Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Ciri-Ciri dan Tips Hindari Pengembang Rumah Abal-Abal

Kenali Ciri-Ciri dan Tips Hindari Pengembang Rumah Abal-Abal Pandemi Tak Boleh Surutkan Mimpi Punya Rumah Sendiri, Kunjungi KPR BRI Virtual Expo. ©Shutterstock

Merdeka.com - Memiliki rumah sendiri kini menjadi salah satu tujuan hidup bahkan standar kesuksesan sebagian orang. Tingginya permintaan rumah menjadi berkah developer atau pengembang properti.

Tentu mereka berlomba-lomba memberikan penawaran menarik kepada calon konsumennya untuk membeli properti. Tapi, tetap selalu ingat untuk tidak mudah atau terburu-buru mengambil keputusan.

Anda perlu mencari tahu dahulu tentang reputasi daripada pengembang sebelum memilih. Maka dari itu, kamu juga harus mengenali perbedaan developer asli dengan bodong.

Berikut 3 ciri mengenali developer rumah bodong seperti dikutip dari sikapiuamgmu.ojk.go.id:

1. Terdapat perbedaan rincian informasi yang disampaikan dari brosur dengan costumer service.

2. Menjual harga murah di bawah pasaran yang tak masuk di akal.

3. Kredibilitas dan perizinan yang meragukan.

Setelah mengetahui ciri-ciri developer bodong, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengikuti tips membeli rumah dari developer yang aman.

1. Cari Tahu dan Pertimbangkan Reputasi Developer

Mencari tahu reputasi developer adalah langkah awal yang harus kamu lakukan sebelum memilihnya. Dengan mengetahui reputasinya, Anda dapat mempertimbangkan dan menilai apakah developer tersebut dapat bertanggung jawab dalam berbagai urusan nanti.

Cara mudahnya Anda dapat membaca secara detail melalui website dan media sosialnya untuk melihat portofolio dari proyek-proyek apa saja sudah mereka lakukan selama ini. Selain itu, rajin-rajin juga untuk mengecek pemberitaan di media dan internet untuk mengetahui apakah developer tersebut pernah tersandung kasus-kasus negatif yang merugikan konsumennya.

2. Perhatikan Legalitas Sertifikat Hak Milik (SHM) & Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Untuk menghindari masalah yang dapat terjadi di kemudian hari seperti penyegelan oleh pihak berwenang, penolakan kredit bank, dan masalah lainnya, maka kamu harus memperhatikan legalitas dari rumah yang ingin kamu beli dari developer. Tanyakan ke pihak developer apakah rumah tersebut sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau belum, karena jika belum ada untuk sebaiknya kamu tunda.

Hal di atas menjadi penting, karena setiap mendirikan bangunan gedung di Indonesia, maka wajib hukumnya untuk memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sudah diatur oleh Undang-Undang 28 Tahun 2000 tentang Bangunan Gedung.

3. Tanyakan Kejelasan Sertifikat Rumah Kapan Dapat Beralih Nama

Biasanya ketika membeli rumah melalui developer, sertifikat rumah akan sudah diganti nama dari pemilik lama menjadi nama developer. Jika tertarik membeli, pastikan Anda menanyakan lebih jelas dan pastinya kapan sertifikat tersebut dapat beralih menjadi atas nama Anda.

Hal ini sangat penting karena jika sertifikat belum balik nama menjadi nama Anda, maka Anda tidak dapat melakukan alih kredit (take over) ke bank lain dari bank saat ini. Pihak bank akan meminta sertifikat atas nama Anda agar bank dapat menyetujui pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kamu dan dijadikan sebagai jaminan yang sah di mata hukum.

4. Jangan Membayar Down Payment (DP) Sebelum KPR Disetujui

Sebelum pinjaman yang Anda usulkan disetujui oleh pihak bank, maka jangan pernah mau untuk membayar uang muka atau down payment (DP) yang sudah ditentukan kepada pihak developer. Alasannya sederhana, karena tidak ada jaminan pihak bank akan menyetujui KPR rumah yang Anda inginkan meskipun developer sudah bekerja sama dengan bank.

Jika Anda tetap nekat membayar DP ke developer dan KPR ditolak oleh bank, maka akan berisiko uang DP tersebut sulit kembali atau mendapatkan potongan sekian persen.

5. Pelajari Kewajiban Developer Jika Terjadi Wanprestasi

Risiko membeli hunian melalui developer memang besar terjadi, oleh karena itu sangat penting untuk Anda mempelajari apa saja kewajiban developer jika sampai terjadi wanprestasi. Langkah mudahnya adalah Anda harus membaca secara rinci dan jelas Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) sebelum menandatangani berita acara serah terima hunian tersebut.

