Dahlan: Kelas menengah tidak mau diajak hidup susah
Merdeka.com - Dalam seminar yang dihadiri Dewan Guru Besar UI, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengkritik habis-habisan sikap kelas menengah di Indonesia.
"Kelas menengah kita sekarang ini pengen serba cepat. Semua ingin naik pesawat, Kapal Pelni kita yang isinya 2.000 hanya terisi 400 orang," kata Dahlan di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Tak hanya itu, Dahlan juga menyentil keinginan kelas menengah yang selalu ingin diprioritaskan oleh pegawai pemerintah.
-
Mengapa kebijakan pemerintah dapat memicu rasisme? Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
"Masyarakatnya pengen cepat, tapi pegawainya lambat. Apakah solusinya masyarakatnya diperlambat saja ngikutin pegawainya. Tapi saya sudah keliling Indonesia, sudah ada progres untuk pelayanan," papar Dahlan.
Tidak berhenti sampai di situ, Dahlan terus mengkritik sikap masyarakat kelas menengah di Indonesia yang saat ini tidak mau diajak hidup susah. Menurutnya kelompok kelas ini hanya tau semua beres.
"Kelas ini tidak mau diajak hidup menderita. Contoh ajakan hemat energi, mereka pada ogah," ujar Dahlan.
Terlepas dari itu, Dahlan salut dengan kelas menengah saat ini yang lantang berbicara di berbagai media sosial.
"Terus terang kelas menengah ini lantang dan tidak ada yang ditakutkan. Mungkin karena suranya lebih independen. Mereka polos, ngomong apa adanya di twitter, facebook, radio, televisi, dan yang lainnya,"
Dahlan mengakui, kerasnya suara masyarakat kelas menengah di jejaring sosial, tidak jarang membuat pemerintah takut melahirkan kebijakan baru. Terkesan diberi tempat di hati pemerintah saat akan melakukan perubahan dan kebijakan baru.
"Kelas menengah ini membuat pemerintah takut dalam membuat kebijakan baru. Mereka terkesan diberi tempat, tapi tidak bisa dibiarkan terus. Masih banyak kebijakan yang harus diterapkan untuk kepentingan rakyat yang jumlahnya lebih banyak miskin dari kelas ini. Tapi mau gimana lagi, saya juga bagian dari kelas yang rewel ini," ujar Dahlan yang disambut tawa peserta seminar. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klasifikasi pendapatan, membuat masyarakat Malaysia khawatir dengan kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman negara lain dalam menengani permasalahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaKebijakan tersebut diprediksi bakal semakin menekan kemampuan dan daya beli kelas menengah.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPadahal, masyarakat masih terbebani kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian membahas mengenai daya beli kelas menengah yang menurun dan berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaWacana pengenaan cukai bagi pedagang makanan hanya menambah beban.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaDampak tarif PPN 12 persen dapat mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah kian sulit hingga mengurangi belanjanya.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih rentan.
Baca Selengkapnya