Libur Lebaran Bikin Kinerja Ekspor Turun, Jadi Rp347,04 Triliun
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor selama bulan April 2023 sebesar USD19,29 miliar atau setara Rp285,81 triliun. Kinerja ekspor ini mengalami penurunan 17,62 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret 2023 sebesar USD23,42 miliar atau setara Rp347,04 triliun.
"Nilai ekspor Indonesia pada April 2023 USD19,29 miliar, turun sebesar 17,62 persen dibandingkan kinerja Maret 2023," kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/5).
Imam menjelaskan, penurunan kinerja ekspor ini merupakan pola musiman. Mengingat pada periode tersebut bertepatan dengan musim libur lebaran.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
"Penurunan ekspor pada bulan April 2023 ini merupakan pola musiman hari raya lebaran," kata dia.
Pada bulan April 2023, nilai ekspor non migas sebesar USD18,03 miliar. Turun 18,33 persen (mtm) jika dibandingkan kinerja Maret yang tercatat sebesar USD22,08 miliar.
Penurunan ekspor non migas terjadi karena penurunan ekspor beberapa komoditas. Antara lain logam mulia dan perhiasan/permata yang turun 52,3 persen, bahan bakar mineral turun 20,4 persen dan lemah dan minyak hewani/nabati turun 20,45 persen.
Begitu juga dengan kinerja ekspor migas yang juga mengalami penurunan 5,95 persen (mtm). Di bulan April 2023, kinerja ekspor migas sebesar USD1,26 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni USD1,34 miliar di bulan Maret.
Penurunan ini terjadi karena ekspor minyak mentah turun 59,37 persen dan ekspor gas turun 7,94 persen.
Secara tahunan, kinerja ekspor Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 29,40 persen. Tahun lalu, kinerja ekspor di bulan April mencapai USD27,32 miliar atau setara Rp404,98 triliun. Sementara tahun ini kinerja ekspornya hanya USD19,29 miliar atau setara Rp285,81 triliun
Kinerja ekspor non migas mengalami penurunan 30,35 persen (yoy). Semula USD25,89 miliar pada April 2022, menjadi USD18,03 mliar.
Begitu juga dengan ekspor migas mengalami penurunan 12,18 persen. Tahun lalu, ekspor migas bulan April tercatat USD1,42 miliar, menjadi USD1,26 miliar pada April 2023.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca Selengkapnya