Fujian buka ruang renegoisasi harga gas Tangguh

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan renegosiasi harga gas Tangguh, Papua ke Fujian, China mulai menemui titik terang. Jero mengaku baru saja bertemu dengan Presiden Cnooc, salah satunya untuk membahas renegoisasi harga jual gas.

"Investasi di Indonesia mereka sudah kerjakan 7 blok, mereka senang. Ini adalah chairman baru. Ini cara membuka ruang renegoisasi," ujar Jero di kantornya, Jakarta, Jumat (10/5).

Dia menargetkan, akhir tahun ini sudah ada persetujuan baru. Baik pemerintah maupun pihak Fujian sama-sama membentuk tim untuk membahas lebih lanjut terkait kontrak baru nanti.

"Dia senang renegosiasi, sehingga harga gas tahun ini harus diteken. Saya bikin tim, mereka juga," jelas Jero.

Mantan menteri pariwisata ini menambahkan, harga gas Tangguh saat ini hanya mencapai USD 3,5 per million metric British thermal unit (MMBTU). Padahal harga gas ke luar negeri USD 16 per MMBTU. Sedangkan harga gas domestik USD 10 per MMBTU. "Udah nggak masuk akal. Tadi hatinya Cnooc udah cair," katanya.

Sebelumnya, Dalam akun twitter resmi milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pengusaha asal China dikabarkan telah setuju dengan usulan Indonesia. SBY berkicau telah berhasil merayu pengusaha China agar Indonesia dapat bagian lebih besar.

"Pemimpin Tiongkok telah menyetujui usulan saya utk renegosiasi harga gas tangguh, agar Indonesia dapat bagian lebih besar," kicau SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa (7/5).