Dutch Business Network Kumpulkan Pengusaha Indonesia, Belanda Hingga Belgia, Ini Bakal Dibahas
Pada panel diskusi DBN Bali di showroom Heveya Berawa, akan dihadiri tiga pembicara yang terdiri dari para pendiri Heveya, Kayu Surfboards, dan Syrco BASÈ.
Kandidat dapat menjelajahi berbagai perusahaan dan organisasi khususnya yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan.
Dutch Business Network Kumpulkan Pengusaha Indonesia, Belanda Hingga Belgia, Ini Bakal Dibahas
Organisasi non profit berbasis anggota, Dutch Business Network (DBN) bakal menggelar presentasi dan diskusi panel yang mempertemukan pengusaha dari Belanda, Belgia, Indonesia, dan seluruh dunia dalam wirausaha sosial dan berkelanjutan, pada Jumat, 21 Juni 2024.
Pendiri dan Koordinator Greenternships, Maria Bianca Vega mengatakan bahwa 15-20 pelaku usaha telah mendaftar untuk menghadiri pembicaraan bertajuk Sustainable luxury: Discovering the journey, best practices, and future prospects di showroom Heveya yang berlokasi di Berawa, Canggu, Bali.
Greenternships, yang berbasis di Bali merupakan agen perantara magang untuk mendukung pelajar di seluruh dunia dalam mencari pengalaman kerja tidak berbayar di Bali dan di wilayah lainnya.
Kandidat dapat menjelajahi berbagai perusahaan dan organisasi khususnya yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, serta memberikan kontribusi kepada komunitas lokal, di seluruh Asia Tenggara.
Bianca, yang juga merupakan Anggota Dewan DBN Bali, mengungkapkan bahwa bisnis berkelanjutan cukup populer dan diminati di kalangan pengusaha di Bali saat ini.
"Jaringan kami tertarik pada aspek keberlanjutan, bagaimana kami dapat menghasilkan produk dan layanan berkualitas, tanpa mengorbankan lingkungan, bahkan hingga berkontribusi terhadap ekosistem Regeneratif," kata Bianca kepada Liputan6.com, dikutip Kamis (20/6).
"Penerapan prinsip-prinsip ESG, yaitu berfokus pada keberlanjutan, memberikan banyak manfaat tidak hanya dalam hal operasional dengan menghemat biaya langsung (yaitu mengurangi kemasan sekali pakai), namun juga membawa keuntungan jangka panjang dalam rantai nilai," jelasnya.
Pemilik usaha juga didorong untuk berpikir secara holistik, mulai dari memastikan pasokan sumber bahan mentah, hingga keselamatan dan kesejahteraan produsen serta pengguna akhir, lanjutnya.
"Saat ini terdapat pemahaman yang berkembang bahwa mereka yang menjadi pelanggan setia adalah mereka yang mengidentifikasi nilai-nilai merek kami, yang mencakup kesadaran lingkungan dan kepedulian terhadap kesejahteraan," tutur Bianca.
"Kami ingin menginspirasi para pengusaha dan lebih banyak orang untuk mulai melakukan penyesuaian dan perubahan kecil pada produk dan layanan mereka, serta mewariskan warisannya (kepada generasi mendatang). Ini adalah saat yang tepat untuk terlibat dalam meningkatkan jaringan bisnis di Bali yang mendukung pembangunan. perkembangan ke arah yang positif," tambah Bianca, yang juga didampingi anggota dewan lainnya yakni Terence Ridder dan Elvira Wijsen di DBN Bali.
Pada panel diskusi DBN Bali di showroom Heveya Berawa, akan dihadiri tiga pembicara yang terdiri dari para pendiri Heveya, Kayu Surfboards, dan Syrco BASÈ.
Syrco BASÈ, merupakan restoran yang didirikan oleh chef bintang dua Michellin asal Belanda, Syrco Bakker. Dalam menjalankan bisnis kuliner kelas atas, Bakker dalam konsep barunya menerapkan prinsip principles of traceability, nature and transparency.
Diikuti oleh Kayu Surfboards, bisnis yang didirikan oleh Frank Oosterbeek memproduksi papan selancar dari kayu balsa, menerapkan praktik ramah lingkungan serta menjadi alternatif untuk bahan fiberglass tinggi dan bahan non-organik lainnya.
Adapun Heveya yang didirikan oleh Stefan Magnus, memproduksi kasur dan sprei mewah dari sumber yang ramah lingkungan.
Menurut laman resminya, Dutch Business Network atau DBN merupakan jaringan pengusaha dan profesional yang memiliki hubungan dengan Belanda, bertemu secara rutin untuk belajar, dan memberikan dukungan dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
"Acara kami bervariasi mulai dari pertemuan sarapan bisnis bulanan dengan pembicara tamu yang menginspirasi hingga pesta Herring tahunan, diskusi meja bundar, kunjungan perusahaan, dan webinar," tulis DBN di laman resminya.
DBN juga mengatakan, semua acara yang digelarnya diselenggarakan dalam bahasa Inggris dan berlangsung di Indonesia, terutama di Jakarta, dan terbuka untuk anggota secara gratis.
"Tamu non-anggota dapat mengikuti sebagian besar acara dengan membayar biaya acara," jelas DBN.