Lion Air mulai ditinggalkan penumpangnya
Merdeka.com - Kecelakaan yang menimpa Lion Air Sabtu (13/4) lalu ternyata berbuntut panjang. Lion tak hanya sekali ini mengalami kecelakaan. Beberapa kecelakaan kecil maupun besar tercatat telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir.
Tak heran bila beberapa calon penumpang memutuskan untuk membatalkan atau mengubah tiketnya dengan maskapai lain. Ketua bidang tiket Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan pembelian tiket Lion Air setelah kecelakaan Sabtu lalu tercatat menurun sekitar 20 hingga 30 persen.
"Ada sedikit turun. Tadinya sudah pesan jadi ganti maskapai atau tidak jadi membeli," ujar dia saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/4).
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang jadi korban penipuan tiket pesawat di media sosial? Menurut Alfons, akibat dari penipuan ini, banyak korban yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, bahkan ada yang terus menerus mentransfer uang hingga total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Mengapa penduduk setempat memilih terbang daripada naik feri? Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis di Kepulauan Orkney yang membuat perjalanan melalui laut menjadi tidak praktis.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
Beberapa penumpang tercatat pindah ke beberapa maskapai yang juga melayani penerbangan dengan anggaran yang rendah seperti Mandala, Citilink dan AirAsia. "Namun memang Mandala belum terlalu banyak," imbuh Pauline.
Sementara untuk pemesanan tiket perusahaan, dipindah menjadi Garuda Indonesia atau Sriwijaya. "Mereka memilih naik kelas," kata dia.
Namun, tidak semua calon penumpang memindahkan penerbangannya. Beberapa terpaksa tetap menggunakan Lion karena rute yang dibeli tidak disediakan oleh maskapai lain. "Tapi ada lumayan banyak yang memilih untuk mengembalikan tiketnya," kata dia.
Efek pengalihan penerbangan ini, lanjut Pauline, diperkirakan tidak akan terlalu lama. Pasalnya, kecelakaan yang dialami oleh Lion Air tidak memakan korban jiwa.
"Paling dua minggu penumpang juga sudah lupa. Apalagi kecelakaan kemarin tergolong tidak terlalu parah," kata dia.
Seperti yang telah diketahui, pesawat Lion Air JT930 dari Bandung menuju Bali mendarat di pantai sebelum mencapai landasan Bandara Ngurah Rai, Bali. Total 108 penumpang selamat dan 22 orang mengalami luka-luka. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPenumpang bisa refund ke kantor Lion Air Grup mengambil uang sesuai dengan harga tiket yang dibeli
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca Selengkapnya