukses Jualan Aksesori sampai Beromzet Ratusan Juta Rupiah

Bermula dari keisengannya menjual aksesori handmade, ibu rumah tangga di Kota Serang ini raup cuan ratusan juta rupiah

Baca Selengkapnya
2 Tahun Andalkan Air Minum untuk Kenyangkan Perut, Pasutri Ini Akhirnya jadi Juragan Kerajinan Kayu
2 Tahun Andalkan Air Minum untuk Kenyangkan Perut, Pasutri Ini Akhirnya jadi Juragan Kerajinan Kayu

Keduanya mengalami masa-masa tak punya uang untuk makan.

Baca Selengkapnya
Bermodal Uang Pensiun PNS Suami Rp500.000, Wanita ini Sukses Bangun Bisnis Kerajinan Tangan dari Eceng Gondok
Bermodal Uang Pensiun PNS Suami Rp500.000, Wanita ini Sukses Bangun Bisnis Kerajinan Tangan dari Eceng Gondok

Tekad yang kuat dan kerja keras mampu membuat yang tak mungkin jadi mungkin.

Baca Selengkapnya
Ibu Ini Resign dari Bank Pilih Jadi Pengrajin Bordir Lukis, Karya Diborong Ibu Negara hingga Tembus Pasar Internasional
Ibu Ini Resign dari Bank Pilih Jadi Pengrajin Bordir Lukis, Karya Diborong Ibu Negara hingga Tembus Pasar Internasional

Awalnya tak punya kemampuan menjahit, kini hasil karyanya diminati orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga luar negeri.

Baca Selengkapnya
Resign dari Zona Nyaman di BUMN, Raka Sukses Jadi Pengusaha Keripik Usai Ditentang Orangtua
Resign dari Zona Nyaman di BUMN, Raka Sukses Jadi Pengusaha Keripik Usai Ditentang Orangtua

Dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.

Baca Selengkapnya
Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu

Cerita eks karyawan BUMN bangun bisnis keripik kentang rumahan.

Baca Selengkapnya
Padukan Gulma & Teknik Rajut, Wins Rajut Hasilkan Kerajinan Tangan Khas Dalam Negeri
Padukan Gulma & Teknik Rajut, Wins Rajut Hasilkan Kerajinan Tangan Khas Dalam Negeri

Winarsih mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mengembalikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jualan Keripik Kaca Sejak SMA, Ai Jadi Jutawan di Usia 25 Tahun
Jualan Keripik Kaca Sejak SMA, Ai Jadi Jutawan di Usia 25 Tahun

Ide untuk berjualan karena dia ingin memiliki uang jajan tambahan tanpa harus meminta kepada orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Kepepet Hidup Prihatin, Istri PNS Keluar Ide Kreatif Modal Rp40 Ribu Kini Penghasilan Jutaan Rupiah per Hari
Gara-gara Kepepet Hidup Prihatin, Istri PNS Keluar Ide Kreatif Modal Rp40 Ribu Kini Penghasilan Jutaan Rupiah per Hari

Sebuah video memperlihatkan seorang istri PNS yang memulai usaha dengan modal Rp40 ribu untung jutaan.

Baca Selengkapnya
Dulunya Buruh Pabrik, Pria 29 Tahun Ini Nekat Jual Motor untuk Bisnis Roti, Kini Raup Rp30 Juta Sehari
Dulunya Buruh Pabrik, Pria 29 Tahun Ini Nekat Jual Motor untuk Bisnis Roti, Kini Raup Rp30 Juta Sehari

Mulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.

Baca Selengkapnya