Harga pangan mulai bergejolak pasca kenaikan BBM subsidi
Merdeka.com - Kenaikan harga BBM subsidi bertepatan menjelang bulan puasa dirasa sangat memberatkan. Terbukti, saat ini harga pangan di pasaran sudah mulai merangkak naik. Harga cabai rawit di pasar Tebet Barat saat ini menembus Rp 60.000 per kilogram.
"Rawit merah naik jadi Rp 60.000 per Kg, biasanya cuma Rp 40.000 per Kg," ujar salah seorang pedagang Yunanto ketika ditemui merdeka.com di Jakarta, Minggu (23/6).
Menurut Yunanto (29), kenaikan harga cabai merah terjadi sejak sehari pasca pengumuman kenaikan harga BBM, Jumat (21/6) lalu. Namun, kenaikan harga cabai rawit merah ini bukan saja karena harga BBM dinaikkan, tetapi stok di pasaran juga langka.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
"Nggak musimnya, di induknya (pasar) barang langka. Udah BBM naik, udah sekalian dinaikkin," lanjut Yunanto.
Harga cabai dipastikan bakal terus melonjak, seiring bulan puasa. Pedagang memperkirakan untuk harga rawit masih akan terus naik.
Sementara untuk harga telur, tiga hari terakhir ini, pedagang menjualnya dengan harga Rp 21.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 18.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng curah juga sudah mulai naik.
"Udah mau BBM naik, harga langsung naik semua. Minyak Rp 11.000 per Kg, dari Rp 9.500-10.000," kata pedagang di UD, Anak Minang di tempat yang sama.
Sedangkan untuk harga daging, sejak dua bulan yang lalu pedagang mengaku belum ada kenaikan. Harga daging masih bertahan tinggi yaitu daging khas mencapai Rp 100.000 per kilogram Iga Rp 70.000 per kilogram dan daging paha Rp 96.000 kilogram
"Dua minggu sebelum puasa dah pasti naik," kata Aceng, penjual daging di pasar Tebet Barat. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah yang sempat meroket tajam mulai turun sejak tanggal 28 April 2024.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca Selengkapnya