Jababeka dan Pelindo patungan Rp 586 M bangun KEK Tanjung Lesung
Merdeka.com - PT Jababeka Tbk bersama PT Pelindo II menggelontorkan anggaran USD 50 juta atau setara Rp 586,3 miliar untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Lesung, Banten. Dana tersebut digunakan untuk membangun terminal kapal pesiar dan kawasan serta fasilitas pendukung berupa infrastruktur properti.
Pengembangan kawasan wisata ini berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2012 yang menetapkan Tanjung Lesung sebagai KEK. Adapun pengembangan wilayah ini akan diselesaikan secara bertahap selama tiga tahun.
"Investasi sekitar 40-50 juta dolar amerika untuk pembangunan marina dan properti, kita kerjasamakan dengan Pelindo II agar return of investment dalam lima tahun," ujar Direktur Utama PT Jababeka Tbk, S.D Darmono, di Pelindo II, Jakarta, Selasa (2/9).
-
Bagaimana Pelindo berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Bagaimana Pelindo membantu mengembangkan pariwisata Bali? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia, kemudian menyambangi Desa Penglipuran, desa binaan Pelindo yang pada bulan Oktober lalu mendapat penghargaan pariwisata berkelanjutan dan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik dunia versi The United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
-
Bagaimana upaya pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? Dan akan terus ditingkatkan mengingat hal tersebut merupakan faktor utama untuk kemajuan Pulau Taliabu.
-
Bagaimana cara pengerukan kolam pelabuhan? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras. Bahkan semakin dalam pengerukan, ditemukan sumber mata air tawar yang besar. Hal ini membuat metode pengerukan yang sebelumnya dilakukan secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.
-
Infrastruktur apa yang dibangun di Pulau Taliabu? “Jadi kita yang paling pertama fokus saya adalah membangun infrastruktur karena transportasi antara desa sampai dengan kecamatan kabupaten mungkin salah satu termahal di republik ini Pulau Taliabu karena harus memakai transportasi laut,“
-
Siapa yang mendorong pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? “Tapi kami sangat berterima kasih di mekarkan Taliabu dengan sendirinya ada perkembangan di daerah sudah pasti. “
Menurut dia, idealnya untuk pembangunan kawasan Marina diperlukan dana USD 35 juta, namun karena mempertimbangkan fluktuasi kurs dolar dan inflasi maka dicadangkan sebesar USD 50 juta.
"Nantinya akan ada 600 dermaga. Kemudian ada 50 hektare dibuat kavling-kavling perumahan, mall dan hotel berbintang," ucap dia.
Prosentase investasi antara Jababeka dengan Pelindo II sebesar 50 : 50 persen. Anggaran tersebut berasal dari penjualan tanah yang dibayar dimuka oleh pelanggan, pinjaman bank dan modal sendiri.
"Kalau biasanya kita 100 persen dana dari pelanggan, karena akan ada untung 10 kali lipat dari 3 tahun maka berbondong-bondong bayar dimuka. Dari ketiga unsur tadi dibuat konservatif," kata dia.
Investor asing seperti dari Eropa juga telah berniat membangun 8.000 vila dan properti lain seperti hotel berbintang dan cluster-cluster. Menurut dia, vila dan hotel di kawasan tersebut dapat menampung turis setidaknya 1 juta orang per tahun.
"Jadi kayak Bali yang awalnya hanya Nusa Dua itu kan sekarang bisa meraup 7 juta wisatawan per tahun. Nah ini dimulai dari Tanjung Lesung dan nanti bisa ke seluruh Banten,"jelas dia.
Darmono mengaku tidak lama lagi akan dibuka penerbangan ke Tanjung Lesung oleh pemeritah. "Kita harap Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Jasa Marga, Hutama Karya juga tertarik untuk bekerja sama," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Pelindo II, Richard Joost Lino mengaku saat ini masih dalam studi desain Marina dan terminal pesiar. Adapun pembangunannya akan dikerjakan dalam waktu 6 bulan mendatang.
"Ini bukan konsesnsi tapi pembangunan kawasan khusus, semacam properti. Kira-kira pembangunannya enam bulan lagi," ujar Lino. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek-proyek itu terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari pengerjaan bendungan dan irigasi, jalan tol, pembangunan kawasan, bandara dan pelabuhan dll.
Baca SelengkapnyaDalam kerja sama ini, KKGI sudah membeli saham di TBP, sehingga kepemilikan perusahaan tersebut kini menjadi 50 persen-50 persen antara KKGI dan TPMA.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena banyak kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya itu Balai Jalan Nasional juga akan melakukan pembangunan jalan di Pesisir Selatan dan Pesisir Utara Pulau Taliabu.
Baca SelengkapnyaPenyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini diharapkan mampu menunjang pembangunan serta memperlancar logistik di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung senilai Rp1.134,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
Baca SelengkapnyaRealisasi anggaran tersebut setara 26,4 persen dari total pagu Rp42,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan itu menelan menelan biaya Rp836 miliar.
Baca Selengkapnya