Dampak Nyata Resesi Ekonomi yang Mengancam di 2023, Termasuk Pekerja Rentan Kena PHK
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan seluruh negara di dunia diprediksi akan terjun berjamaah ke dalam jurang resesi. Hal ini tak lain sebagai akibat dari kenaikan suku bunga sejumlah negara maju yang berdampak telak pada ekonomi di negara-negara tersebut.
"Kalau bank sentral di seluruh dunia meningkatkan suku bunga cukup ekstrim dan bersama-sama, dunia mengalami resesi di 2023," ujarnya, dalam Konferensi Pers APBN KITA Agustus, dikutip Kamis (29/8).
Resesi dinilai sebagai awan gelap dalam perekonomian setiap negara. Sebab kondisi ini mengganggu stabilitas ekonomi tak hanya bagi negara melainkan juga bagi masyarakat sebagai individu. Utamanya bisa mengganggu kesejahteraan secara sosial di tingkat masyarakat.
-
Kenapa keuangan seseorang bisa memburuk? Kebiasaan yang tidak baik ini tidak hanya menghambat kesuksesan finansial, tetapi juga dapat memperburuk keadaan keuangan individu.
-
Bagaimana kondisi ekonomi buruk bisa picu pelanggaran HAM? Kondisi ekonomi yang tak baik pada seseorang juga dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Seseorang dengan kondisi keuangan yang buruk, cenderung dapat berpotensi untuk melakukan perbuatan keji terhadap orang lain.
-
Kenapa perbedaan ekonomi bisa merusak pertemanan? Beberapa konselor mengatakan, kesenjangan kekayaan dalam kelompok pertemanan cenderung menjadi topik yang tabu, dan kurangnya diskusi jujur ​​tentang hal ini dapat memicu kecemburuan di antara teman-teman atau menyebabkan seseorang dipandang sebagai orang yang aneh.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Siapa yang sering terjebak dalam siklus depresi? Orang yang menderita depresi sering kali merasa sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi atau bahkan bangun dari tempat tidur. Siklus ini bisa menjadi lingkaran setan, di mana kehilangan motivasi memperparah keadaan dan membuat mereka semakin terjebak dalam perasaan putus asa.
Namun demikian, apa dampak nyata dari resesi ekonomi yang berpotensi besar terjadi di 2023? Berikut ulasannya:
Dampak Resesi Ekonomi
Resesi menjadi awan hitam bagi sebuah negara. Kondisi ekonomi yang buruk ini pasti akan berdampak kepada banyak pihak. Tidak hanya individu, kelompok masyarakat, perusahaan hingga pemerintah juga bisa menjadi korban dari resesi ekonomi.
1. Dampak Bagi Pekerja
Individu sebagai pekerja sangat rentan terhadap dampak resesi. Kondisi ekonomi yang buruk mengancam para pekerja dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Akibatnya, angka pengangguran bisa meningkat dan tak bisa memenuhi kebutuhannya.
Terlebih bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga. Sehingga dampak lebih lanjutnya bisa mengganggu stabilitas sosial karena terdesak harus memenuhi kebutuhan yang tak bisa ditunda.
Pada akhirnya, pengangguran massal ini bisa mengancam tatanan sosial kehidupan masyarakat baik dalam lingkup bangsa maupun negara.
2. Dampak Bagi Perusahaan
Kondisi ekonomi yang buruk menjadi rentan bagi perusahaan mengalami kebangkrutan. Resesi ekonomi ini memicu menggerus sumber daya riil, krisis kresit dan jatuhnya harga aset berbasis utang.
Saat daya beli masyarakat menurun, potensi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan pun semakin kecil. Kondisi inilah yang akan mengancam kelancaran arus kasnya.
Maka, ketika bisnis merosot atau gagal bertahan saat terjadi resesi perusahaan bisa mengalami penurunan pendapatan secara drastis. Turunnya pendapatan ini memicu banyak efek buruk lain yang mengancam pekerjanya.
PHK sebagian karyawan atau secara massal menjadi mimpi buruk dari dampak resesi. Bagi mereka yang menjadi korban PHK pasti akan sulit memenuhi kebutuhannya karena kehilangan pendapatan.
3. Dampak Bagi Pemerintah
Angka pengangguran yang meningkat menjadi beban baru bagi pemerintah saat terjadi resesi ekonomi. Dalam kondisi serba sulit pemerintah harus menjadi penopang dan menghasilkan solusi untuk segera mengakhiri resesi.
Dalam kondisi ini, pemerintah pun membutuhkan anggaran untuk berbagai masalah yang muncul. Namun di sisi lain penerimaan negara juga turun karena objek pajaknya mengalami penurunan kinerja.
Artinya, keuangan negara juga dalam kondisi yang tidak baik. Tak jarang dalam kondisi ini pemerintah terpaksa menarik utang demi membiayai kebutuhan masyarakatnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman negara lain dalam menengani permasalahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaMasalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, polusi udara juga berpotensi mengurangi pendapatan pekerja.
Baca Selengkapnya