Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim
Perubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.
ISF 2023 resmi dimulai, dengan menghadirkan topik mulai dari energi hingga pertumbuhan keberlanjutan.
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mewanti-wanti negara ASEAN atas kerugian ekonomi akibat bencana alam yang mencapai USD 100 miliar atau setara Rp1.530 triliun tiap tahunnya, dan potensi terus bertambah.
Kristalina mengatakan, suhu di kawasan terus meningkat dua kali lebih besar dari rata-rata global. Kondisi tersebut lantas menimbulkan cuaca ekstrem yang lebih sering dan lebih parah.
Terdapat 4 negara ASEAN dan Asia Timur yang masuk dalam 10 besar indeks risiko iklim global, yakni Myanmar, Filipina, Vietnam, dan Taiwan. Kristalina pun mengimbau Indonesia agar turut waspada.
"Dan, posisi Indonesia tidak jauh dari situ. Indonesia sangat terdampak bencana gara-gara kenaikan permukaan air laut," kata Kristalina dalam Indonesia Sustainibility Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).
"Kita tahu satwa liar, kebakaran hutan merupakan ancaman yang semakin dramatis ketika suhu meningkat. Tentu saja, di samping kerugian fisik, kita juga menanggung kerugian yang menghancurkan penghidupan ratusan juta orang," ungkapnya.
Menurut estimasi IMF, kerugian uang yang timbul akibat bencana alam bisa mencapai USD 100 miliar.
Itu lantas berdampak terhadap 190 juta populasi yang mendiami ASEAN.
"Kita menghitung kerugian ekonomi dari bencana alam di ASEAN sekitar USD 100 miliar secara rata-rata setiap tahun, dan bakal semakin signifikan lagi jika melihat ke masa depan," ujar Kristalina.
"Negara-negara ASEAN punya 190 juta orang yang hidup di bawah batas tersebut. Sebagai perbandingan, ini berarti sama dengan populasi Jerman, Italia dan Spanyol semuanya hidup di bawah level yang sama. Ini juga merupakan 60 persen aro PDB negara-negara tersebut yang berisiko," jelasnya.
Merdeka.com
Namun, dia melihat adanya harapan baik dari negara-negara tersebut yang telah menempuh aksi.
Dia telah melihat seluruh negara ASEAN berkomitmen terhadap Paris Agreement untuk mencapai karbon netral di 2050.
"Indonesia tahun lalu sudah melangkah lebih jauh dengan membuat komitmen, bahwa 50 persen pembangkit listrik akan melalui energi terbarukan di 2030. Bravo, bravo Indonesia," ucap Kristalina.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com