6. Menjadwalkan Penandatanganan Akta Jual Beli (AJB)

Langkah lebih lanjut jika sudah setuju dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), maka segeralah menjadwalkan penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) yang mana merupakan bukti sah hak atas tanah dan bangunan sudah beralih dari developer kepada pihak lain yaitu Anda sebagai pemilik baru. AJB ini harus dilakukan bersama developer di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

7. Jangan Bertransaksi Jual Beli Rumah di Bawah Tangan

Berisiko besar hingga menimbulkan kerugian ketika Anda melakukan transaksi jual beli rumah di bawah tangan atau atas dasar kepercayaan yang menggunakan kuitansi sebagai tanda bukti. Ikutilah aturan prosedur di atas sesuai hukum. Jika rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan atau diagunkan di bank, maka lakukan pengalihan kredit dan dibuatkan Akta Jual Beli (AJB) di hadapan notaris.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Cara Mudah Kenali Developer Bodong agar Tak Tertipu saat Beli Rumah
Tiga Cara Mudah Kenali Developer Bodong agar Tak Tertipu saat Beli Rumah

Umumnya, developer bodong berlomba-lomba memberikan penawaran menarik hingga melebihi batas kewajaran kepada calon konsumennya agar membeli properti.

Baca Selengkapnya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya

Sebelum membuat pilihan untuk menyewa atau membeli, pelajari semua faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Orang Tahu, Ini Daftar Pengeluaran Menguras Dompet Sebelum Punya Rumah
Tak Banyak Orang Tahu, Ini Daftar Pengeluaran Menguras Dompet Sebelum Punya Rumah

Ada sejumlah pengeluaran yang perlu diperhatikan saat ingin memiliki rumah.

Baca Selengkapnya
Mana Lebih Untung, Cicil KPR atau Ngontrak Rumah?
Mana Lebih Untung, Cicil KPR atau Ngontrak Rumah?

Perbandingan keuntungan mencicil KPR dengan sewa rumah.

Baca Selengkapnya
Tips Punya Rumah Estetik dan Ramah Kantong untuk Anak Muda
Tips Punya Rumah Estetik dan Ramah Kantong untuk Anak Muda

Saat ini, banyak anak muda yang memiliki keinginan memiliki rumah sendiri. Seiring dengan perubahan zaman, desain rumah yang diminati masyarakat pun berubah.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Jual Desain, Ternyata Ini Fungsi Penting Arsitek Saat Bangun Rumah
Bukan Cuma Jual Desain, Ternyata Ini Fungsi Penting Arsitek Saat Bangun Rumah

Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Investasi dalam properti bukanlah hal yang sepele.

Baca Selengkapnya
Perintah Jokowi ke Pengusahah Properti: Jangan Bangun Rumah di Wilayah Banjir
Perintah Jokowi ke Pengusahah Properti: Jangan Bangun Rumah di Wilayah Banjir

Kepala Negara tak ingin masyarakat tinggal di perumahan yang sumurnya kering dan areanya terkena banjir.

Baca Selengkapnya
Sewa Rumah Banyak Jadi Pilihan Generasi Kekinian, Apa Saja Plus Minusnya?
Sewa Rumah Banyak Jadi Pilihan Generasi Kekinian, Apa Saja Plus Minusnya?

Apa saja sih plus dan minus dari sewa rumah yang banyak jadi pilihan milenial?

Baca Selengkapnya
Miliarder Ini Beri Pesan Jangan Minder Meski Tinggal Masih Mengontrak
Miliarder Ini Beri Pesan Jangan Minder Meski Tinggal Masih Mengontrak

Orang kaya sebenarnya bukan sekadar membeli barang mahal yang nilainya 100 persen melebihi kekayaan bersih.

Baca Selengkapnya
Lebih Untung Mana, Beli Rumah Baru atau Bekas?
Lebih Untung Mana, Beli Rumah Baru atau Bekas?

Membeli rumah bekas atau baru memiliki untung rugi tersendiri

Baca Selengkapnya
Tips dan Triks Sukses Mengajukan KPR BRI Bagi Pemula
Tips dan Triks Sukses Mengajukan KPR BRI Bagi Pemula

Memiliki rumah sekarang bukan lagi angan-angan dengan KPR BRI.

Baca Selengkapnya
Kenang Masa Kecil, Erick Thohir:  Rumah jadi Tempat Pertama Memupuk Harapan
Kenang Masa Kecil, Erick Thohir: Rumah jadi Tempat Pertama Memupuk Harapan

Kala itu, Teddy Thohir kerap bercerita kepada anak-anaknya kalau rumah bukan merupakan sekadar hunian.

Baca Selengkapnya