Konsumsi Masyarakat di Lebaran 2021 Naik 9 Persen, Terutama Sirup dan Biskuit
Merdeka.com - Survei yang dilakukan NielsenIQ menunjukkan pertumbuhan belanja masyarakat periode Hari Raya Idulfitri 2021 yang mencapai 9 persen. Angka ini naik signifikan dibandingkan pada musim Lebaran tahun lalu yang tumbuh negatif 6 persen.
"Di tahun 2021 ini pertumbuhannya 9 persen," kata Associate Director Retailer Vertical, NielsenIQ, Ernawati, dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (23/6).
Sejak awal tahun 2021, NielsenIQ mengamati pergerakan pemulihan ekonomi di berbagai tempat berbelanja, baik di ritel modern maupun tradisional. Dia menilai, pergerakan pemulihan sudah mulai terjadi, terlebih menjelang periode hari raya Idulfitri pada April 2021 lalu.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa yang terlihat di berbagai titik menjelang Lebaran? Kepadatan arus lalu lintas sudah terlihat di beberapa titik. Hal ini terlihat dari pantauan di Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung Semarang.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Antusiasme konsumen pada periode hari raya di tahun 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Erna.
Pada tahun 2021, Erna mengatakan masyarakat mulai mempersiapkan keperluan untuk bulan Ramadan dan hari raya sejak jauh hari. Persiapan yang dilakukan sejak 7 minggu sebelum lebaran dan 2 minggu sebelum memasuki bulan Ramadan.
"Sejak 2 minggu (sebelum puasa) merek sudah mulai belanja lebih untuk persiapan puasa. Tapi sebelum lebaran 2 minggu sudah lebih tinggi persiapannya," tutur Erna.
Kategori Produk
Produk-produk kategori festive di tahun ini juga tumbuh signifikan. Tercermin dari penjualan biskuit dan sirup yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020.
"Sirup dan biskuit ini naik. Melonjak signifikan sejak 2 minggu sebelum Lebaran," kata dia.
Kondisi ini kata Erna jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang bertepatan dengan awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.
"Sehingga tren 2021 ini cukup berbeda dengan tahun 2020," kata dia mengakhiri. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaProyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Meningkat Hampir 10 Persen di April 2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca Selengkapnya