Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curah hujan ekstrem buat transaksi ikan turun 80 persen

Curah hujan ekstrem buat transaksi ikan turun 80 persen

Merdeka.com - Buruknya cuaca yang terjadi di sepanjang perairan Cilacap Jawa Tengah, menyebabkan aktivitas perdagangan di tempat pelelangan ikan (TPI) wilayah tersebut merosot hingga 80 persen. Bahkan, ada beberapa TPI yang tidak melakukan transaksi karena banyak nelayan yang tidak berani melaut.

"Semisal, biasanya transaksi sekitar Rp 100 juta di satu TPI, sekarang paling maksimal hanya Rp 20 juta," kata Manajer KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, Selasa (21/1).

Kondisi cuaca di perairan Cilacap tidak memungkinkan nelayan untuk pergi melaut. Gelombang tinggi dan kencangnya angin di sekitar perairan membuat nelayan memilih tidak melaut.

"Meski ada beberapa nelayan yang melaut, mereka tidak berani sampai ke tengah perairan. Selain itu, waktu penangkapan juga sangat terbatas hingga sore. Karena pada sore hari biasanya embusan angin lebih kencang," ujarnya.

Salah satu nelayan Desa Kemiren Kecamatan Kesugihan Cilacap, Satam (40), mengatakan kondisi saat ini untuk melaut pun tidak bisa memperoleh hasil maksimal. Dia mengemukakan untuk melaut, setidaknya membutuhkan uang Rp 300 ribu untuk perbekalan dan bahan bakar.

"Saya sendiri hanya berhasil menangkap ikan kecil seberat 10 kilogram, kalau dijual paling dihargai Rp 20 ribu per kilogram. Dengan hasil tangkapan itu tidak bisa menutup biaya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan gelombang di perairan selatan Cilacap ke arah timur hingga Yogyakarta saat ini cukup tinggi.

Ketinggian gelombang di perairan sekitar 3,5 meter dan di samudera bisa mencapai 4 meter. "Besok kemungkinan ada peningkatan gelombang sampai 5 meter," jelasnya.

Teguh menjelaskan, dari pantauan citraan satelit, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa terjadi akibat adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia bagian barat. Sehingga, terjadi peningkatkan kecepatan angin dari wilayah selatan Cilacap ke arah timur sampai Yogyakarta. "Untuk kecepatan angin diperkirakan mencapai 25 knot di samudera dan 20 knot di pantai," paparnya.

Dia memprediksi, hingga akhir Januari, gelombang tinggi ini masih akan terus terjadi. "Sebenarnya gelombang ini sudah sangat berbahaya bagi nelayan-nelayan kecil. Bahkan seharusnya berbahaya bagi semua jenis jenis kapal yang berlayar," ucapnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka

Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.

Baca Selengkapnya
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut

Para nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Aliran di Bendungan Cibeet Karawang Nyaris Kering Akibat El Nino
FOTO: Potret Aliran di Bendungan Cibeet Karawang Nyaris Kering Akibat El Nino

Sementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.

Baca Selengkapnya
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut

Para nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya
Pelabuhan Padangbai Bali Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Pelabuhan Padangbai Bali Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya

BMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis

Hasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh

Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:

Baca Selengkapnya
Potret Danau Masigit Serang Alami Kekeringan, Dulu Dalamnya 5 Meter Kini Banyak Retakan Tanah
Potret Danau Masigit Serang Alami Kekeringan, Dulu Dalamnya 5 Meter Kini Banyak Retakan Tanah

Danau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.

Baca Selengkapnya
Penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Ditutup Sementara, Ini Alasannya
Penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Ditutup Sementara, Ini Alasannya

Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.

Baca Selengkapnya
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dampak Nyata El Nino, Bendung Cipamingkis di Bogor Mengering
FOTO: Dampak Nyata El Nino, Bendung Cipamingkis di Bogor Mengering

Kondisi ini terjadi dalam sebulan terakhir. Volume air semakin surut sejak musim kemarau tiba. Inilah penampakannya!

Baca Selengkapnya