Fakta-fakta Dunia Dikuasai Hanya Oleh Segelintir Orang Kaya
Merdeka.com - Hampir seluruh negara di dunia memiliki pengusaha kaya dengan hartanya yang begitu banyak. Namun, rupanya jumlah orang kaya di dunia itu tidak sebanding dengan jumlah penduduk bumi. Artinya, kesenjangan antara si kaya dengan si miskin di dunia sangat terbuka lebar.
Berikut fakta-fakta dunia dikuasai segelintir orang-orang kaya, seperti dikutip dari data Oxfam:
Kesenjangan Ekonomi karena Banyak Faktor
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Bagaimana orang kaya makin kaya? Faktanya, mereka memperoleh kekayaan hampir dua kali lipat dalam bentuk uang baru dibandingkan dengan 99% total penduduk di dunia ini.
-
Mengapa orang kaya punya utang? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Biasanya utang ini dilakukan karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar kebutuhan atau keinginan. Contohnya seperti pinjaman online (pinjol), utang ke warung, memenuhi hobi, dan sebagainya.
-
Apa jenis utang yang dimiliki orang kaya? Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi sumber penghasilan di masa depan. Contohnya utang modal usaha, membangun properti produktif, membuat pabrik dan aset produktif lainnya.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
Pada tahun 2016, Credit Suisse Research Institute melakukan survei terkait ketidaksetaraan antara kaya dan miskin. Hasilnya, ketidaksetaraan kekayaan makin meningkat. Dalam laporan berjudul 'Global Wealth Report 2016' dikatakan, orang termiskin dunia hanya mampu menguasai kurang dari satu persen kekayaan dunia. Sementara 10 persen orang terkaya dunia justru bisa mendapatkan 89 persen aset yang tersedia.
"Jarak yang besar antara orang miskin dan kaya bisa menjadi faktor peruntuh ekonomi, ketidakstabilan masyarakat dan turunnya perlawanan terhadap kemiskinan," kata Kepala kebijakan kesetaraan Oxfam, Max Lawson dilansir dari mintpressnews.com, Rabu (23/11/2016).
Peningkatan kesenjangan ekonomi dipicu akibat beberapa faktor seperti krisis utang, resesi hingga harga komoditas dunia yang menurun. Survei menilai hal ini banyak menjadi topik perbincangan di seluruh dunia, namun solusi kongkret belum dilaksanakan.
42 Orang Kaya Punya Harta Lebih Besar dari Penduduk Miskin di Dunia
Kemudian pada 2017, Oxfam mencatat jumlah kekayaan 61 orang kaya sama dengan separuh populasi masyarakat dunia pada 2016. Menurut data Credit Suisse, ada 42 orang kaya yang memiliki harta kekayaan yang lebih besar daripada jumlah masyarakat paling miskin di dunia.
Perhitungan Oxfam didasarkan pada data kekayaan global dari buku Credit Suisse Global Wealth Data yang diterbitkan pada November 2017. Kekayaan miliarder dihitung menggunakan daftar miliarder Forbes yang terakhir diterbitkan pada Maret 2017.
Kesenjangan karena Orang Kaya Mengemplang Pajak
Di tahun 2018, laporan terbaru yang dikeluarkan Oxfam mengungkap, orang-orang yang masuk golongan paling kaya di dunia kini menguasai 82 persen kekayaan dunia. Angka ini meningkat dari tahun lalu.
Organisasi nirlaba dari Inggris itu mengatakan, ada berbagai faktor yang membuat kondisi kesenjangan semakin besar. Penyumbang terbesar adalah banyaknya orang kaya yang mengemplang pajak, ketidakadilan hak buruh hingga kebijakan yang tidak berpihak.
Oxfam sudah pernah merilis laporan yang serupa selama 5 tahun ke belakang. Di tahun 2017, laporannya menyebut bahwa kekayaan 8 orang terkaya dunia sama dengan harta 50 persen orang paling miskin di dunia.
Tahun ini, Oxfam melaporkan fakta baru bahwa 61 orang terkaya telah menguasai 82 persen dunia. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya sebanyak 42 orang.
Harta Kekayaan Miliarder Meningkat 12 Persen dari Tahun Lalu
Menurut laporan Oxfam pada 2019, jumlah kekayaan miliarder meningkat 12 persen atau USD 2,5 miliar per hari. Sementara 3,8 miliar harta masyarakat miskin menurun sebesar 11 persen. Laporan ini diluncurkan dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Public Good or Private Wealth menunjukkan peningkatan kesenjangan antara kaya dan miskin dan memicu kemarahan publik di seluruh dunia.
Data ini mengungkapkan bagaimana kebijakan pemerintah yang memperburuk ketidaksetaraan dengan kurangnya dana untuk layanan publik, seperti perawatan kesehatan dan pendidikan. Namun di satu sisi, banyak orang kaya dan perusahaan yang menghindari pajak.
"Ukuran rekening bank Anda seharusnya tidak menentukan berapa tahun yang dihabiskan anak-anak Anda di sekolah, atau berapa lama Anda hidup. Namun ini adalah kenyataan di banyak negara di seluruh dunia. Sementara perusahaan dan orang paling kaya menikmati tagihan pajak yang rendah, jutaan anak perempuan tidak mendapat pendidikan yang layak dan wanita sekarat karena kurangnya perawatan kehamilan," kata Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif Oxfam International.
Miliarder Punya Kekayaan Lebih Besar Dari 60 Persen Penduduk Bumi
Jumlah miliarder di dunia meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, dan mereka memiliki kekayaan lebih besar 60 persen dari penduduk bumi. Demikian hasil penelitian lembaga amal Oxfam yang diumumkan pada Senin (20/1).
Hasil penelitian tersebut mengatakan perempuan dan gadis miskin berada di bawah skala, menyatakan "12,5 miliar jam pekerjaan tidak dibayar setiap hari," diperkirakan bernilai setidaknya USD 10,8 triliun per tahun.
"Ekonomi kita yang hancur setara dengan kantong para miliarder dan bisnis besar dengan mengorbankan laki-laki dan perempuan biasa. Tidak heran orang-orang mulai mempertanyakan apakah para milyarder seharusnya ada," kata kepala Oxfam dari India, Amitabh Behar, dikutip dari AFP, Senin (20/1).
Angka-angka Oxfam didasarkan pada data dari majalah Forbes dan bank Swiss Credit Suisse, tetapi data mereka diperselisihkan oleh beberapa ekonom.
Angka-angka menunjukkan bahwa 2.153 miliarder sekarang memiliki kekayaan lebih dari 4,6 miliar orang termiskin di planet ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaKesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaSebagian orang percaya, orang kaya biasanya memiliki sifat pelit. Benarkah?
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu oligarki, sekaligus memuat pembahasan tentang ciri dan tipenya.
Baca SelengkapnyaNilai kekayaan ini menjadi tolak ukur, apakah bergabung kelompok elit menjadi tujuan penting.
Baca SelengkapnyaBill Gates menyatakan bahwa istilah miliarder terdengar aneh dan tidak logis.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca Selengkapnya