Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini klarifikasi Darmin soal Jokowi tolak kenaikan tarif STNK & BPKB

Ini klarifikasi Darmin soal Jokowi tolak kenaikan tarif STNK & BPKB Darmin Nasution. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meluruskan pernyataannya yang dikutip sejumlah media terkait komentar Presiden Joko Widodo mengenai kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Darmin mengatakan banyak media menulis bahwa dirinya mengatakan Presiden Jokowi keberatan dengan kenaikan PNBP yang besarannya mencapai tiga kali lipat karena sangat memberatkan rakyat.

"Saya merasa perlu meluruskan pemberitaan ini," ucap Darmin seperti dilansir Antara Surabaya, Minggu (8/1).

Dia menegaskan pernyataannya itu ditafsirkan dan dikembangkan dengan sangat berlebihan oleh wartawan yang mewawancarainya. "Memang saya dimintai komentar oleh wartawan terkait kenaikan PNBP tapi saya sudah menolak untuk berkomentar," katanya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini memberikan gambaran ketika itu dirinya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, ditanyai wartawan pada hari pertama pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan PNBP. Kebetulan pada hari yang sama Presiden Joko Widodo baru saja menggelar Sidang Kabinet yang dihadiri para menteri di Istana Bogor.

Setelah menolak berkomentar, lanjut Darmin, kemudian wartawan ini bertanya, apakah Presiden Joko Widodo pernah berpesan tentang kenaikan PNBP.

"Nah, kalau soal pesan Presiden yang ditanyakan ini, saya jawab memang pernah ada, yaitu Presiden berpesan agar kenaikannya tidak terlalu tinggi yang membebani rakyat," ujarnya.

Namun, menurutnya, pesan yang disampaikannya kepada wartawan itu, disampaikan Presiden jauh hari sebelum PNBP ditetapkan naik. Maksudnya, bukan pesan yang disampaikan Presiden pada waktu Sidang Kabinet di Istana Bogor.

"Jadi waktu itu saya hanya menjelaskan secara umum bagaimana Presiden memberi pengerahan terkait kenaikan PNBP, yaitu beliau berpesan kalau tarif menyangkut rakyat banyak janganlah dinaikkan tinggi-tinggi," tuturnya.

"Tapi ditafsirkan lain oleh wartawan, yaitu diberitakan Presiden menyatakan itu di Istana Bogor, dikembangkan seolah Presiden mengomentari lagi kenapa naik," ungkapnya.

Karenanya, Darmin merasa perlu meluruskan pemberitaan ini. Darwin menambahkan pada saat itu dirinya menolak berkomentar terkait kenaikan PNBP karena belum tahu kenaikannya berapa.

"Sampai sekarang pun saya juga tidak mau berkomentar soal kenaikan PNBP. Saya hanya ingin meluruskan pemberitaan terkait pernyataan saya soal komentar Pak Presiden itu," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Potongan Gaji Pekerja, Polisi Intai Jaksa Sampai Serangan PDIP
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Potongan Gaji Pekerja, Polisi Intai Jaksa Sampai Serangan PDIP

Isu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri

Baca Selengkapnya
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penerapan Pajak PPN 12 Persen Harus Ditunda
Ini Alasan Penerapan Pajak PPN 12 Persen Harus Ditunda

Pemerintah bisa menunda kenaikan ppn 12 persen seperti penundaan pajak karbon, yang seharusnya efektif dimulai 1 April 2022.

Baca Selengkapnya
Bambang Susantono dan Wakilnya Mundur, Komisi II DPR Bakal Panggil Pemerintah dan Pengelola IKN
Bambang Susantono dan Wakilnya Mundur, Komisi II DPR Bakal Panggil Pemerintah dan Pengelola IKN

Selain itu, DPR akan mempertanyakan pemberian konsesi izin pertambangan kepada ormas.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Heboh Tarif PPN Bakal Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Tidak Semua Barang dan Jasa Kena Pajak
Heboh Tarif PPN Bakal Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Tidak Semua Barang dan Jasa Kena Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai masyarakat selama ini hanya fokus pada kenaikan tarif PPN.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Jawab Kritik Keras PKS Soal Pembangunan IKN
VIDEO: Presiden Jokowi Jawab Kritik Keras PKS Soal Pembangunan IKN

Jokowi tidak mempermasalahkan kritikan tersebut, dan menegaskan soal kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
Orang Dekat Prabowo Tak Setuju Rencana PPN Naik 12 Persen: Bisa Membahayakan Ekonomi
Orang Dekat Prabowo Tak Setuju Rencana PPN Naik 12 Persen: Bisa Membahayakan Ekonomi

Kenaikan PPN menjadi 12 persen ini akan berdampak pada meroketnya harga berbagai barang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya soal Wacana Tarif KRL Berbasis NIK: Saya Tidak Tahu, Belum Ada Rapat Mengenai Itu
Jokowi Ditanya soal Wacana Tarif KRL Berbasis NIK: Saya Tidak Tahu, Belum Ada Rapat Mengenai Itu

Saat dikonfirmasi kembali apakah rencana tarif KRL berbasis NIK tersebut akan dirapatkan, Presiden juga mengaku belum mengetahui kondisi di lapangan.

Baca Selengkapnya
TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres
TKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres

Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021

Baca Selengkapnya
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini

Jokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca Selengkapnya
Ternyata Prabowo Sudah Tahu Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan
Ternyata Prabowo Sudah Tahu Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan

Dia menyebut, rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen telah sampai di telinga Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya